Ratusan Siswa Dilatih Hadapi Gempa
Digelar di SMPN 5 Amlapura dan SDN 9 Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Dua sekolah dapat pelatihan menghadapi bencana gempa bumi, terutama tata cara melakukan evakuasi secara mandiri. Kedua sekolah itu SMPN 5 Amlapura dan SDN 9 Karangasem. Sosialisasi penanganan bencana itu menyambut HKSN (hari kesetiakawanan sosial nasional).
Acara di dua sekolah berbeda dilakukan bergantian, Sabtu (6/4), dengan tutor dari PMI Bali Putu Suriawan, dan dari Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Pelatihan di SMPN 5 Amlapura melibatkan sekitar 600 siswa kelas VII dan kelas VIII. Juga melibatkan segenap guru dan staf pegawai tata usaha. Seluruh siswa diinstruksikan masuk kelas, sebagai mana layaknya mengikuti pembelajaran, lengkap dengan guru pengajar.
Maka dalam kelas diberikan arahan, mana kala terjadi gempa bumi, langkah pertama mesti menyelamatkan diri dengan cara sembunyi di bawah bangku sekolah. Tujuannya, jika ada benda-benda jatuh, misalnya plafon, atau genteng bangunan yang jatuh, maka tubuh terutama kepala terhindar dari benturan benda-benda itu.
Setelah dapat arahan seperti itu dari Putu Suriawan, langsung mempraktekkan. Seluruh siswa masuk ke dalam kolong meja belajar. Seluruh siswa diharapkan agar mampu masuk ke lolong meja belajar secepat mungkin.
Langkah evakuasi mandiri yang kedua, kata Putu Suriawan dengan cara, keluar ruangan. Sebelum meninggalkan ruang kelas, seluruh siswa wajib membawa tas, kemudian tas yang berisi alat-alat belajar digunakan pelindung kepala. Tujuannya, juga sama agar kepala terhindar dari reruntuhan bangunan. Sebab, kepala merupakan organ paling vital yang wajib dilindungi.
"Menghindari bencana gempa bumi, memang ada dua. Jika tidak sempat meninggalkan rung belajar, sebaiknya sembunyi di kolong meja belajar, atau yang meninggalkan ruang belajar mesti melindungi kepala gunakan tas," kata Putu Suriawan.
Kasek SMPN 5 Amlapura I Nengah Santika Dewi mengapresiasi pelatihan penanggulangan bencana alam. "Kami di sini tiap Sabtu melakukan penanggulangan bencana alam, bahkan ada lagunya secara khusus, menyangkut tata cara menyelamatkan diri. Edukasi itu telah kami lakukan kepada siswa," katanya.
Pelatihan selanjutnya di SDN 9 Karangasem hanya melibatkan 100 siswa, guru dan staf tata usaha. Juga materi pelatihannya tata cara menyelamatkan diri mana kala tengah mengikuti pembelajaran di kelas, atau tata cara meninggalkan ruang kelas agar aman.
Kalak BPND Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, pelatihan penyelamatan diri tujuannya, untuk memberikan edukasi kepada kalangan siswa dan guru, agar di kemudian hari mampu melakukan evakuasi mandiri. "Kan tidak mungkin petugas membantu evakuasi, saat gempa. Makanya siswa dan guru dibekali tata cara evakuasi mandiri," katanya. *k16
Acara di dua sekolah berbeda dilakukan bergantian, Sabtu (6/4), dengan tutor dari PMI Bali Putu Suriawan, dan dari Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Pelatihan di SMPN 5 Amlapura melibatkan sekitar 600 siswa kelas VII dan kelas VIII. Juga melibatkan segenap guru dan staf pegawai tata usaha. Seluruh siswa diinstruksikan masuk kelas, sebagai mana layaknya mengikuti pembelajaran, lengkap dengan guru pengajar.
Maka dalam kelas diberikan arahan, mana kala terjadi gempa bumi, langkah pertama mesti menyelamatkan diri dengan cara sembunyi di bawah bangku sekolah. Tujuannya, jika ada benda-benda jatuh, misalnya plafon, atau genteng bangunan yang jatuh, maka tubuh terutama kepala terhindar dari benturan benda-benda itu.
Setelah dapat arahan seperti itu dari Putu Suriawan, langsung mempraktekkan. Seluruh siswa masuk ke dalam kolong meja belajar. Seluruh siswa diharapkan agar mampu masuk ke lolong meja belajar secepat mungkin.
Langkah evakuasi mandiri yang kedua, kata Putu Suriawan dengan cara, keluar ruangan. Sebelum meninggalkan ruang kelas, seluruh siswa wajib membawa tas, kemudian tas yang berisi alat-alat belajar digunakan pelindung kepala. Tujuannya, juga sama agar kepala terhindar dari reruntuhan bangunan. Sebab, kepala merupakan organ paling vital yang wajib dilindungi.
"Menghindari bencana gempa bumi, memang ada dua. Jika tidak sempat meninggalkan rung belajar, sebaiknya sembunyi di kolong meja belajar, atau yang meninggalkan ruang belajar mesti melindungi kepala gunakan tas," kata Putu Suriawan.
Kasek SMPN 5 Amlapura I Nengah Santika Dewi mengapresiasi pelatihan penanggulangan bencana alam. "Kami di sini tiap Sabtu melakukan penanggulangan bencana alam, bahkan ada lagunya secara khusus, menyangkut tata cara menyelamatkan diri. Edukasi itu telah kami lakukan kepada siswa," katanya.
Pelatihan selanjutnya di SDN 9 Karangasem hanya melibatkan 100 siswa, guru dan staf tata usaha. Juga materi pelatihannya tata cara menyelamatkan diri mana kala tengah mengikuti pembelajaran di kelas, atau tata cara meninggalkan ruang kelas agar aman.
Kalak BPND Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, pelatihan penyelamatan diri tujuannya, untuk memberikan edukasi kepada kalangan siswa dan guru, agar di kemudian hari mampu melakukan evakuasi mandiri. "Kan tidak mungkin petugas membantu evakuasi, saat gempa. Makanya siswa dan guru dibekali tata cara evakuasi mandiri," katanya. *k16
Komentar