Monoton, Menu Posyandu Hanya Kacang Hijau
Menu makanan balita dalam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Gianyar, tiap bulan di setiap banjar, masih menoton yakni kacang hijau.
GIANYAR, NusaBali
Oleh karena itu, kader Posyandu dituntut kreatif, inovatif, dan variatif dalam menyajikan makanan tambahan untuk balita.
Menurut Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Gianyar AA Sri Sruti Sundari, selama ini Posyandu hanya menyediakan bubur kacang hijau, kue, dan jajanan lainnya. Padahal jika mau berinovasi, jenis makanan tambahan bisa dibuat lebih variatif. Sehingga balita semakin tertarik mengkonsumsi makanan tambahan. Guna menggugah kreativitas para kader dalam mengolah makanan tambahan, pihaknya bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Gianyar menggelar pelatihan memasak. Pelatihan diikuti 404 kader Posyandu se Gianyar, khususnya dari Posyandu desa binaan dan 10 desa yang kasus stuntingnya cukup tinggi. Pelatihan pengolahan pangan menjadi PMT dirasa sangat penting, terutama dalam penganekaragaman menu untuk PMT. "Lewat pelatihan ini para kader diharapkan mampu mengolah menu menjadi lebih beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA)," ujarnya di sela-sela pelatihan yang dilaksanakan di Gedung Wisata Mandala Samuantiga, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Senin (8/4).
404 kader itu diberikan pelatihan dua tahap. Tahap pertama, pelatihan pengolahan pangan menjadi pemberian makanan tambahan (PMT), 8 - 10 April. Tahap kedua, pelatihan spa bayi, 15 - 18 April. Menurut AA Sri Sruti Sundari, pelatihan ini untuk menambah pengetahuan dari para kader terutama dari desa binaan dan desa lokus stunting tahun 2019 dalam membuat makanan tambahan bagi balita dan meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan spa bayi.
Jelas Sri Sruti, narasumber pelatihan ini dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar dan TP PKK Kabupaten Gianyar. Para kader Posyandu diajarkan bagaimana mengolah menu (PMT) untuk balita mulai usia 1 – 5 tahun. Seperti pengolahan ikan yang memang sudah terbukti merupakan salah satu bahan makanan dengan daya cerna tinggi, itu artinya asam amino yang tersedia dalam ikan termasuk lengkap dan mudah diserap oleh usus. Kandungan asam lemak dan omega3 di dalamnya juga termasuk tinggi sangat cocok untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak.
Dengan bahan yang telah disiapkan para kader dilatih membuat menu kroket mie dengan bahan dasar ikan tuna, bakso goreng ikan krispi dan sup ubi macaroni. Selain itu untuk snack atau jajanan para kader dilatih untuk membuat pudding roti tawar, bolu kacang hijau, pudding lumut dan beraneka jenis jajanan yang bergizi lainnya. *nvi
Menurut Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Gianyar AA Sri Sruti Sundari, selama ini Posyandu hanya menyediakan bubur kacang hijau, kue, dan jajanan lainnya. Padahal jika mau berinovasi, jenis makanan tambahan bisa dibuat lebih variatif. Sehingga balita semakin tertarik mengkonsumsi makanan tambahan. Guna menggugah kreativitas para kader dalam mengolah makanan tambahan, pihaknya bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Gianyar menggelar pelatihan memasak. Pelatihan diikuti 404 kader Posyandu se Gianyar, khususnya dari Posyandu desa binaan dan 10 desa yang kasus stuntingnya cukup tinggi. Pelatihan pengolahan pangan menjadi PMT dirasa sangat penting, terutama dalam penganekaragaman menu untuk PMT. "Lewat pelatihan ini para kader diharapkan mampu mengolah menu menjadi lebih beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA)," ujarnya di sela-sela pelatihan yang dilaksanakan di Gedung Wisata Mandala Samuantiga, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Senin (8/4).
404 kader itu diberikan pelatihan dua tahap. Tahap pertama, pelatihan pengolahan pangan menjadi pemberian makanan tambahan (PMT), 8 - 10 April. Tahap kedua, pelatihan spa bayi, 15 - 18 April. Menurut AA Sri Sruti Sundari, pelatihan ini untuk menambah pengetahuan dari para kader terutama dari desa binaan dan desa lokus stunting tahun 2019 dalam membuat makanan tambahan bagi balita dan meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan spa bayi.
Jelas Sri Sruti, narasumber pelatihan ini dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar dan TP PKK Kabupaten Gianyar. Para kader Posyandu diajarkan bagaimana mengolah menu (PMT) untuk balita mulai usia 1 – 5 tahun. Seperti pengolahan ikan yang memang sudah terbukti merupakan salah satu bahan makanan dengan daya cerna tinggi, itu artinya asam amino yang tersedia dalam ikan termasuk lengkap dan mudah diserap oleh usus. Kandungan asam lemak dan omega3 di dalamnya juga termasuk tinggi sangat cocok untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak.
Dengan bahan yang telah disiapkan para kader dilatih membuat menu kroket mie dengan bahan dasar ikan tuna, bakso goreng ikan krispi dan sup ubi macaroni. Selain itu untuk snack atau jajanan para kader dilatih untuk membuat pudding roti tawar, bolu kacang hijau, pudding lumut dan beraneka jenis jajanan yang bergizi lainnya. *nvi
Komentar