Sekolah Rujukan Absen UNBK
SMPN 2 Amlapura menjajaki kerjasama dengan tiga SMA, namun komputer di sekolah itu juga tidak mencukupi.
AMLAPURA, NusaBali
Satu-satunya sekolah rujukan di Bali yakni SMPN 2 Amlapura absen ikut UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Alasannya, jumlah komputer tidak mencukupi. Hanya punya 32 unit komputer, kurang lagi 146 unit untuk mendukung 436 siswa. SMPN 2 Amlapura sudah melaporkan kekurangan komputer ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, namun tidak ada bantuan pengadaan komputer.
Kasek SMPN 2 Amlapura, I Wayan Gede Suastika, mengatakan tahun ajaran 2018/2019 ini hanya bisa melaksanakan UNBKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil). Padahal dari awal sangat menginginkan melaksanakan UNBK, sebab lebih praktis, hanya membutuhkan empat ruang kelas tempat komputer. Suastika mengaku sempat menjajagi kerjasama dengan SMA PGRI Amlapura, SMAN 1 Amlapura, dan SMAN 2 Amlapura. Ternyata komputer di sekolah itu juga tidak mencukupi.
Menurutnya, hasil UNBK lebih berintegritas. Para siswa benar-benar kerja mandiri dan fokus ke layar komputer. Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, saat dihubungi per telepon tidak mau menjawab panggilan. Sedangkan Sekretaris Disdikpora, I Wayan Sutrisna, mengaku tidak etis memberikan tanggapan karena menyangkut masalah teknis. “Untuk teknis tanyakan saja ke Kepala Bidang Pembinaan SMP,” sarannya. Sementara Kabid Pembinaan SMP, I Wayan Sarya, menurut beberapa stafnya, masih menjalani rawat inap di Gianyar. *k16
Kasek SMPN 2 Amlapura, I Wayan Gede Suastika, mengatakan tahun ajaran 2018/2019 ini hanya bisa melaksanakan UNBKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil). Padahal dari awal sangat menginginkan melaksanakan UNBK, sebab lebih praktis, hanya membutuhkan empat ruang kelas tempat komputer. Suastika mengaku sempat menjajagi kerjasama dengan SMA PGRI Amlapura, SMAN 1 Amlapura, dan SMAN 2 Amlapura. Ternyata komputer di sekolah itu juga tidak mencukupi.
Menurutnya, hasil UNBK lebih berintegritas. Para siswa benar-benar kerja mandiri dan fokus ke layar komputer. Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, saat dihubungi per telepon tidak mau menjawab panggilan. Sedangkan Sekretaris Disdikpora, I Wayan Sutrisna, mengaku tidak etis memberikan tanggapan karena menyangkut masalah teknis. “Untuk teknis tanyakan saja ke Kepala Bidang Pembinaan SMP,” sarannya. Sementara Kabid Pembinaan SMP, I Wayan Sarya, menurut beberapa stafnya, masih menjalani rawat inap di Gianyar. *k16
Komentar