Tanpa Kompetensi, Jajaki Kerjasama
Untuk memenuhi sertifikasi siap kerja, diagendakan kerjasama dengan BLK Lombok Timur menggelar uji kompetensi.
Pelatihan Tenaga Kerja Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Tenaga Kerja Karangasem menggelar pelatihan 43 paket. Sayangnya, pelatihan selama 30 hari itu dengan dana Rp 700 juta bersumber dari APBN belum dituntaskan dengan uji sertifikasi kompetensi.
Sebanyak 276 peserta yang terbagi 11 kejuruan hanya mendapatkan sertifikat pelatihan saja. Alhasil lulusan pelatihan selama sebulan ini belum memenuhi syarat untuk kebutuhan industri, sebagai calon pekerja profesional.
Hal itulah jadi kendala dialami para lulusan calon tenaga kerja, sehingga kemampuannya belum diuji sebagai tenaga kerja yang siap kerja. "Makanya kami merancang kerjasama dengan BLK Pembina Lombok Timur, NTB untuk menggelar uji kompetensi keahlian. Kami rencanakan dilaksanakan tahun ini, dengan mendatangkan asesor dari Lombok Timur," kata Kadis Tenaga Kerja I Nyoman Suradnya.
I Nyoman Suradnya pun menjanjikan peserta pelatihan tahun-tahun sebelumnya yang belum mengantongi sertifikat lulus uji kompetensi keahlian, bakal diundang kembali untuk mengikuti ujian.
Salah satu instruktur tata rias Ni Wayan Pariasi, dan Ida Ayu Ratih Ratna Dewi mengakui, telah berkoordinasi dengan BLK Pembina Lombok Timur, NTB, agar bersedia datang ke Karangasem menggelar uji kompetensi keahlian. "Sehingga harapan kami yang telah lulus pelatihan, mengantongi sertifikat lulus uji kompetensi keahlian," jelas Ni Wayan Pariasi.
Bagi calon tenaga kerja yang telah mahir di bidang tata rias diharapkan dilegitimasi dengan mengantongi sertifikasi uji kompetensi keahlian.
Pelatihan yang dibuka oleh Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri di Aula Kantor UPTD BLK (Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja) Disnaker, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Rabu (10/4), mencakup 11 kejuruan yakni: pengolahan hasil pertanian, spa therapist, mekanik sepeda motor, menjahit, administrasi, teknisi komputer, teknik pendingin, pariwisata, engineering hotel, instalasi listrik dan bahasa Jepang.
I Nyoman Suradnya mengatakan, selama pelatihan melibatkan 9 instruktur. "Kami belum memiliki instruktur spa, tata rias, dan engineering hotel. kebutuhan untuk mengisi instruktur itu, kami kerjasama memanfaatkan tenaga profesional dari pihak swasta," katanya.
Sementara itu Bupati Mas Sumatri berharap, agar manfaat dari pelatihan mampu menciptakan calon tenaga profesional, sehingga ke depan mampu mengikis angka pengangguran dan kemiskinan. "Terlebih lagi menghadapi perdagangan bebas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), agar tenaga kerja kita siap bersaing," pintanya. *k16
1
Komentar