Jalan Bakas-Desa Nyalian Minim LPJ
Ruas jalan antara penghubung destinasi objek wisata di Desa Bakas - Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, sangat minim lampu penerangan jalan (LPJ).
SEMARAPURA, NusaBali
LPJ lebih minim lagi tepatnya di jalan Dusun Tegalwangi - Banjar Umanyar, Desa Nyalian. Di jalur tersebut, medan jalan cukup sempit, ditambah saat turun hujan deras sangat berisiko pengendara terjatuh. Terkait kondisi jalan ini, anggota DPRD Klungkung asal Desa Nyalian, Sang Nyoman Putrayasa mengaku sudah mengajukan usulan pemasangan lampu penerangan jalan di jalur setempat tahun 2018. Namun sampai sekarang tidak terealisasi sama sekali.
"Apakah harus menunggu korban jatuh dulu di malam hari karena jalan gelap, baru kemudian dipasang lampu penerangan jalan (LPJ)," ujarnya Rabu (10/4).
Kata Putrayasa, untuk kemajuan desa, apalagi untuk destinasi wisata, sangat memerlukan sarana penunjang, termasuk LPJ. Karena jalan raya di wilayah Banjar Tegalwangi - Banjar Umanyar itu nihil LPJ. Di jalur ini perlu 10 titik LPJ, setidaknya kalau keterbatasan anggaran untuk itu cukup pasang 3 - 5 titik dulu karena bersifat urgent. "Pemasangan LPJ bisa diprioritaskan pada titik-titik yang rawan, seperti di atas jembatan, jangan sampai karena gelap terperosok ke jurang," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) I Nyoman Sucitra, mengenai pemasangan LPJ tersebut, mengatakan banyak terdapat usulan LPJ. Hanya saja karena keterbatasan anggaran, belum bisa semua terealisasi. "Adapun tahun ini dianggarkan Rp 950 juta," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Desa Bakas kini giat mengembangkan potensi wisata di bidang trekking, swing, warung laklak pengangon, dan beberapa home stay. Sedangkan di Desa Nyalian memiliki sejumlah potensi sumber air yg melimpah, termasuk potensi wisata spiritual. Seperti di Banjar Tegalwangi, terdapat sumber mata air di areal Pura Tirta Harum. Mata air ini mengeluarkan air 15 liter per detik. Di Banjar Umanyar, Desa Nyalian juga memiliki sumber mata air yang hampir sama. *wan
"Apakah harus menunggu korban jatuh dulu di malam hari karena jalan gelap, baru kemudian dipasang lampu penerangan jalan (LPJ)," ujarnya Rabu (10/4).
Kata Putrayasa, untuk kemajuan desa, apalagi untuk destinasi wisata, sangat memerlukan sarana penunjang, termasuk LPJ. Karena jalan raya di wilayah Banjar Tegalwangi - Banjar Umanyar itu nihil LPJ. Di jalur ini perlu 10 titik LPJ, setidaknya kalau keterbatasan anggaran untuk itu cukup pasang 3 - 5 titik dulu karena bersifat urgent. "Pemasangan LPJ bisa diprioritaskan pada titik-titik yang rawan, seperti di atas jembatan, jangan sampai karena gelap terperosok ke jurang," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) I Nyoman Sucitra, mengenai pemasangan LPJ tersebut, mengatakan banyak terdapat usulan LPJ. Hanya saja karena keterbatasan anggaran, belum bisa semua terealisasi. "Adapun tahun ini dianggarkan Rp 950 juta," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Desa Bakas kini giat mengembangkan potensi wisata di bidang trekking, swing, warung laklak pengangon, dan beberapa home stay. Sedangkan di Desa Nyalian memiliki sejumlah potensi sumber air yg melimpah, termasuk potensi wisata spiritual. Seperti di Banjar Tegalwangi, terdapat sumber mata air di areal Pura Tirta Harum. Mata air ini mengeluarkan air 15 liter per detik. Di Banjar Umanyar, Desa Nyalian juga memiliki sumber mata air yang hampir sama. *wan
1
Komentar