Tingkat Hunian Hotel Masih Tertatih
Tingkat hunian hotel, khususnya hotel berbintang di Badung, belum menunjukkan perkembangan berarti.
MANGUPURA, NusaBali
Rata-rata tingkat hunian di kisaran 58,6 persen. Selain memang karena faktor low season, kenaikan tiket penerbangan, diduga menjadi salah satu faktor penyebab masih tertatih-tatihnya tingkat hunian atau okupansi hotel.
Kadiparda Badung I Wayan Badra, mengatakan kondisi tersebut masih menunjukkan penurunan. “Sesungguhnya sudah mau naik, namun karena komponen penerbangan naik, kunjungan wisatawan menurun,” jelas Badra.
Terutama untuk wisatawan domestik, kata Badra penurunan tersebut sangat terasa. Namun demikian, dengan adanya informasi akan ada pengkajian tarif penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kunjungan wisatawan ke Badung, bisa bertambah lagi, sebelumnya nanti mencapai puncaknya pada Juni-Juli-Agustus.
Sementara khusus untuk wisman, pada Maret lalu ada kenaikan 4,18 persen dibanding Februari. Dimana pada Februari lalu, kunjungan wisman ke Badung sebanyak 451.436 wisman. “ Tentu saja semua berharap kunjungan meningkat,” ujarnya.
Untuk diketahui di Badung ada 102 ribu kamar hotel. Jumlah tersebut merupakan 90 persen dari keseluruhan jumlah kamar hotel di seluruh Bali. Dengan tingkat hunian yang baru 58,6 persen berarti masih ada sisa 51,4 persen yang kosong.
Sementara untuk Bali, okupansi hotel baru terdata hingga Februari. Tingkat hunian pada Februari lalu di Bali 56,48 persen. Naik 3,21 persen dari Januari lalu. Namun jika dibandingkan Februari 2018 atau secara year on year (y o y) minus -10,18 persen. Sementara, lama tamu menginap pada hotel berbintang rata- rata 3,14 hari pada Februari. " Turun 0,59 poin dari Januari," ujar Kabid Statistik Distribusi BPS Bali I Gede Nyoman Subadri. Demikian juga dibandingkan dengan Februari 2018, lama tamu menginap juga menurun 0,03 poin. *k17
Kadiparda Badung I Wayan Badra, mengatakan kondisi tersebut masih menunjukkan penurunan. “Sesungguhnya sudah mau naik, namun karena komponen penerbangan naik, kunjungan wisatawan menurun,” jelas Badra.
Terutama untuk wisatawan domestik, kata Badra penurunan tersebut sangat terasa. Namun demikian, dengan adanya informasi akan ada pengkajian tarif penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kunjungan wisatawan ke Badung, bisa bertambah lagi, sebelumnya nanti mencapai puncaknya pada Juni-Juli-Agustus.
Sementara khusus untuk wisman, pada Maret lalu ada kenaikan 4,18 persen dibanding Februari. Dimana pada Februari lalu, kunjungan wisman ke Badung sebanyak 451.436 wisman. “ Tentu saja semua berharap kunjungan meningkat,” ujarnya.
Untuk diketahui di Badung ada 102 ribu kamar hotel. Jumlah tersebut merupakan 90 persen dari keseluruhan jumlah kamar hotel di seluruh Bali. Dengan tingkat hunian yang baru 58,6 persen berarti masih ada sisa 51,4 persen yang kosong.
Sementara untuk Bali, okupansi hotel baru terdata hingga Februari. Tingkat hunian pada Februari lalu di Bali 56,48 persen. Naik 3,21 persen dari Januari lalu. Namun jika dibandingkan Februari 2018 atau secara year on year (y o y) minus -10,18 persen. Sementara, lama tamu menginap pada hotel berbintang rata- rata 3,14 hari pada Februari. " Turun 0,59 poin dari Januari," ujar Kabid Statistik Distribusi BPS Bali I Gede Nyoman Subadri. Demikian juga dibandingkan dengan Februari 2018, lama tamu menginap juga menurun 0,03 poin. *k17
Komentar