Tak Kuasai Teknologi, Banyak Guru TK Kelabakan saat Membuat Laporan BOP
Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan Kabupaten Tabanan mengumpulkan ratusan guru PAUD/TK dalam acara workshop pendidikan karakter dan inovasi pendidikan pada Kamis (11/4).
TABANAN, NusaBali
Sebab berdasar hasil monitoring, hampir 60 persen guru TK khususnya negeri, kesulitan membuat laporan biaya operasional pendidikan (BOP) yang dilakukan secara online, lantaran belum menguasai teknologi.
Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, mengatakan workshop digelar untuk membantu para guru TK/PAUD menguasai teknologi. Ada 110 guru PAUD/TK yang mengikuti workshop. “Workshop kami bagi menjadi dua hari,” imbuhnya.
Dikatakannya, tujuan mendasar digelarnya workshop murni untuk membantu para guru dalam menguasai teknologi. Karena berdasarkan hasil monitoring ke lapangan, hampir 60 persen guru kelabakan membuat laporan BOP serta kesulitan dalam menghadapi pelaksanaan akreditasi yang saat ini sudah tidak dilakukan secara manual. “Ini juga ada desakan dari ikatan guru taman kanak-kanak, sehingga kami langsung gelar meskipun dengan cara patungan karena anggaran belum keluar dari Pemkab Tabanan,” ujar Madra.
Madra menerangkan, dengan lambatnya penguasaan teknologi oleh guru, dikhawatirkan dapat mempengaruhi peningkatan kwalitas pendidikan. Hal itu karena dalam laporan BOP, berbagai keperluan pendidikan harus dilaporkan secara online. “Maka dari itu sengaja kami datangkan pakar teknologi dari provinsi, dan mudah-mudahan setelah ini para guru bisa melakukan tugas dengan lancar,” katanya.
Menurut Madra, selain membantu para guru menguasai teknologi, pada workshop untuk peningkatan kualitas pendidikan ini juga diberikan pengarahan dalam pembentukan karakter sejak usia dini. Guru dituntut ikut membantu anak usia dini dalam membentuk karakter siswa.
Sementara itu, hasil monitoring ke lapangan ada penambahan 9 TK di Kabupaten Tabanan, sayangnya SK kepala sekolah TK belum ada. Bahkan juga belum ada pengawas pendidikan di TK. “Terkait ini khususnya SK kepala sekolah agar Dinas Pendidikan Tabanan segera keluarkan SK dan memikirkan tentang pengawasan pendidikan di TK,” tegas Madra. *des
Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, mengatakan workshop digelar untuk membantu para guru TK/PAUD menguasai teknologi. Ada 110 guru PAUD/TK yang mengikuti workshop. “Workshop kami bagi menjadi dua hari,” imbuhnya.
Dikatakannya, tujuan mendasar digelarnya workshop murni untuk membantu para guru dalam menguasai teknologi. Karena berdasarkan hasil monitoring ke lapangan, hampir 60 persen guru kelabakan membuat laporan BOP serta kesulitan dalam menghadapi pelaksanaan akreditasi yang saat ini sudah tidak dilakukan secara manual. “Ini juga ada desakan dari ikatan guru taman kanak-kanak, sehingga kami langsung gelar meskipun dengan cara patungan karena anggaran belum keluar dari Pemkab Tabanan,” ujar Madra.
Madra menerangkan, dengan lambatnya penguasaan teknologi oleh guru, dikhawatirkan dapat mempengaruhi peningkatan kwalitas pendidikan. Hal itu karena dalam laporan BOP, berbagai keperluan pendidikan harus dilaporkan secara online. “Maka dari itu sengaja kami datangkan pakar teknologi dari provinsi, dan mudah-mudahan setelah ini para guru bisa melakukan tugas dengan lancar,” katanya.
Menurut Madra, selain membantu para guru menguasai teknologi, pada workshop untuk peningkatan kualitas pendidikan ini juga diberikan pengarahan dalam pembentukan karakter sejak usia dini. Guru dituntut ikut membantu anak usia dini dalam membentuk karakter siswa.
Sementara itu, hasil monitoring ke lapangan ada penambahan 9 TK di Kabupaten Tabanan, sayangnya SK kepala sekolah TK belum ada. Bahkan juga belum ada pengawas pendidikan di TK. “Terkait ini khususnya SK kepala sekolah agar Dinas Pendidikan Tabanan segera keluarkan SK dan memikirkan tentang pengawasan pendidikan di TK,” tegas Madra. *des
Komentar