Hilang 1,5 tahun, Ditemukan Jadi Kerangka
Diduga saat mencari kayu bakar terpeleset kemudian jatuh, dan tidak ada yang mengetahui.
AMLAPURA, NusaBali
Perawan tua Ni Luh Merta, 51, asal Banjar Pangitebel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Karangasem, yang hilang 1,5 tahun lalu, ditemukan telah jadi kerangka. Temuan secara tak sengaja di bawah gerembeng yang lokasinya agak rimbun di Bukit Ngandang, Banjar Pangitebel, Desa Antiga Kelod, Manggis, Karangasem, Kamis (11/4) sore. Selanjutnya petugas Polres Karangasem dipimpin Kasatreskrim AKP Losa Laraujo mengevakuasi kerangka ini, Jumat (12/4) pukul 11.00 Wita.
Mulanya secara tak sengaja warga Banjar Pangitebel, I Komang Ariawan ke Bukit Ngandang hendak mencari bonsai, Kamis sore. Ternyata di tepi jurang menemukan tulang-tulang manusia secara lengkap, posisinya mirip orang sedang tidur.
I Komang Ariawan kemudian mengurungkan niatnya mencari bonsai, memilih turun dari Bukit Ngandang menyampaikan ke Ngurah Gede Gina, 62, yang merupakan adik tiri Ni Luh Merta. Maka I Komang Ariawan bersama Ngurah Gede Gina, beserta kerabatnya kembali ke lokasi temuan kerangka manusia di puncak Bukit Ngandang di bagian timur Banjar Pangitebel.
Ternyata setelah di tempat kejadian perkara (TKP) menemukan baju yang biasa dipakai Ni Luh Merta semasih hidup. Sedangkan Ni Luh Merta telah menghilang sejak 1,5 tahun lalu. Biasanya Ni Luh Merta datang ke Bukit Ngandang mencari kayu bakar berupa pelepah kelapa, dan di samping kerangka manusia itu ada pelepah kelapa.
Maka Ngurah Gede Gina yang merupakan adik korban sangat yakin kerangka manusia itu adalah Ni Luh Merta. Maka Ngurah Gede Gina melaporkan ke Kelian Banjar Dinas Pangitebel I Gede Darma, selanjutnya I Gede Darma melaporkan ke Polres Karangasem.
Ngurah Gede Gina mengatakan, bahwa Ni Luh Merta yang merupakan kakak tirinya itu mengalami keterbelakangan mental. Diduga saat mencari kayu bakar terpeleset kemudian jatuh, dan tidak ada yang mengetahui. "Sebab selama ini jarang ada orang melintas di puncak Bukit Ngandang. Kami yakin, kerangka manusia itu adalah Ni Luh Merta," jelas Ngurah Gede Gina kepada petugas.
Tokoh Banjar Pangitebel, I Ketut Suadnyana membenarkan, sebelumnya kakak Ngurah Gede Gina yakni Ni Luh Merta dilaporkan hilang, setelah dilakukan pencarian tidak ditemukan. "Setahu kami memang benar wanita lanjut usia yang namanya Ni Luh Merta sempat dilaporkan hilang," kata I Ketut Suadnyana.
Meski Ngurah Gede Gina mengakui kerangka itu adalah saudara tirinya, Kasatreskrim AKP Losa Laraujo tetap membawa kerangka manusia itu ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diotopsi. "Hasil otopsinya, tidak ada tanda-tanda kekerasan atas meninggalnya warga yang akhirnya ditemukan dalam bentuk kerangka," kata AKP Losa Laraujo.
Sedangkan petugas forensik dari RSUP Sanglah, Ida Bagus Putu Alit SpF DFM hanya memberikan keterangan secara umum. Menurutnya kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan. Sedangkan usianya sekitar 45-55 tahun, teridentifikasi dari sambungan akar gigi dan penutup sambungan tulang tengkorak. Sedangkan tinggi badan sekitar 140 cm hingga 160 cm. "Hanya terdapat tanda-tanda medis pada bola mata kanan," tulis Ida Bagus Putu Alit, melalui sambungan WA, tanpa merinci penyebab kematian korban. *k16
Mulanya secara tak sengaja warga Banjar Pangitebel, I Komang Ariawan ke Bukit Ngandang hendak mencari bonsai, Kamis sore. Ternyata di tepi jurang menemukan tulang-tulang manusia secara lengkap, posisinya mirip orang sedang tidur.
I Komang Ariawan kemudian mengurungkan niatnya mencari bonsai, memilih turun dari Bukit Ngandang menyampaikan ke Ngurah Gede Gina, 62, yang merupakan adik tiri Ni Luh Merta. Maka I Komang Ariawan bersama Ngurah Gede Gina, beserta kerabatnya kembali ke lokasi temuan kerangka manusia di puncak Bukit Ngandang di bagian timur Banjar Pangitebel.
Ternyata setelah di tempat kejadian perkara (TKP) menemukan baju yang biasa dipakai Ni Luh Merta semasih hidup. Sedangkan Ni Luh Merta telah menghilang sejak 1,5 tahun lalu. Biasanya Ni Luh Merta datang ke Bukit Ngandang mencari kayu bakar berupa pelepah kelapa, dan di samping kerangka manusia itu ada pelepah kelapa.
Maka Ngurah Gede Gina yang merupakan adik korban sangat yakin kerangka manusia itu adalah Ni Luh Merta. Maka Ngurah Gede Gina melaporkan ke Kelian Banjar Dinas Pangitebel I Gede Darma, selanjutnya I Gede Darma melaporkan ke Polres Karangasem.
Ngurah Gede Gina mengatakan, bahwa Ni Luh Merta yang merupakan kakak tirinya itu mengalami keterbelakangan mental. Diduga saat mencari kayu bakar terpeleset kemudian jatuh, dan tidak ada yang mengetahui. "Sebab selama ini jarang ada orang melintas di puncak Bukit Ngandang. Kami yakin, kerangka manusia itu adalah Ni Luh Merta," jelas Ngurah Gede Gina kepada petugas.
Tokoh Banjar Pangitebel, I Ketut Suadnyana membenarkan, sebelumnya kakak Ngurah Gede Gina yakni Ni Luh Merta dilaporkan hilang, setelah dilakukan pencarian tidak ditemukan. "Setahu kami memang benar wanita lanjut usia yang namanya Ni Luh Merta sempat dilaporkan hilang," kata I Ketut Suadnyana.
Meski Ngurah Gede Gina mengakui kerangka itu adalah saudara tirinya, Kasatreskrim AKP Losa Laraujo tetap membawa kerangka manusia itu ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diotopsi. "Hasil otopsinya, tidak ada tanda-tanda kekerasan atas meninggalnya warga yang akhirnya ditemukan dalam bentuk kerangka," kata AKP Losa Laraujo.
Sedangkan petugas forensik dari RSUP Sanglah, Ida Bagus Putu Alit SpF DFM hanya memberikan keterangan secara umum. Menurutnya kerangka manusia tersebut berjenis kelamin perempuan. Sedangkan usianya sekitar 45-55 tahun, teridentifikasi dari sambungan akar gigi dan penutup sambungan tulang tengkorak. Sedangkan tinggi badan sekitar 140 cm hingga 160 cm. "Hanya terdapat tanda-tanda medis pada bola mata kanan," tulis Ida Bagus Putu Alit, melalui sambungan WA, tanpa merinci penyebab kematian korban. *k16
1
Komentar