Buku Karya Penyandang Disabilitas Dibedah
Motivasi Kehidupan ‘Mengusir Gelap dengan Cahaya’
SINGARAJA, NusaBali
Mengusir Gelap Dengan Cahaya, merupakan judul buku karya Putu Agus Setiawan, 33, akhirnya dibedah Jumat (11/4) di rumah Jabatan Bupati Buleleng. Buku yang terdiri dari ratusan kata-kata motivasi kehidupan itu diharapkan mampu memberikan motivasi kepada penyandang disabilitas dan orang normal pada umumnya untuk tetap memperjuangkan hidup.
Dimotori oleh Forum Cahaya Ibu Kabupaten Buleleng, buku setebal 209 halaman itu dibedah sastrawan Kadek Sonia Piscayanti dan Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng, I Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana. Menurut Sonia yang juga dosen Undiksha itu mengatakan buku kedua karya Agus Setiawan yang berasal dari Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt, Buleleng itu sangat berbeda dari buku terbitan pertama yang berjudul ‘Menembus Kemelut Kehidupan.’
Jika buku yang pertama menceritakan kisah perjalanan, carut marut kehidupan keluarga Agus Setiawan dna juga Kadek Windari saudarinya, yang juga mengalami keterbatasan fisik, buku kedua merupakan kumpulan kata-kata mutiara, motivasi kehidupan. “Buku motivasi ini kata-katanya sederhana, tidak ada cerita, spesialnya Agus menulis berdasarkan pengalaman pribadi, bukan metafora,” ujar Sonia.
Agus yang seorang disabilitas dengan keterbatasan fisiknya juga dinilai Sonia sangat menginspirasi, selain menerbitkan buku yang kemudian dijual untuk membiayai kehidupannya, Agus juga menyumbangkan sebagian untuk kaum disabilitas lainnya.
Terkait dengan judul buku ‘Mengusir Gelap Dengan Cahaya’, menurut Sonia, bukan sekadar judul. Agus pun dikatakan Sonia memilih judul itu, karena memiliki masa lalu buruk tentang kegelapan. Ia dan keluarganya, pernah kegelapan dan tidak memiliki listrik. Kemalangannya pun tak ada yang peduli saat 21 rumah yang diketuknya untuk memohon bantuan penempelan listrik tak bersedia berbagi dengan keluarganya.
Sementara itu Aries Sujati Suradnyana mengatakan dengan buku motivasi kehidupan karya Agus dapat memberikan motivasi bagi penyandang disabilitas laiinnya untuk tetap berkarya. Bahkan istri Bupati Buleleng ini pun berharap semangat mereka dengan keterbatasan yang dimiliki dapat menyadarkan orang yang terlahir normal untuk tidak selalu mengeluh. “Kedepannya bisa kumpulkan lebih banyak lagi, yang sekarang sudah dihadirkan juga mereka dengan keterbatasan fisik tetapi tetab menjadi orang hebat. Ini akan terus difaislitasi untuk menggali potensi diri mereka,” kata Aries.
Sementara itu Agus Setiawan ditemui usai acara berharap dengan buku keduanya utu dapat memberikan inspirasi kepada orang lain. Ia pun berharap sumbangan yang diserpihnya dari hasil penjualan buku dapat bermanfaat bagi saudara-saudaranya yang mengalami nasib sama sepertinya. “Harapannya buku ini bisa memotivasi orang lain, terutama saudara yang sama seperti saya dengan keterbatasan fisik, agar tetap bisa percaya diri, mampu berkarya dan tidak putus asa,” katanya. Ia pun ke depannya mengaku sudah menyiapkan rancangan buku ketiga yang akan segera diprosesnya. *k23
Dimotori oleh Forum Cahaya Ibu Kabupaten Buleleng, buku setebal 209 halaman itu dibedah sastrawan Kadek Sonia Piscayanti dan Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng, I Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana. Menurut Sonia yang juga dosen Undiksha itu mengatakan buku kedua karya Agus Setiawan yang berasal dari Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt, Buleleng itu sangat berbeda dari buku terbitan pertama yang berjudul ‘Menembus Kemelut Kehidupan.’
Jika buku yang pertama menceritakan kisah perjalanan, carut marut kehidupan keluarga Agus Setiawan dna juga Kadek Windari saudarinya, yang juga mengalami keterbatasan fisik, buku kedua merupakan kumpulan kata-kata mutiara, motivasi kehidupan. “Buku motivasi ini kata-katanya sederhana, tidak ada cerita, spesialnya Agus menulis berdasarkan pengalaman pribadi, bukan metafora,” ujar Sonia.
Agus yang seorang disabilitas dengan keterbatasan fisiknya juga dinilai Sonia sangat menginspirasi, selain menerbitkan buku yang kemudian dijual untuk membiayai kehidupannya, Agus juga menyumbangkan sebagian untuk kaum disabilitas lainnya.
Terkait dengan judul buku ‘Mengusir Gelap Dengan Cahaya’, menurut Sonia, bukan sekadar judul. Agus pun dikatakan Sonia memilih judul itu, karena memiliki masa lalu buruk tentang kegelapan. Ia dan keluarganya, pernah kegelapan dan tidak memiliki listrik. Kemalangannya pun tak ada yang peduli saat 21 rumah yang diketuknya untuk memohon bantuan penempelan listrik tak bersedia berbagi dengan keluarganya.
Sementara itu Aries Sujati Suradnyana mengatakan dengan buku motivasi kehidupan karya Agus dapat memberikan motivasi bagi penyandang disabilitas laiinnya untuk tetap berkarya. Bahkan istri Bupati Buleleng ini pun berharap semangat mereka dengan keterbatasan yang dimiliki dapat menyadarkan orang yang terlahir normal untuk tidak selalu mengeluh. “Kedepannya bisa kumpulkan lebih banyak lagi, yang sekarang sudah dihadirkan juga mereka dengan keterbatasan fisik tetapi tetab menjadi orang hebat. Ini akan terus difaislitasi untuk menggali potensi diri mereka,” kata Aries.
Sementara itu Agus Setiawan ditemui usai acara berharap dengan buku keduanya utu dapat memberikan inspirasi kepada orang lain. Ia pun berharap sumbangan yang diserpihnya dari hasil penjualan buku dapat bermanfaat bagi saudara-saudaranya yang mengalami nasib sama sepertinya. “Harapannya buku ini bisa memotivasi orang lain, terutama saudara yang sama seperti saya dengan keterbatasan fisik, agar tetap bisa percaya diri, mampu berkarya dan tidak putus asa,” katanya. Ia pun ke depannya mengaku sudah menyiapkan rancangan buku ketiga yang akan segera diprosesnya. *k23
Komentar