Ibu Ani Nyoblos Sambil Terbaring di Ruang Perawatan
Meski dalam kondisi sakit, mantan Ibu Negara Kristiani Herawati alias Ani Yu-dhoyono tetap menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.
SINGAPURA, NusaBali
Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini nyoblos sambil terbarung di ruang perawatan National University Hospital Singapura, Minggu (14/4).
Dalam foto yang diterima detikcom, Minggu kemarin, petugas TPS Panitia Pmi-lihan Luar Negeri (PPLN) Singapura secara khsus mendatangi Ibu Ani Yudhoyono di National University Hospital Singapura, agar bisa menggunakan hak pilihnya. Saat Ibu Ani nyoblos, siang pukul 14.30 Waktu Singapura, SBY---yang juga Ketua Umum DPP Demokrat---ikut mendampinginya di ruang perawatan. SBY sendiri nyoblos di tempat terpisah, yakni KBRI Singapura, Minggu sore pukul 16.00 waktu setempat.
Petugas TPS PPLN Singapura menyediakan bilik suara bagi Ibu Ani guna meng-gunakan hak pilihnya. Dua surat suara yang sudah dicoblos Ibu Ani kemudian dimasukkan petugas TPS PPLN ke dalam kotak suara. Surat suara tersebut, ma-sing-masing untuk Pileg 2019 dan Pilpres 2019.
Wakil Sekjen DPP Demokrat, Andi Arief, turut membagikan momen Ibu Ani mencoblos di Singapura. Andi Arief berharap masyarakat juga menggunakan hak pilihnya ke TPS. "Ibu Ani yang sedang terbaring sakit saja mencoblos, mudah-mudahan yang sehat walafiat mau ke TPS," ujar Andi lewat Twitter.
Ani Yudhoyono sendiri sudah selama 2 bulan dirawat di National University Hospital Singapura, sejak 9 Februari 2019 lalu, karena menderita kanker darah. Sejak itu pula, SBY terus setia menemani istrinya di Singapura. SBY pun tidak bisa efektif memimpin partainya selaku Ketua Umum DPP Demokrat. Makanya, kendali kepemimpinan partai diserahkan kepada putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi juga sempat menjenguk Ibu Ani di National University Hospital, 21 Februari 2019. Mereka sekaligus mendoakan mantan Ibu Negara agar lekas sembuh dari penyakit kanker darah yang dideritanya.
Sementara itu, WNI di Singapura juga ramai-ramai nyoblos Pemilu 2019 di rantau, Minggu, 14 April 2019 kemarin. Mereka antre nyoblos di KBRI Singapura. Salah satu WNI di Singapura, Anastasia Ratna, mengaku antre sekitar 1 jam hingga akhirnya bisa mencoblos. Disebutkan, antrean WNI yang hendak nyoblos mengular hingga ke pinggir jalan di luar KBRI Singapura.
"Antreannya panjang tapi tertib dan tetap bergerak," ungkap Anastasia. Sebagian WNI mengantre sambil berpayung, ada pula yang mengajak anak-anak. Polisi Singapura ikut berjaga di lokasi.
Menurut Anastasia, pengaturan di KBRI Singapura untuk pencoblosan cukup teratur dan tertib. Antrean ketika memasuki KBRI dibagi menjadi 3 kelompok. Pertama, untuk yang sudah memiliki undangan. Kedua, untuk yang belum memiliki undangan. Ketiga, untuk WNI yang berkebutuhan khusus (lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas). Ada puluhan bilik suara disiapkan, di mana petugas bergantian mengarahkan pemilih.
Sementara, untuk coblosan Pemilu 2019 di Malaysia, WNI yang memiliki hak pi-lih masih dilayani di KBRI Kuala Lumpur setelah lewat pukul 18.00 waktu setempat. Semula, pencoblosan direncanakan berakhir tepat pukul 18.00 waktu Kuala Lumpur. Namun, karena jumlah pemilih membludak, maka proses pencoblosan terus dilayani.
Hingga Minggu petang pukul 18.42 waktu setempat, terlihat masih ada WNI yang melakukan pencoblosan di KBRI Kuala Lumpur. PPLN Kuala Lumpur sebelumnya membuka layanan coblosan sejak pagi pukul 08.00 hingga petang 18.00 waktu setempat. Namun, setelah pukul 18.00 waktu Kuala Lumpur, masih banyak WNI yang ingin menggunakan hak pilihnya, sehingga mereka tetap dilayani. *
Dalam foto yang diterima detikcom, Minggu kemarin, petugas TPS Panitia Pmi-lihan Luar Negeri (PPLN) Singapura secara khsus mendatangi Ibu Ani Yudhoyono di National University Hospital Singapura, agar bisa menggunakan hak pilihnya. Saat Ibu Ani nyoblos, siang pukul 14.30 Waktu Singapura, SBY---yang juga Ketua Umum DPP Demokrat---ikut mendampinginya di ruang perawatan. SBY sendiri nyoblos di tempat terpisah, yakni KBRI Singapura, Minggu sore pukul 16.00 waktu setempat.
Petugas TPS PPLN Singapura menyediakan bilik suara bagi Ibu Ani guna meng-gunakan hak pilihnya. Dua surat suara yang sudah dicoblos Ibu Ani kemudian dimasukkan petugas TPS PPLN ke dalam kotak suara. Surat suara tersebut, ma-sing-masing untuk Pileg 2019 dan Pilpres 2019.
Wakil Sekjen DPP Demokrat, Andi Arief, turut membagikan momen Ibu Ani mencoblos di Singapura. Andi Arief berharap masyarakat juga menggunakan hak pilihnya ke TPS. "Ibu Ani yang sedang terbaring sakit saja mencoblos, mudah-mudahan yang sehat walafiat mau ke TPS," ujar Andi lewat Twitter.
Ani Yudhoyono sendiri sudah selama 2 bulan dirawat di National University Hospital Singapura, sejak 9 Februari 2019 lalu, karena menderita kanker darah. Sejak itu pula, SBY terus setia menemani istrinya di Singapura. SBY pun tidak bisa efektif memimpin partainya selaku Ketua Umum DPP Demokrat. Makanya, kendali kepemimpinan partai diserahkan kepada putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Presiden RI ke-7 Joko Widodo alias Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi juga sempat menjenguk Ibu Ani di National University Hospital, 21 Februari 2019. Mereka sekaligus mendoakan mantan Ibu Negara agar lekas sembuh dari penyakit kanker darah yang dideritanya.
Sementara itu, WNI di Singapura juga ramai-ramai nyoblos Pemilu 2019 di rantau, Minggu, 14 April 2019 kemarin. Mereka antre nyoblos di KBRI Singapura. Salah satu WNI di Singapura, Anastasia Ratna, mengaku antre sekitar 1 jam hingga akhirnya bisa mencoblos. Disebutkan, antrean WNI yang hendak nyoblos mengular hingga ke pinggir jalan di luar KBRI Singapura.
"Antreannya panjang tapi tertib dan tetap bergerak," ungkap Anastasia. Sebagian WNI mengantre sambil berpayung, ada pula yang mengajak anak-anak. Polisi Singapura ikut berjaga di lokasi.
Menurut Anastasia, pengaturan di KBRI Singapura untuk pencoblosan cukup teratur dan tertib. Antrean ketika memasuki KBRI dibagi menjadi 3 kelompok. Pertama, untuk yang sudah memiliki undangan. Kedua, untuk yang belum memiliki undangan. Ketiga, untuk WNI yang berkebutuhan khusus (lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas). Ada puluhan bilik suara disiapkan, di mana petugas bergantian mengarahkan pemilih.
Sementara, untuk coblosan Pemilu 2019 di Malaysia, WNI yang memiliki hak pi-lih masih dilayani di KBRI Kuala Lumpur setelah lewat pukul 18.00 waktu setempat. Semula, pencoblosan direncanakan berakhir tepat pukul 18.00 waktu Kuala Lumpur. Namun, karena jumlah pemilih membludak, maka proses pencoblosan terus dilayani.
Hingga Minggu petang pukul 18.42 waktu setempat, terlihat masih ada WNI yang melakukan pencoblosan di KBRI Kuala Lumpur. PPLN Kuala Lumpur sebelumnya membuka layanan coblosan sejak pagi pukul 08.00 hingga petang 18.00 waktu setempat. Namun, setelah pukul 18.00 waktu Kuala Lumpur, masih banyak WNI yang ingin menggunakan hak pilihnya, sehingga mereka tetap dilayani. *
1
Komentar