Defisit, Dewan Pendidikan Urunan untuk Buat Kegiatan
Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan Tabanan terpaksa harus urunan untuk bisa menjalankan program kegiatan yang telah dijadwalkan.
TABANAN, NusaBali
Hal ini karena keuangan Pemkab Tabanan tahun ini mengalami defisit. Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, mengatakan tahun 2019 Dewan dan Klinik Pendidikan hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 350 juta. Jumlah itu menurun dibandingkan tahun 2018 yang mendapatkan anggaran Rp 850 juta. “Dan sampai saat ini anggaran belum turun,” ungkapnya, Minggu (14/4).
Dengan kondisi itu sejumlah kegiatan yang sudah diagendakan di awal tahun ditalangi dengan cara urunan oleh para pengurus Dewan dan Klinik Pendidikan. “Karena kami semua punya tekad dan bersifat sosial untuk kemajuan pendidikan, jadi urunan dulu, kalau dana sudah keluar nanti dikembalikan,” imbuhnya.
Menurut Madra, di Dewa Pendidikan setiap tahun menggelar kegiatan untuk ikut menyukseskan pendididikan di Tabanan. Kegiatan itu berupa workshop, bimtek, dan diklat khususnya penulisan karya tulis ilmiah bagi guru. “Dalam setahun ada banyak kegiatan yang kami lakukan, di samping pula turun memonitoring melihat dan mengumpulkan apa saja kendala yang masih ditemukan di dunia pendidikan,” tuturnya.
Meski diakuinya Dinas Pendidikan juga memiliki program serupa, namun ditegaskan oleh Madra, Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan berupaya menjadi mitra, melengkapi kegiatan yang belum bisa dilaksanakan oleh dinas terkait. “Apa kesulitan sekolah yang tidak bisa dilakukan oleh dinas pendidikan, kami lengkapi,” imbuhnya. *des
Dengan kondisi itu sejumlah kegiatan yang sudah diagendakan di awal tahun ditalangi dengan cara urunan oleh para pengurus Dewan dan Klinik Pendidikan. “Karena kami semua punya tekad dan bersifat sosial untuk kemajuan pendidikan, jadi urunan dulu, kalau dana sudah keluar nanti dikembalikan,” imbuhnya.
Menurut Madra, di Dewa Pendidikan setiap tahun menggelar kegiatan untuk ikut menyukseskan pendididikan di Tabanan. Kegiatan itu berupa workshop, bimtek, dan diklat khususnya penulisan karya tulis ilmiah bagi guru. “Dalam setahun ada banyak kegiatan yang kami lakukan, di samping pula turun memonitoring melihat dan mengumpulkan apa saja kendala yang masih ditemukan di dunia pendidikan,” tuturnya.
Meski diakuinya Dinas Pendidikan juga memiliki program serupa, namun ditegaskan oleh Madra, Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan berupaya menjadi mitra, melengkapi kegiatan yang belum bisa dilaksanakan oleh dinas terkait. “Apa kesulitan sekolah yang tidak bisa dilakukan oleh dinas pendidikan, kami lengkapi,” imbuhnya. *des
Komentar