Jumlah Peserta Seleksi KPN dan PPAN 2019 Masih Minim
Seleksi Pertukaran Pemuda antara Negara dan Kapal Pemuda Nusantara 2019 digelar.
DENPASAR, NusaBali
Rutin tiap tahunnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali menggelar seleksi Kapal Pemuda Nusantara (KPN) dan Pertukaran Pemuda antar Negara (PPAN). Di tahun 2019, seleksi tersebut kembali digelar selama 2 hari, pada Jumat (12/4) dan Sabtu (13/4) bertempat di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali yang terbagi atas seleksi wawancara dan babak final. Sebanyak 43 peserta dari kalangan universitas mengikuti ajang bergengsi ini, namun jumlah tersebut dinilai masih standar.
Ditemui NusaBali di sela-sela seleksi, Ngurah Agung Riski Restuaji (Gung Riski), selaku Ketua PCMI Bali periode 2017 – 2019, mengungkapkan keluh kesahnya perihal jumlah peserta yang tidak jauh berbeda dari seleksi terdahulu. “Kalau antusias pemuda untuk ikut (seleksi), menurut saya pribadi masih standar saja. Ya, tidak jauh berbeda dari tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya harapan dari kami itu, ada peningkatan jumlah peserta yang signifikan setiap tahunnya,” ungkapnya.
Di tahun 2019, Bali diberi 6 jatah perwakilan yang terdiri dari 4 program yakni, masing-masing 1 perwakilan dari Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), Singapore Indonesia Youth Leadership Exchange Program (SIYLEP), The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP), dan 3 perwakilan dari Kapal Pemuda Nusantara (KPN) ‘Sail Nias.’ Formasinya pun telah ditetapkan pusat untuk PPAN menjadi, 1 putri AIYEP, 1 putra SIYLEP, dan 1 putri SSEAYP. Sedangkan untuk KPN yakni, 2 putri dan 1 putra.
Informasi yang dihimpun dari Gung Riski, seleksi administrasi dibuka dari awal Maret dan ditutup pada 9 April. Dalam rentang waktu tersebut, Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Bali – organisasi yang menaungi alumni KPN dan PPAN – menyelenggarakan sosialisasi program baik di media sosial, website, hingga di instansi pendidikan dan perguruan tinggi. Adapun masing-masing lokasi-lokasi tersebut yaitu, Universitas Udayana (Unud), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Hasilnya, peserta yang mendaftar sebanyak 48 orang, namun ada yang gugur pada seleksi administrasi sejumlah 5 orang. Sehingga, peserta yang berhak melaju ke seleksi wawancara PPAN dan KPN sejumlah 43 orang.
Dari upaya yang diusahakan panitia, ternyata jumlah peserta belum juga mengalami peningkatan yang signifikan. Padahal, ketika sosialisasi ratusan peserta hadir, namun tampaknya informasi tersebut belum sampai ke telinga pemuda lain di kalangan peserta sosialisasi. “Entah apa yang membuat pemuda Bali sedikit mendaftar. Padahal menurut saya, 48 itu masih sedikit untuk ukuran pemuda Bali, dan juga padahal ada banyak pemuda-pemuda berprestasi yang ada di Bali,” sambung pria yang juga alumni Indonesia China Youth Exchange Program (ICYEP) 2013 itu.
Dikonfirmasi oleh pihak Dispora, bahwa di tahun ini dana seleksi KPN dan PPAN banyak dipangkas, sehingga proses sosialisasi menjadi terbatas dan hanya dapat menjangkau sedikit instansi. “Untuk kuantitas peserta seleksi, memang kita di dinas mengalami kendala. Satu, mestinya kita bisa laksanakan sosialisasi di tingkat kabupaten, namun tidak bisa dilaksanakan karena anggaran terbatas. Tahun ini pun anggarannya berkurang jauh sekali,” ungkap Ida Bagus Oka Windusara, selaku Kepala Seksi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali.
Meski demikian, pelaksanaan seleksi tahap wawancara berjalan dengan lancar. Setelah menjalani diskusi yang cukup ketat dari dewan juri, maka terpilihlah kandidat-kandidat yang berhak maju ke babak final. Dari program AIYEP, terpilih Ni Luh Chintya Nirmala, Ni Komang Ernayanti, dan Kadek Eva Yanthi Kusuma Dewi untuk maju ke babak final. Disusul oleh program SIYLEP yang terdiri dari I Gede Handika Kresna Wirawan, I Made Bayu Mahardika, dan I Made Mayun Maha Diputra. Sementara, program SSEAYP menghasilkan, Ni Putu Ika Pradnya Larasyati, Ni Luh Widiantari, dan IGAA Ade Tresya Dewi. Yang terakhir, KPN menghasilkan 7 kandidat yakni, I Wayan Sugiarta, IGA Wahyu Krisna Mukti Pratama, I Putu Rian Nugraha W, IGA Sintya Dewi Suteja, Komang Ayu Sri Widyasanthi, Gusti Ayu Istri Sumadiasih, dan Ni Made Asri Wahyuni. *cr41
Komentar