Dharma Santhi Nyepi, Bupati Artha Minta Jaga Kerukunan Umat saat Pemilu
Kerukunan antarumat beragama yang sudah terjalin baik di Kabupaten Jembrana, termasuk saat Hari Raya Nyepi pada Maret 2019 lalu, diminta tetap dijaga dengan baik saat pemungutan suara Pemilu 2019.
NEGARA, NusaBali
Hal itu ditegaskan Bupati I Putu Artha, saat menghadiri upacara Dharma Santhi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 Kabupaten Jembrana, di Gedung Mendopo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Senin (15/4).
Dharma santhi Nyepi dihadiri sejumlah sulinggih, jajaran Forkopimda Jembrana, Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Jembrana, pimpinan OPD Pemkab Jembrana, anggota PHDI, termasuk jajaran desa pakraman se-Jembrana.
“Catur bratha penyepian mengingatkan pada kita untuk mulat sarira (instrospeksi diri). Dan hari ini pada upacara dharma santhi Nyepi, kita kembali menyatukan dan mengharmonikan perbedaan-perbedaan yang ada, agar tujuan Pemilu 2019 dapat tercapai dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Bupati Artha menyerukan agar kerukunan umat makin erat, semakin harmonis, dan semakin toleran. “Terlebih di masa tenang ini. Kita jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong, ujaran kebencian maupun ajakan golput. Untuk itu, gunakanlah hak pilih dengan rasa damai dan bahagia. Mari kita sukseskan Pemilu 2019 yang aman dan damai,” tegasnya.
Acara tersebut juga diisi penyerahan hadiah lomba ogoh-ogoh saat pangerupukan. Juara I ST Dharma Dwipa dari Banjar Adat Ketapang, Kelurahan Lelateng, juara II ST Hita Graha dari Banjar Adat Munduk, Desa Pohsanten, juara III ST Eka Cipta dari Banjar Adat Menega, Kelurahan Dauhwaru, serta juara harapan I dan II yang diraih ST Satria Kertha Yowana dari Banjar Adat Satria, Kelurahan Pendem, dan STT Widya Trepti dari Banjar Adat Ijo Gading, Kelurahan Banjar Tengah. Selain itu, juga ada dharma wacana dari Pandita Mpu Nabe Baskara dari Griya Baler Bale Agung, Kelurahan Baler Bale Agung. *ode
Dharma santhi Nyepi dihadiri sejumlah sulinggih, jajaran Forkopimda Jembrana, Forum Kerukunan Umat Bergama (FKUB) Jembrana, pimpinan OPD Pemkab Jembrana, anggota PHDI, termasuk jajaran desa pakraman se-Jembrana.
“Catur bratha penyepian mengingatkan pada kita untuk mulat sarira (instrospeksi diri). Dan hari ini pada upacara dharma santhi Nyepi, kita kembali menyatukan dan mengharmonikan perbedaan-perbedaan yang ada, agar tujuan Pemilu 2019 dapat tercapai dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Bupati Artha menyerukan agar kerukunan umat makin erat, semakin harmonis, dan semakin toleran. “Terlebih di masa tenang ini. Kita jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong, ujaran kebencian maupun ajakan golput. Untuk itu, gunakanlah hak pilih dengan rasa damai dan bahagia. Mari kita sukseskan Pemilu 2019 yang aman dan damai,” tegasnya.
Acara tersebut juga diisi penyerahan hadiah lomba ogoh-ogoh saat pangerupukan. Juara I ST Dharma Dwipa dari Banjar Adat Ketapang, Kelurahan Lelateng, juara II ST Hita Graha dari Banjar Adat Munduk, Desa Pohsanten, juara III ST Eka Cipta dari Banjar Adat Menega, Kelurahan Dauhwaru, serta juara harapan I dan II yang diraih ST Satria Kertha Yowana dari Banjar Adat Satria, Kelurahan Pendem, dan STT Widya Trepti dari Banjar Adat Ijo Gading, Kelurahan Banjar Tengah. Selain itu, juga ada dharma wacana dari Pandita Mpu Nabe Baskara dari Griya Baler Bale Agung, Kelurahan Baler Bale Agung. *ode
Komentar