Pasokan Air PDAM Bangli Kecrat-Kecrit
Pelanggan PDAM di Desa Tamanbali dan sekitarnya harus begadang untuk mendapat air bersih. Pihak PDAM beralasan karena debit air menurun dan terjadi kebocoran jaringan.
BANGLI, NusaBali
Pelanggan PDAM terutama di kawasan Desa Tamanbali, Kecamatan/Kabupaten Bangli, dan sekitarnya mengeluhkan pasokan air yang kecrat-kecrit sejak sepekan belakangan. Dampaknya, warga kesulitan mendapatkan air bersih, baik untuk keperluan memasak dan keperluan domestik lainnya.
Warga mengaku tak tahu mengapa aliran PDAM ‘ngadat’. Salah seorang pelanggan PDAM di kawasan Banjar Sidawa, Desa Tamanbali, menuturkan, hanya mendapat penjelasan dari petugas (PDAM) kecrat-kecritnya air PDAM disebabkan debit sumber air PDAM menurun.
“Kemarin ada yang ngecek ke sini. Terus ditanya sama suami saya, kenapa air kecrat kecrit?,” ujar seorang ibu rumah tangga, pelanggan PDAM, Jumat (27/5).
Dia menuturkan, untuk mendapatkan beberapa ember air bersih, suaminya terpaksa harus bergadang hingga tengah malam. “Ini kami kan ada cucu yang perlu air banyak untuk mandi dan ke kamar kecil,” ungkapnya.
Dia berharap kondisi kecrat-kecrit aliran air PDAM segera ditangani. Selama ini konsumen telah melaksanakan kewajiban yakni bayar tagihan dengan tertib, termasuk bayar denda kalau telat melakukan pembayaran. “Ya minimal aliran air lancar, jangan sampai putus sama sekali, meski debitnya kecil,” tambahnya.
Direktur PDAM Bangli I Wayan Gede Yuliawan Askara, mengakui kecrat kecritnya aliran air PDAM di kawasan Desa Tamanbali, seperti di Banjar Sidawa dan sekitarnya. “Karena debit berkurang,” jelasnya saat dikonfirmasi terpisah. Selain mengecilnya debit akibat kemarau, kondisi tersebut disebabkan terjadinya kebocoran pada jaringan PDAM di Banjar Guliang Kangin (Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli) dan Guliang Kawan (di Desa Bunutin, Kecamatan Bangli). “Sekarang (Jumat kemarin) sedang ditangani,” jelasnya.
Dikatakannya, setiap ada keluhan layanan pihaknya tetap menindaklanjuti. Meskipun debit menurun, PDAM belum sampai melakukan kebijakan melakukan giliran layanan. “Hanya ketika jam puncak, memang agak kewalahan,” jelasnya. Keadaan tersebut tidak bisa dihindari, karena jumlah jaringan di kawasan Tamanbali dan sekitarnya sudah overloaded. Di jalur tersebut, kata Juliawan Askara, ada sekitar 1.200 sambungan/pelanggan. Idealnya di jalur tersebut cukup 900 sambungan. Di pihak lain, pertumbuhan pelanggan tidak diimbangi penambahan debit air. Keadaan tersebut berlangsung sejak delapan tahun lalu.
Untuk seluruh Bangli, menurut Yuliawan Askara, perlu dana Rp 33 miliar guna penambahan debit, penambahan jaringan, maupun peremajaan pipa PDAM. PDAM Bangli tak mampu membiayai itu, sehingga perlu perhatian pemerintah daerah dan pusat. Khusus untuk jalur Tamanbali dan sekitarnya, PDAM akan menambah kapasitas reservoir di LC Subak Uma Aya. “Akan diusahakan nanti 2017,” ucap Yuliawan Askara. 7 k17
Komentar