KPPS di Tiga TPS Kenakan Busana Adat Nusantara
KPPS di tiga TPS di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi mengenakan busana adat Papua.
MANGUPURA, NusaBali
Tiga tempat pemungutan suara (TPS) di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, yakni TPS 18, TPS 19, dan TPS 20, punya cara unik untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tiga TPS tersebut mengenakan busana adat nusantara, khususnya Papua.
Wayan Suyasa selaku tokoh masyarakat setempat menyatakan, pemakaian busana adat nusantara bertujuan untuk mengenalkan budaya lain yang ada di Indonesia. “Secara tidak langsung, ini mengasah kreativitas pemuda yang ada di Banjar Blungbang, sebab seluruh konsep dikerjakan oleh sekaa teruna,” kata Wayan Suyasa ditemui di Banjar Blungbang, Rabu (17/4).
Suyasa mengatakan, dipilihnya busana nusantara sesungguhnya adalah cerminan keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia. “Terpampang juga Garuda Pancasila, sehingga walaupun berbeda tetapi tetap satu. KPPS kami memakai pakaian adat Papua,” tuturnya.
Tujuan utama KPPS mengenakan busaya adat nusantara adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Banjar Blumbang. “Tujuan utama kami kan untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sehingga pesta demokrasi ini bisa berjalan sukses dan lancar,” imbuh Suyasa.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Penarungan I Wayan Sutika, mengakui adanya TPS unik seperti ini dapat meningkatkan antusias masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. “Saya lihat masyarakat sangat antusias sekali. Pemilu sukses itu dilihat dari partisipasi masyarakat datang ke TPS dan hasil dari pemilihan tersebut adalah banyaknya suara yang sah,” paparnya.
Menurut Sutika, setiap penyelenggaraan pemilu, Banjar Blungbang selalu punya cara unik untuk memikat masyarakat datang ke TPS. Terlebih ini didukung sanggar seni yang tumbuh dan berkembang di Banjar Blungbang, sehingga selalu bisa melahirkan kreativitas, khususnya dari kalangan anak-anak muda.
Disinggung kenapa mengenakan pakaian adat nusantara, pihaknya mengaku agar masyarakat juga tahu adat dan budaya masyarakat yang lain. “Kita mengajarkan untuk saling menghargai budaya lain. Seperti hal nya pemilihan, walau pun beda pilihan kita tetap harus bersatu,” tandasnya.
Selain di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, TPS unik juga di TPS 10 Banjar Ubung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Di TPS tersebut, KPPS sengaja menyulap TPS dengan tema superhero. Ketua KPPS di TPS 10 Banjar Ubung, Kelurahan Sempidi, Ni Putu Indrayani mengatakan, menyulap TPS dengan nuansa tema tertentu bukan sekarang saja dilakukan. Menurut dia, hampir setiap penyelenggaraan pemilu, Banjar Ubung selalu membuat TPS yang beda dengan yang lain.
TPS unik yang dibuat merupakan ide dari warga yang didukung oleh Dinas LHK Kabupaten Badung. Bahkan, saat pencoblosan berlangsung semua KPPS mengenakan baju Genetik (Generasi Anti Kantong Plastik). “Kami sudah persiapkan ini sejak tiga hari. Warga banjar pun terlibat,” kata Indrayani. *asa
Wayan Suyasa selaku tokoh masyarakat setempat menyatakan, pemakaian busana adat nusantara bertujuan untuk mengenalkan budaya lain yang ada di Indonesia. “Secara tidak langsung, ini mengasah kreativitas pemuda yang ada di Banjar Blungbang, sebab seluruh konsep dikerjakan oleh sekaa teruna,” kata Wayan Suyasa ditemui di Banjar Blungbang, Rabu (17/4).
Suyasa mengatakan, dipilihnya busana nusantara sesungguhnya adalah cerminan keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia. “Terpampang juga Garuda Pancasila, sehingga walaupun berbeda tetapi tetap satu. KPPS kami memakai pakaian adat Papua,” tuturnya.
Tujuan utama KPPS mengenakan busaya adat nusantara adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Banjar Blumbang. “Tujuan utama kami kan untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sehingga pesta demokrasi ini bisa berjalan sukses dan lancar,” imbuh Suyasa.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Penarungan I Wayan Sutika, mengakui adanya TPS unik seperti ini dapat meningkatkan antusias masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. “Saya lihat masyarakat sangat antusias sekali. Pemilu sukses itu dilihat dari partisipasi masyarakat datang ke TPS dan hasil dari pemilihan tersebut adalah banyaknya suara yang sah,” paparnya.
Menurut Sutika, setiap penyelenggaraan pemilu, Banjar Blungbang selalu punya cara unik untuk memikat masyarakat datang ke TPS. Terlebih ini didukung sanggar seni yang tumbuh dan berkembang di Banjar Blungbang, sehingga selalu bisa melahirkan kreativitas, khususnya dari kalangan anak-anak muda.
Disinggung kenapa mengenakan pakaian adat nusantara, pihaknya mengaku agar masyarakat juga tahu adat dan budaya masyarakat yang lain. “Kita mengajarkan untuk saling menghargai budaya lain. Seperti hal nya pemilihan, walau pun beda pilihan kita tetap harus bersatu,” tandasnya.
Selain di Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, TPS unik juga di TPS 10 Banjar Ubung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Di TPS tersebut, KPPS sengaja menyulap TPS dengan tema superhero. Ketua KPPS di TPS 10 Banjar Ubung, Kelurahan Sempidi, Ni Putu Indrayani mengatakan, menyulap TPS dengan nuansa tema tertentu bukan sekarang saja dilakukan. Menurut dia, hampir setiap penyelenggaraan pemilu, Banjar Ubung selalu membuat TPS yang beda dengan yang lain.
TPS unik yang dibuat merupakan ide dari warga yang didukung oleh Dinas LHK Kabupaten Badung. Bahkan, saat pencoblosan berlangsung semua KPPS mengenakan baju Genetik (Generasi Anti Kantong Plastik). “Kami sudah persiapkan ini sejak tiga hari. Warga banjar pun terlibat,” kata Indrayani. *asa
Komentar