Level Barca di Atas MU
Level Barcelona masih jauh di atas MU. Kami belum mencapai level tersebut, masih sangat jauh. Level itulah yang berusaha dicapai Solskjaer bersama MU.
MU Diberondong Tiga Gol di Camp Nou
BARCELONA, NusaBali
Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer mengakui keunggulan Barcelona atas timnya. Ya, The Red Devils tersingkir dari Liga Champions setelah kalah agregat 0-4 dari Barcelona. Pada leg pertama MU kalah 0-1 di Old Trafford, lalu pada leg kedua kalah 0-3.
Pada laga di Camp Nou, Rabu (17/4), MU sempat menjaga harapan setelah mampu menekan Barcelona pada awal-awal laga. Marcus Rashford hampir mencetak gol kalau bola hasil tendangannya tak membentur mistar gawang Barca.
Namun, kehadiran Lionel Messi di skuat Barcelona menjadi pembeda. Messi tampil sensasional dengan mencetak dua gol untuk menjamin kemenangan Barcelona 3-0, dan satu gol lagi dicetak Philippe Coutinho.
Solskjaer mengatakan, Barcelona menjadi tolok ukur bagi nchester United untuk kembali tempat semestinya. Menurutnya, level Barca berada jauh di atas MU. Level tersebut lah yang berusaha dicapau Solskjaer bersama MU.
“Kami belum mencapai level tersebut, masih sangat jauh. Kami bisa mencapai level tersebut, namun membutuhkan kerja yang sangat keras. Jika ingin ke level dan tradisi Manchester United sebenarnya, kami harus menghadapi tantangan yang sangat berat,”kata Solksjaer.
“Barcelona bermain sangat hebat pada 90 menit pertandingan di Camp Nou dan Old Trafford. Itu yang menjadi pembeda antara Manchester United dan Barcelona,” ungkap Solskjaer.
Dengan kegagalan di Liga Champions, MU mengalihkan fokus ke Premier League. MU berusaha mengakhiri musim dengan di posisi empat besar.
“Kami harus fokus mengamankan posisi empat besar. Kami akan menghadapi laga berat, yaitu melawan Everton, Manchester City, dan Chelsea,”kata Solksjaer.
Sementara itu, keberhasilan melewati MU menandai Los Cules ke babak empat besar lagi setelah tiga musim. Dalam tiga musim terakhir, Barca selalu terhenti di perempatfinal. Pada musim 2015-2016 dihentikan Atletico Madrid, lalu Juventus (2016-2017), dan AS Roma (2017-2018).
"Memang benar kami tiga musim tanpa menjejak ke semifinal, tapi kami tak berpikir negatif. Kami tahu kami mempunyai hasil bagus tapi belum berakhir," kata penggawa Barca Sergio Busquets.
Sedangkan Ernesto Valverde merasa sangat gembira membawa Barca ke semifinal Liga Champions. Valverde mengakui timnya memulai laga dengan keraguan tinggi. Hal itu hampir berakibat fatal setelah MU menyerang bertubi-tubi.
Beruntung, Barcelona memiliki Lionel Messi yang jadi pembeda pada laga tersebut. Gol pertamanya ke gawang David de Gea pada menit ke-15 mengubah jalannya laga. Menurutnya, jika saja MU mencetak gol pada saat itu, mungkin hasil akhirnya akan berbeda.*
BARCELONA, NusaBali
Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer mengakui keunggulan Barcelona atas timnya. Ya, The Red Devils tersingkir dari Liga Champions setelah kalah agregat 0-4 dari Barcelona. Pada leg pertama MU kalah 0-1 di Old Trafford, lalu pada leg kedua kalah 0-3.
Pada laga di Camp Nou, Rabu (17/4), MU sempat menjaga harapan setelah mampu menekan Barcelona pada awal-awal laga. Marcus Rashford hampir mencetak gol kalau bola hasil tendangannya tak membentur mistar gawang Barca.
Namun, kehadiran Lionel Messi di skuat Barcelona menjadi pembeda. Messi tampil sensasional dengan mencetak dua gol untuk menjamin kemenangan Barcelona 3-0, dan satu gol lagi dicetak Philippe Coutinho.
Solskjaer mengatakan, Barcelona menjadi tolok ukur bagi nchester United untuk kembali tempat semestinya. Menurutnya, level Barca berada jauh di atas MU. Level tersebut lah yang berusaha dicapau Solskjaer bersama MU.
“Kami belum mencapai level tersebut, masih sangat jauh. Kami bisa mencapai level tersebut, namun membutuhkan kerja yang sangat keras. Jika ingin ke level dan tradisi Manchester United sebenarnya, kami harus menghadapi tantangan yang sangat berat,”kata Solksjaer.
“Barcelona bermain sangat hebat pada 90 menit pertandingan di Camp Nou dan Old Trafford. Itu yang menjadi pembeda antara Manchester United dan Barcelona,” ungkap Solskjaer.
Dengan kegagalan di Liga Champions, MU mengalihkan fokus ke Premier League. MU berusaha mengakhiri musim dengan di posisi empat besar.
“Kami harus fokus mengamankan posisi empat besar. Kami akan menghadapi laga berat, yaitu melawan Everton, Manchester City, dan Chelsea,”kata Solksjaer.
Sementara itu, keberhasilan melewati MU menandai Los Cules ke babak empat besar lagi setelah tiga musim. Dalam tiga musim terakhir, Barca selalu terhenti di perempatfinal. Pada musim 2015-2016 dihentikan Atletico Madrid, lalu Juventus (2016-2017), dan AS Roma (2017-2018).
"Memang benar kami tiga musim tanpa menjejak ke semifinal, tapi kami tak berpikir negatif. Kami tahu kami mempunyai hasil bagus tapi belum berakhir," kata penggawa Barca Sergio Busquets.
Sedangkan Ernesto Valverde merasa sangat gembira membawa Barca ke semifinal Liga Champions. Valverde mengakui timnya memulai laga dengan keraguan tinggi. Hal itu hampir berakibat fatal setelah MU menyerang bertubi-tubi.
Beruntung, Barcelona memiliki Lionel Messi yang jadi pembeda pada laga tersebut. Gol pertamanya ke gawang David de Gea pada menit ke-15 mengubah jalannya laga. Menurutnya, jika saja MU mencetak gol pada saat itu, mungkin hasil akhirnya akan berbeda.*
1
Komentar