STAHN Mpu Kuturan Evaluasi UKM Seni Lewat MGS
Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja menunjukkan kemampuan dan kreativitas berkeseniannya.
SINGARAJA, NusaBali
Melalui Malam Gelar Seni (MGS) yang digelar Jumat (12/4) lalu, STAHN Mpu Kuturan sebagai Perguruan Tinggi (PT) muda mengevaluasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seninya.
Dalam acara yang dirangkaikan dengan Dies Natalis III itu berbagai jenis kesenian ditampilkan oleh mahasiswa. Baik kesenian modern dan tradisional, mulai dari dharma gita, palawakya, yoga, tari Gandrung, paduan suara, kaligrafi, musik akustik, tari kreasi, tari bali hingga karaoke. Pelaksanaan MGS secara spektakuler itu juga disebut-sebut untuk mengasah kesiapan mahasiswanya untuk tampil pada ajang tahunan Temu Karya Ilmiah (TKI) yang diselenggarakan oleh Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama di Jakarta.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Drs I Made Suweta, MSi mengatakan, acara Malam Gelar Seni ini sebagai ajang untuk meningkatkan semangat berkesenian sivitas akademika STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Selain itu menjadi momen evaluasi untuk pelaksanaan UKM Seni yang dibentuk kampus dan persiapan ke ajang nasional TKI.
Dalam ajang bertaraf nasional itu, yang diikuti seluruh perguruan tinggi Agama Hindu se-Indonesia, STAHN Mpu Kuturan menargetkan bisa masuk di nominasi lima besar. “Tahun ini kami ikut untuk pertama kali, minimal masuk nominasi lima besar nasional. Kami yang termasuk baru berpengalaman perlu persiapan matang, salah satunya dipentaskan lewat MGS ini,” ujar Prof Suweta.
Ia pun mengapresiasi mahasiswanya yang berasal dari luar Bali menampilkan kesenian di daerah mereka, yakni Tari Gandrung asal Banyuwangi. Dengan penampilan kesenian nusantara itu Prof Suweta pun mengklaim hal itu merupakan ciri khas mahasiswa STAHN Mpu Kuturannya yang memang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu Ketua Panitia MGS, Komang Suardika mengatakan, adapun tema yang diambil dalam MGS kali ini adalah ‘Purna Lango Karya’. Menurutnya, makna dari tema itu adalah kesempurnaan berkarya tidak lepas dari seni. Tema itu dikaitkan dengan implementasi sehari-hari, dimana seni itu menjadi tatanan kesempurnaan dalam berkarya. Sehingga akan menjiwai setiap gerak langkah dari sivitas akademikan STAHN Mpu Kuturan Singaraja.*k23
Dalam acara yang dirangkaikan dengan Dies Natalis III itu berbagai jenis kesenian ditampilkan oleh mahasiswa. Baik kesenian modern dan tradisional, mulai dari dharma gita, palawakya, yoga, tari Gandrung, paduan suara, kaligrafi, musik akustik, tari kreasi, tari bali hingga karaoke. Pelaksanaan MGS secara spektakuler itu juga disebut-sebut untuk mengasah kesiapan mahasiswanya untuk tampil pada ajang tahunan Temu Karya Ilmiah (TKI) yang diselenggarakan oleh Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama di Jakarta.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Drs I Made Suweta, MSi mengatakan, acara Malam Gelar Seni ini sebagai ajang untuk meningkatkan semangat berkesenian sivitas akademika STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Selain itu menjadi momen evaluasi untuk pelaksanaan UKM Seni yang dibentuk kampus dan persiapan ke ajang nasional TKI.
Dalam ajang bertaraf nasional itu, yang diikuti seluruh perguruan tinggi Agama Hindu se-Indonesia, STAHN Mpu Kuturan menargetkan bisa masuk di nominasi lima besar. “Tahun ini kami ikut untuk pertama kali, minimal masuk nominasi lima besar nasional. Kami yang termasuk baru berpengalaman perlu persiapan matang, salah satunya dipentaskan lewat MGS ini,” ujar Prof Suweta.
Ia pun mengapresiasi mahasiswanya yang berasal dari luar Bali menampilkan kesenian di daerah mereka, yakni Tari Gandrung asal Banyuwangi. Dengan penampilan kesenian nusantara itu Prof Suweta pun mengklaim hal itu merupakan ciri khas mahasiswa STAHN Mpu Kuturannya yang memang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara itu Ketua Panitia MGS, Komang Suardika mengatakan, adapun tema yang diambil dalam MGS kali ini adalah ‘Purna Lango Karya’. Menurutnya, makna dari tema itu adalah kesempurnaan berkarya tidak lepas dari seni. Tema itu dikaitkan dengan implementasi sehari-hari, dimana seni itu menjadi tatanan kesempurnaan dalam berkarya. Sehingga akan menjiwai setiap gerak langkah dari sivitas akademikan STAHN Mpu Kuturan Singaraja.*k23
1
Komentar