Koster Bawa Dua Aspirasi dari Bali
Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana
DENPASAR, NusaBali
Setelah pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin (Capres-Cawapres nomor urut 01 yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI) menang mutlak 92 persen suara di Bali dalam Pilpres 2019, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara di Jakarta. Selaku Gubernur Bali, Wayan Koster akan membawa dua aspirasi penting yang akan disodorkan ke Presiden Jokowi dalam pertemuan yang diagendakan pekan depan tersebut.
Aspirasi pertama yang akan disodorkan Gubernur Koster ke Presiden Jokowi adalah usulan agar dialokasikan dana APBN untuk desa adat di Bali. Aspirasi kedua, pembangunan sejumlah infrastruktur di Bali. Hal ini diungkapkan Gubernur Koster saat dihubungi NusaBali di Denpasar, Jumat (19/4) siang.
Gubernur Koster menyebutkan, saat bertemu Presiden di Istana Negara nanti, pihaknya lebih dulu akan menyampaikan secara umum perjuangan all out elemen masyarakat Bali dan tokoh-tokoh di Pulau Dewata dalam memenang-kan Jokowi-Ma’ruf dalam coblosan Pilpres, 17 Aprl 2019 lalu. Berkat perjuangan keras masyarakat, berdasarkan quick count berbagai lembaga survei, Jokowi-Ma’ruf menang 92 persen suara atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Capres-Cawapres nomor urut 02 yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) di Bali. Provinsi Bali pun menjadi daerah dengan tingkat kemenangan tertinggi Jokowi-Ma’ruf.
Setelah penyampaian secara umum itu, barulah Gubernur Koster akan menyampaikan aspirasi masyarakat Bali yang menginginkan pusat memberikan perhatian terhadap dua hal. “Aspirasi yang akan saya sampaikan nanti soal bantuan APBN untuk pembinaan masyarakat adat dan infrastruktur di Bali,” ujar politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Koster, bantuan APBN untuk pembinaan adat di Bali ini sekaligus menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan saat simakrama Presiden Jokowi dengan para tokoh-tokoh adat di Panggung Terbuka Arda Chandra Taman Budaya Art Centre, Denpasar, 22 Maret 2019 lalu. Saat dialog yang difasilitasi Gubernur Koster malam itu, Jokowi dalam kondisi hujan-hujanan memberikan apresiasi untuk rakyat dan tokoh-tokoh Bali.
“Nah, dalam pertemuan dengan Presiden di Istana Negara nanti, masalah bantuan APBN untuk masyarakat adat ini akan kita sampaikan secara detail. Kita juga bawa aspirasi untuk pembangunan sejumlah infrastuktur di Bali,” tandas Koster yang notabene mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018).
Menurut Koster, pihaknya akan meminta Presiden Jokowi supaya segera merealisasikan sejumlah pembangunan insfrastruktur di Bali. Mulai penuntasan pembangunan 10 titik shortcut Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul, Jalan Denpasar-Gilimanuk, hingga Jalan Lingkar Kereta Api Keliling Bali.
“Masalah infrastruktur ini menjadi urgent kita sampaikan untuk memajukan dan memeratakan pembangunan serta ekonomi masyarakat Bali,” beber Koster, yang ketika menjadi Ketua Tim Kampanye Provinsi Bali Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014, sukses memenangkan Jokowi-JK dengan 71,74 persen suara di Pulau Dewata.
Sementara, terkait masalah jatah menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin 2019-2024 nanti, Koster selaku Gubernur Bali dan Ketua PDIP Bali tidak akan menyampaikan aspirasi tersebut. Pasalnya, masalah kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. “Kalau masalah menteri, nggak-lah. Itu kan hak prerogatif beliau (Presiden Jokowi, Red),” tandas suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini.
Gubernur Koster sendiri memperoleh kejutan manis, Kamis (18/4) petang pukul 18.30 Wita, saat Presiden Jokowi yang notabene Capres terpilih hasil Pilpres 2019 menghubunginya melalui telepon. Jokowi telepon untuk menyampaikan apresiasinya atas dukungan luar biasa rakyat Bali kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf, hingga unggul 92 persen suara di Bali.
“Beliau (Jokowi) menelepon pukul 18.30 saat saya masih berada di Rumah Jabatan Jaya Sabha Denpasar,” ungkap Koster. Disebutkan, Koster merupakan Ketua DPD PDIP Provinsi dan sekaligus Gubernur dari PDIP pertama yang ditelepon Jokowi, sebagai bentuk apresasi atas kemenangan telak Capres-Cawapres 01.
“Beliau telah menerima laporan bahwa prosentase suara Capres-Cawapres 01 mencapai 92 persen di Bali, prosentase tertinggi di antara 34 provinsi se-Indonesia. Beliau mengucapkan terima kasih atas pencapaian itu,” katanya.
Meurut Koster, kemenangan 90 persen suara di Bali tersebut merupakan sebuah surprise bagi Jokowi. Sebab, sebelumnya dukungan Jokowi-Ma’ruf di Bali diprediksi pada kisaran 80 persen suara.
Di akhir percakapan per telepon petang itu, Koster selaku Gubernur Bali menyampaikan rencananya untuk menghadap Presiden Jokowi guna menyampaikan sejumlah aspirasi untuk pembangunan Bali di masa mendatang. “Beliau menyambut baik dan meminta saya untuk menghadap ke Istana Negarea pekan depan,” jelas politisi-akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika lulusan ITB Bandung ini. *nat
Aspirasi pertama yang akan disodorkan Gubernur Koster ke Presiden Jokowi adalah usulan agar dialokasikan dana APBN untuk desa adat di Bali. Aspirasi kedua, pembangunan sejumlah infrastruktur di Bali. Hal ini diungkapkan Gubernur Koster saat dihubungi NusaBali di Denpasar, Jumat (19/4) siang.
Gubernur Koster menyebutkan, saat bertemu Presiden di Istana Negara nanti, pihaknya lebih dulu akan menyampaikan secara umum perjuangan all out elemen masyarakat Bali dan tokoh-tokoh di Pulau Dewata dalam memenang-kan Jokowi-Ma’ruf dalam coblosan Pilpres, 17 Aprl 2019 lalu. Berkat perjuangan keras masyarakat, berdasarkan quick count berbagai lembaga survei, Jokowi-Ma’ruf menang 92 persen suara atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Capres-Cawapres nomor urut 02 yang diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya) di Bali. Provinsi Bali pun menjadi daerah dengan tingkat kemenangan tertinggi Jokowi-Ma’ruf.
Setelah penyampaian secara umum itu, barulah Gubernur Koster akan menyampaikan aspirasi masyarakat Bali yang menginginkan pusat memberikan perhatian terhadap dua hal. “Aspirasi yang akan saya sampaikan nanti soal bantuan APBN untuk pembinaan masyarakat adat dan infrastruktur di Bali,” ujar politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Koster, bantuan APBN untuk pembinaan adat di Bali ini sekaligus menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan saat simakrama Presiden Jokowi dengan para tokoh-tokoh adat di Panggung Terbuka Arda Chandra Taman Budaya Art Centre, Denpasar, 22 Maret 2019 lalu. Saat dialog yang difasilitasi Gubernur Koster malam itu, Jokowi dalam kondisi hujan-hujanan memberikan apresiasi untuk rakyat dan tokoh-tokoh Bali.
“Nah, dalam pertemuan dengan Presiden di Istana Negara nanti, masalah bantuan APBN untuk masyarakat adat ini akan kita sampaikan secara detail. Kita juga bawa aspirasi untuk pembangunan sejumlah infrastuktur di Bali,” tandas Koster yang notabene mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018).
Menurut Koster, pihaknya akan meminta Presiden Jokowi supaya segera merealisasikan sejumlah pembangunan insfrastruktur di Bali. Mulai penuntasan pembangunan 10 titik shortcut Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul, Jalan Denpasar-Gilimanuk, hingga Jalan Lingkar Kereta Api Keliling Bali.
“Masalah infrastruktur ini menjadi urgent kita sampaikan untuk memajukan dan memeratakan pembangunan serta ekonomi masyarakat Bali,” beber Koster, yang ketika menjadi Ketua Tim Kampanye Provinsi Bali Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014, sukses memenangkan Jokowi-JK dengan 71,74 persen suara di Pulau Dewata.
Sementara, terkait masalah jatah menteri dalam Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin 2019-2024 nanti, Koster selaku Gubernur Bali dan Ketua PDIP Bali tidak akan menyampaikan aspirasi tersebut. Pasalnya, masalah kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. “Kalau masalah menteri, nggak-lah. Itu kan hak prerogatif beliau (Presiden Jokowi, Red),” tandas suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini.
Gubernur Koster sendiri memperoleh kejutan manis, Kamis (18/4) petang pukul 18.30 Wita, saat Presiden Jokowi yang notabene Capres terpilih hasil Pilpres 2019 menghubunginya melalui telepon. Jokowi telepon untuk menyampaikan apresiasinya atas dukungan luar biasa rakyat Bali kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf, hingga unggul 92 persen suara di Bali.
“Beliau (Jokowi) menelepon pukul 18.30 saat saya masih berada di Rumah Jabatan Jaya Sabha Denpasar,” ungkap Koster. Disebutkan, Koster merupakan Ketua DPD PDIP Provinsi dan sekaligus Gubernur dari PDIP pertama yang ditelepon Jokowi, sebagai bentuk apresasi atas kemenangan telak Capres-Cawapres 01.
“Beliau telah menerima laporan bahwa prosentase suara Capres-Cawapres 01 mencapai 92 persen di Bali, prosentase tertinggi di antara 34 provinsi se-Indonesia. Beliau mengucapkan terima kasih atas pencapaian itu,” katanya.
Meurut Koster, kemenangan 90 persen suara di Bali tersebut merupakan sebuah surprise bagi Jokowi. Sebab, sebelumnya dukungan Jokowi-Ma’ruf di Bali diprediksi pada kisaran 80 persen suara.
Di akhir percakapan per telepon petang itu, Koster selaku Gubernur Bali menyampaikan rencananya untuk menghadap Presiden Jokowi guna menyampaikan sejumlah aspirasi untuk pembangunan Bali di masa mendatang. “Beliau menyambut baik dan meminta saya untuk menghadap ke Istana Negarea pekan depan,” jelas politisi-akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika lulusan ITB Bandung ini. *nat
Komentar