Semakin Berkurang Jenazah di RSD Mangusada
Jenazah yang dititipkan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung, sudah semakin berkurang.
MANGUPURA, NusaBali
Jika sebelumnya jenazah yang dititipkan mencapai 138 jenazah, kini berangsur-angsur berkurang menjadi tinggal puluhan jenazah saja. “Masih sekitar 63 (jenazah disemayamkan di rumah sakit, red). Mungkin masih menunggu hari baik untuk melaksanakan upacara, sehingga belum diambil oleh pihak keluarga,” kata Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung dr I Nyoman Gunarta, Jumat (19/4) kemarin.
Pria asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, memperkirakan penitipan jenazah akan semakin berkurang kedepannya, sehingga ruang jenazah di rumah sakit kembali normal seperti biasa. “Usai Rahina Purnama ini mungkin banyak diambil,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija, mengungkapkan pemulangan jenazah sudah dilakukan oleh warga sejak Selasa (9/4). Saat itu ada dua jenazah yang dibawa pulang. Begitu juga pada Rabu (10/4) ada dua jenazah yang dibawa pulang oleh pihak keluarga. Sedangkan, Kamis (11/4) jumlah jenazah yang dibawa pulang bertambah menjadi 6 jenazah. “Total sudah 11 jenazah yang dibawa pulang,” ungkapnya. Pemulangan jenazah terus ada setiap harinya, hingga kemarin menyisakan sekitar 63 jenazah.
Untuk diketahui, ruang jenazah di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung, mengalami overload hingga menampung sedikitnya 138 jenazah. Hal ini disebabkan banyak masyarakat yang menitipkan anggota keluarnya untuk disemayamkan sementara di rumah sakit. Padahal rumah sakit milik pemerintah ini hanya memiliki 12 freezer atau lemari pendingin.
Kendati jenazah tidak ditempatkan di dalam lemari pendingin (freezer), pihaknya memastikan jenazah ditempatkan dengan baik. Sebab, hasil dari koordinasi dengan tim ahli, yang penting menggunakan peti. Jenazah diformalin dengan dosis tinggi.
Pihak rumah sakit tengah merancang melakukan pengembangan ruang jenazah. Rencana tersebut tahun ini sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS). Bila, FS selesai tahun ini, maka pada tahun depan akan masuk tahap berikutnya yakni pembebasan lahan. Selain pembangunan ruang jenazah, akan dibangun juga rumah singgah mengantisipasi kebutuhan akan ruang perawatan kanker, sama untuk tempat perawatan geriatri (lanjut usia). *asa
Pria asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, memperkirakan penitipan jenazah akan semakin berkurang kedepannya, sehingga ruang jenazah di rumah sakit kembali normal seperti biasa. “Usai Rahina Purnama ini mungkin banyak diambil,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija, mengungkapkan pemulangan jenazah sudah dilakukan oleh warga sejak Selasa (9/4). Saat itu ada dua jenazah yang dibawa pulang. Begitu juga pada Rabu (10/4) ada dua jenazah yang dibawa pulang oleh pihak keluarga. Sedangkan, Kamis (11/4) jumlah jenazah yang dibawa pulang bertambah menjadi 6 jenazah. “Total sudah 11 jenazah yang dibawa pulang,” ungkapnya. Pemulangan jenazah terus ada setiap harinya, hingga kemarin menyisakan sekitar 63 jenazah.
Untuk diketahui, ruang jenazah di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Kabupaten Badung, mengalami overload hingga menampung sedikitnya 138 jenazah. Hal ini disebabkan banyak masyarakat yang menitipkan anggota keluarnya untuk disemayamkan sementara di rumah sakit. Padahal rumah sakit milik pemerintah ini hanya memiliki 12 freezer atau lemari pendingin.
Kendati jenazah tidak ditempatkan di dalam lemari pendingin (freezer), pihaknya memastikan jenazah ditempatkan dengan baik. Sebab, hasil dari koordinasi dengan tim ahli, yang penting menggunakan peti. Jenazah diformalin dengan dosis tinggi.
Pihak rumah sakit tengah merancang melakukan pengembangan ruang jenazah. Rencana tersebut tahun ini sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS). Bila, FS selesai tahun ini, maka pada tahun depan akan masuk tahap berikutnya yakni pembebasan lahan. Selain pembangunan ruang jenazah, akan dibangun juga rumah singgah mengantisipasi kebutuhan akan ruang perawatan kanker, sama untuk tempat perawatan geriatri (lanjut usia). *asa
Komentar