Pertumbuhan Ekonomi Tabanan Melambat
Bukan saja Tabanan yang mengalami laju perekonomian lambat, Provinsi Bali dan Nasional pun juga berimbas pertumbuhan perekonomian global.
TABANAN, NusaBali
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabanan tahun 2018 melambat atau hanya 5,38 persen. Angka ini justru menurun dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 6,14 persen.
Melambatnya laju ekonomi karena dipengaruhi perekonomian global. Hanya saja meskipun melambat tiap tahun laju pertumbuhan ekonomi Tabanan dikatakan tumbuh. Pertumbuhan ekonomi Tabanan melambat ini terungkap saat Komisi I DPRD Tabanan mengundang Badan Pusat Statistik (BPS) Tabanan beberapa waktu lalu untuk melakukan pertemuan. Dewan mengundang BPS Tabanan untuk mengetahui data indikator makro Kabupaten Tabanan.
Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi didampingi Sekretaris Komisi I Gusti Nyoman Omardani menjelaskan, sesuai dengan data BPS Tabanan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Tabanan tahun 2018 yakni 5,38 persen kemudian di tahun 2017 yakni 6,14 persen. Dan sesuai dengan data itu laju perekonomian Tabanan tidak turun. "Ini tidak turun, tetapi laju perekonomian di Tabanan melambat, meski tetap ada pertumbuhan tiap tahun, tetapi melambat," ungkapnya, Jumat (19/4).
Dikatakan, melambatnya laju perekonomian Tabanan karena pertumbuhan ekonomi global. Namun bukan saja Tabanan yang mengalami laju perekonomian lambat, Provinsi Bali dan Nasional pun juga berimbas pertumbuhan perekonomian global sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat. "Ini tidak terjadi pada Tabanan saja, tetapi provinsi dan nasional menangani hal sama," tegas Eka Nurcahyadi.
Dengan kondisi itu,dia tetap saja akan memotivasi agar perekonomian Tabanan berkembang. "Kami tetap akan motivasi mendorong dan memback up dalam memajukan sektor ekonomi," katanya.
Dia juga meminta data ke BPS untuk mendapatkan data nyata terkait keberhasilan pembangunan warga di Tabanan. Karena BPS mempunyai data yang riil hasil capaian pembangunan di Tabanan. "Data ini akan kami jadikan dasar untuk mengetahui rencana strategis masing-masing perangkat daerah," tuturnya.
Ditambahkan Gusti Nyoman Omardani, saat ini di Kabupaten Tabanan berdasarkan data BPS bahwa yang mendominasi laju perekonomian di Tabanan adalah pertanian hampir 22,55 persen. "Meski demikian kita sebagai daerah penunjang pariwisata tidak mengalami pelambatan drastis," tandas Omardani.*des
Melambatnya laju ekonomi karena dipengaruhi perekonomian global. Hanya saja meskipun melambat tiap tahun laju pertumbuhan ekonomi Tabanan dikatakan tumbuh. Pertumbuhan ekonomi Tabanan melambat ini terungkap saat Komisi I DPRD Tabanan mengundang Badan Pusat Statistik (BPS) Tabanan beberapa waktu lalu untuk melakukan pertemuan. Dewan mengundang BPS Tabanan untuk mengetahui data indikator makro Kabupaten Tabanan.
Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi didampingi Sekretaris Komisi I Gusti Nyoman Omardani menjelaskan, sesuai dengan data BPS Tabanan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Tabanan tahun 2018 yakni 5,38 persen kemudian di tahun 2017 yakni 6,14 persen. Dan sesuai dengan data itu laju perekonomian Tabanan tidak turun. "Ini tidak turun, tetapi laju perekonomian di Tabanan melambat, meski tetap ada pertumbuhan tiap tahun, tetapi melambat," ungkapnya, Jumat (19/4).
Dikatakan, melambatnya laju perekonomian Tabanan karena pertumbuhan ekonomi global. Namun bukan saja Tabanan yang mengalami laju perekonomian lambat, Provinsi Bali dan Nasional pun juga berimbas pertumbuhan perekonomian global sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat. "Ini tidak terjadi pada Tabanan saja, tetapi provinsi dan nasional menangani hal sama," tegas Eka Nurcahyadi.
Dengan kondisi itu,dia tetap saja akan memotivasi agar perekonomian Tabanan berkembang. "Kami tetap akan motivasi mendorong dan memback up dalam memajukan sektor ekonomi," katanya.
Dia juga meminta data ke BPS untuk mendapatkan data nyata terkait keberhasilan pembangunan warga di Tabanan. Karena BPS mempunyai data yang riil hasil capaian pembangunan di Tabanan. "Data ini akan kami jadikan dasar untuk mengetahui rencana strategis masing-masing perangkat daerah," tuturnya.
Ditambahkan Gusti Nyoman Omardani, saat ini di Kabupaten Tabanan berdasarkan data BPS bahwa yang mendominasi laju perekonomian di Tabanan adalah pertanian hampir 22,55 persen. "Meski demikian kita sebagai daerah penunjang pariwisata tidak mengalami pelambatan drastis," tandas Omardani.*des
1
Komentar