Lolos Pasca Dipecat dari Sekda Gianyar
Pemilu 2019 di Kabupaten Gianyar, Rabu (17/4), telah membuahkan kegembiraan bagi caleg peraih kursi.
GIANYAR, NusaBali
Sebaliknya, tak sedikit caleg terpaksa gigit jari karena gagal merebut kursi tersebut. Di antara 40 caleg yang lolos ke kursi DPRD Gianyar, perhatian banyak kalangan khususnya di Gianyar tertuju pada sosok Ida Bagus Gaga Adi Saputra,59, alias Gus Gaga.
Banyak kalangan menilai pencalegannya itu sebagai salah satu bentuk ujian terhadap ketokohannya. Dia menyandang nama besar sebagai salah seorang mantan Camat Gianyar terlama (1994 – 2005), dan mantan Sekda Gianyar. Suami dari Ida Ayu Putu Sri Ambari yang Staf Ahli Bupayi Gianyar ini juga salah seorang tokoh mumpuni dari Griya Kawan, Kelurahan Gianyar.
Di bagian lain, pria tiga anak yang penghobi sepakbola ini sedang dalam posisi ‘tak berdaya’ bahkan dianggap makin kehilangan kepercayaan diri di ranah publik. Ini karena mantan manager Persegi ini dibebastugaskan sementara dari jabatan Sekda Gianyar per 8 Desember 2016.
Dia resmi dipecat dari jabatan Sekda, 16 Oktober 2016, lanjut awal tahun 2017 pada 10 Januari 2017 dipecat sebagai PNS. Jabatan sekda disandangnya per 26 Mei 2013. Pemecatan sebagai sekda dan PNS ini karena Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata yang tokoh PDIP Gianyar, saat itu, melaporkan Gus Gaga ke pusat dengan dugaan menduduki salah satu jabatan di DPD Partai Demokrat Bali.
Dihubungi di Gianyar, Minggu (21/4), keberhasilannya meraih kursi di DPRD Gianyar impas dengan beratnya beban perjuangan merebut hati rakyat. Karena di tengah upaya memulihkan keepercayaan diri pasca dipecat dari jabatan sekda dan PNS, dia harus menghadapi tekanan berat.
Selama proses kampanye, sejumlah tokoh masyarakat, kelian banjar, bendesa adat, apalagi perbekel, sangat takut menerima dirinya untuk masimakrama. Ketakutan itu karena Gus Gaga adalah mantan pejabat dan pecatan PNS yang sedang tak disukai rezim berkuasa.
“Syukurnya, tak sedikit pula tokoh masyarakat menerima saya masimakrama secara tertutup. Banyak warga yang saya sambangi minta agar jangan memarkir kendaraan di pinggir jalan raya. Semua kendaraan masuk ke pekarangan rumah, tempat simakrama. Agar tak diendus pihak lain,” kenang caleg Partai Demokrat nomor urut 1 Dapil Kecamatan Gianyar ini.
Gus Gaga mengaku berani nyaleg karena bermodalkan keyakinan dan popularitas sebagai mantan pejabat, meski dipecat.
Gus Gaga menampik adanya pandangan yang menilai pencalonannya ini karena ambisi jengah untuk membalas dendam akibat tekanan politik. Dia mengaku, pencalonannya sejak awal karena desakan dan dukungan banyak pihak. Tujuannya, agar ikut memperjuangkan aspirasi masyarakat, membangun Gianyar, dan mengawasi jalannya pemerintahan. Dukungan ini karena jalinan sosial yang kuat antara masyarakat sekitar dengan Griya Kawan Gianyar sejak lampau. Berdasarkan perhitungan suara sementara di Dapil Kecamatan Gianyar, Gus Gaga meraih suara sekitar 3.500-an. Dia satu-satunya caleg Demokrat Dapil Kecamatan Gianyar yang lolos. *lsa
Banyak kalangan menilai pencalegannya itu sebagai salah satu bentuk ujian terhadap ketokohannya. Dia menyandang nama besar sebagai salah seorang mantan Camat Gianyar terlama (1994 – 2005), dan mantan Sekda Gianyar. Suami dari Ida Ayu Putu Sri Ambari yang Staf Ahli Bupayi Gianyar ini juga salah seorang tokoh mumpuni dari Griya Kawan, Kelurahan Gianyar.
Di bagian lain, pria tiga anak yang penghobi sepakbola ini sedang dalam posisi ‘tak berdaya’ bahkan dianggap makin kehilangan kepercayaan diri di ranah publik. Ini karena mantan manager Persegi ini dibebastugaskan sementara dari jabatan Sekda Gianyar per 8 Desember 2016.
Dia resmi dipecat dari jabatan Sekda, 16 Oktober 2016, lanjut awal tahun 2017 pada 10 Januari 2017 dipecat sebagai PNS. Jabatan sekda disandangnya per 26 Mei 2013. Pemecatan sebagai sekda dan PNS ini karena Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata yang tokoh PDIP Gianyar, saat itu, melaporkan Gus Gaga ke pusat dengan dugaan menduduki salah satu jabatan di DPD Partai Demokrat Bali.
Dihubungi di Gianyar, Minggu (21/4), keberhasilannya meraih kursi di DPRD Gianyar impas dengan beratnya beban perjuangan merebut hati rakyat. Karena di tengah upaya memulihkan keepercayaan diri pasca dipecat dari jabatan sekda dan PNS, dia harus menghadapi tekanan berat.
Selama proses kampanye, sejumlah tokoh masyarakat, kelian banjar, bendesa adat, apalagi perbekel, sangat takut menerima dirinya untuk masimakrama. Ketakutan itu karena Gus Gaga adalah mantan pejabat dan pecatan PNS yang sedang tak disukai rezim berkuasa.
“Syukurnya, tak sedikit pula tokoh masyarakat menerima saya masimakrama secara tertutup. Banyak warga yang saya sambangi minta agar jangan memarkir kendaraan di pinggir jalan raya. Semua kendaraan masuk ke pekarangan rumah, tempat simakrama. Agar tak diendus pihak lain,” kenang caleg Partai Demokrat nomor urut 1 Dapil Kecamatan Gianyar ini.
Gus Gaga mengaku berani nyaleg karena bermodalkan keyakinan dan popularitas sebagai mantan pejabat, meski dipecat.
Gus Gaga menampik adanya pandangan yang menilai pencalonannya ini karena ambisi jengah untuk membalas dendam akibat tekanan politik. Dia mengaku, pencalonannya sejak awal karena desakan dan dukungan banyak pihak. Tujuannya, agar ikut memperjuangkan aspirasi masyarakat, membangun Gianyar, dan mengawasi jalannya pemerintahan. Dukungan ini karena jalinan sosial yang kuat antara masyarakat sekitar dengan Griya Kawan Gianyar sejak lampau. Berdasarkan perhitungan suara sementara di Dapil Kecamatan Gianyar, Gus Gaga meraih suara sekitar 3.500-an. Dia satu-satunya caleg Demokrat Dapil Kecamatan Gianyar yang lolos. *lsa
1
Komentar