Pembangunan Balai Budaya Tahap Ketiga Dianggarkan Rp 51 Miliar
Pembangunan tahap akhir Balai Budaya di kawasan Lumintang, Kota Denpasar dianggarkan sebesar Rp 51 Miliar dari total pagu lelang yang sedang dilakukan Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) Kota Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Proyek pembangunan yang dikerjakan dari tahun 2017 tersebut rencananya baru akan selesai pada 20 Desember 2019 mendatang dengan finishing interior seluruh gedung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, saat di konfirmasi, Minggu (21/2) mengatakan, saat ini pembangunan Balai Budaya sudah menelan biaya tahap pertama sebesar Rp 41 miliar dan tahap kedua Rp 11 miliar. Biaya tersebut seluruhnya untuk pembangunan fisik, dari basement hingga lantai dua dan sudah rampung Desember 2018 lalu.
Untuk saat ini kata Jimmy, pihaknya melanjutkan proyek tahap ketiga. Tahapan ini membutuhkan biaya paling tinggi karena pengadaan barang untuk melengkapi fasilitas yang ada di dalam gedung yakni interior, kursi, lighting hingga penataan ruangan. Pagu yang diajukan ke ULP untuk dilakukan lelang sebesar Rp 51 miliar. Proses tersebut saat ini masih berjalan, sehingga untuk pembangunan pihaknya masih menunggu hasil lelang.
Dikatakan, proyek tahap ketiga ini akan memakan waktu 7 bulan pengerjaan. Paling lambat proses lelang harua selesai pada akhir bulan Mei 2019, dengan pengerjaan dimulai Juni 2019. "Tahap ketiga ini masih dalam lelang. Kami sudah menyedahkan ke ULP dengan pagu Rp 51 miliar. Jadi kita menunggu, yang pastinya masa pengerjaan kami targetkan 7 bulanan," jelas Jimmy.
Mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini menambahkan, dalam tahap ketiga ini, pihaknya hanya tinggal mengerjakan finishing saja. Paling banyak pengerjaan yakni penataan gedung dengan interior dan fasilitas pendukung lainnya. Kata Jimmy, dalam gedung tersebut nantinya akan disediakan ruang IT yang khusus disediakan untuk masyarakat dan komunitas. Selain itu juga disediakan studio mini, dan museum digital sebagai tempat belajar siswa di Kota Denpasar.
Lanjut dia, balai budaya tersebut memang khusus dibuat untuk menampung komunitas yang memiliki kreatif seperti seni, budaya, pameran, bahkan juga sebagai tempat pengembangan wirausaha muda Denpasar. "Di Denpasar kan banyak anak-anak muda yang kreatif. Nah mereka nantinya akan ditampung di sana (balai budaya Lumintang, red). Jadi kreatifitas baik pameran UKM pameran teknologi nanti semua ada di sana," imbuhnya. *mis
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, saat di konfirmasi, Minggu (21/2) mengatakan, saat ini pembangunan Balai Budaya sudah menelan biaya tahap pertama sebesar Rp 41 miliar dan tahap kedua Rp 11 miliar. Biaya tersebut seluruhnya untuk pembangunan fisik, dari basement hingga lantai dua dan sudah rampung Desember 2018 lalu.
Untuk saat ini kata Jimmy, pihaknya melanjutkan proyek tahap ketiga. Tahapan ini membutuhkan biaya paling tinggi karena pengadaan barang untuk melengkapi fasilitas yang ada di dalam gedung yakni interior, kursi, lighting hingga penataan ruangan. Pagu yang diajukan ke ULP untuk dilakukan lelang sebesar Rp 51 miliar. Proses tersebut saat ini masih berjalan, sehingga untuk pembangunan pihaknya masih menunggu hasil lelang.
Dikatakan, proyek tahap ketiga ini akan memakan waktu 7 bulan pengerjaan. Paling lambat proses lelang harua selesai pada akhir bulan Mei 2019, dengan pengerjaan dimulai Juni 2019. "Tahap ketiga ini masih dalam lelang. Kami sudah menyedahkan ke ULP dengan pagu Rp 51 miliar. Jadi kita menunggu, yang pastinya masa pengerjaan kami targetkan 7 bulanan," jelas Jimmy.
Mantan Asisten II Setda Kota Denpasar ini menambahkan, dalam tahap ketiga ini, pihaknya hanya tinggal mengerjakan finishing saja. Paling banyak pengerjaan yakni penataan gedung dengan interior dan fasilitas pendukung lainnya. Kata Jimmy, dalam gedung tersebut nantinya akan disediakan ruang IT yang khusus disediakan untuk masyarakat dan komunitas. Selain itu juga disediakan studio mini, dan museum digital sebagai tempat belajar siswa di Kota Denpasar.
Lanjut dia, balai budaya tersebut memang khusus dibuat untuk menampung komunitas yang memiliki kreatif seperti seni, budaya, pameran, bahkan juga sebagai tempat pengembangan wirausaha muda Denpasar. "Di Denpasar kan banyak anak-anak muda yang kreatif. Nah mereka nantinya akan ditampung di sana (balai budaya Lumintang, red). Jadi kreatifitas baik pameran UKM pameran teknologi nanti semua ada di sana," imbuhnya. *mis
Komentar