Rumah Kemasan Tabanan Minim Operator
Fungsi rumah kemasan yang berada di Banjar Tuakilang, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan tidak maksimal.
TABANAN, NusaBali
Pasalnya rumah yang difungsikan untuk membantu proses pengemasan produk yang dihasilkan industri kecil menengah (IKM) antara lain berupa produk olahan pangan seperti abon, beras merah, keripik, ini minim operator. Lantaran minim operator, jika ada IKM yang meminta bantuan untuk pengemasan, terpaksa dilayani di luar jam kerja.
Kasi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan I Gede Wayan Sukaja, menjelaskan rumah kemasan ini adalah bangunan bekas pasar ikan yang dihibahkan Dinas Perikanan Tabanan pada 2017. Fungsinya saat ini untuk membantu proses pengemasan produk yang dihasilkan IKM. “Rumah ini dibangun karena kemasan IKM saat ini di Tabanan masih tradisional dan sederhana,” ujarnya, Senin (22/4).
Namun rumah kemasan di Tabanan baru memiliki dua operator. Imbasnya jika ada IKM yang ingin dibantu pengemasan, operator ini terpaksa mengerjakannya di luar jam kerja. “Dikerjakan di luar jam kerja, karena operator kami setiap harinya banyak mendapatkan undangan ke desa untuk menjadi narasumber pelatihan sehingga kekurangan operator,” imbuh Sukaja.
Sukaja mengaku karena minimnya operator, pihaknya sudah mencoba melatih dan merekrut staf Disperindag, tetapi belum ada yang berminat. “Kemungkinan karena belum ada kejelasan sistem penggajian/upah, apalagi tugasnya sangat teknis sekali karena berhubungan dengan alat-alat untuk pengemasan,” tegasnya.
Meskipun demikian, rumah kemasan memang sedang dalam proses penataan sekaligus melengkapi alat-alat yang memang dibutuhkan untuk mengemas produk olahan pangan hasil industri BUMDes.
Dihubungi terpisah, Kabid Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tabanan I Gusti Ayu Wiryati Ardiany, menjelaskan keberadaan rumah kemasan membantu produk IKM dalam hal desain dan disediakan alat berupa mesin sablon, sehingga hasil akhirnya menjadi sangat baik dan berkualitas dengan ciri khas hasil produksi IKM Kabupaten Tabanan.
Menurutnya, kemasan yang baik berperan penting dalam pemasaran produk IKM, karena dari sebuah kemasan akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli. “Upaya tersebut sejalan dengan program pemerintah yang mendorong kalangan pelaku usaha pangan industri rumah tangga (PIRT) agar mampu menghasilkan produk yang higienis dan aman dikonsumsi,” tandasnya. *des
Kasi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan I Gede Wayan Sukaja, menjelaskan rumah kemasan ini adalah bangunan bekas pasar ikan yang dihibahkan Dinas Perikanan Tabanan pada 2017. Fungsinya saat ini untuk membantu proses pengemasan produk yang dihasilkan IKM. “Rumah ini dibangun karena kemasan IKM saat ini di Tabanan masih tradisional dan sederhana,” ujarnya, Senin (22/4).
Namun rumah kemasan di Tabanan baru memiliki dua operator. Imbasnya jika ada IKM yang ingin dibantu pengemasan, operator ini terpaksa mengerjakannya di luar jam kerja. “Dikerjakan di luar jam kerja, karena operator kami setiap harinya banyak mendapatkan undangan ke desa untuk menjadi narasumber pelatihan sehingga kekurangan operator,” imbuh Sukaja.
Sukaja mengaku karena minimnya operator, pihaknya sudah mencoba melatih dan merekrut staf Disperindag, tetapi belum ada yang berminat. “Kemungkinan karena belum ada kejelasan sistem penggajian/upah, apalagi tugasnya sangat teknis sekali karena berhubungan dengan alat-alat untuk pengemasan,” tegasnya.
Meskipun demikian, rumah kemasan memang sedang dalam proses penataan sekaligus melengkapi alat-alat yang memang dibutuhkan untuk mengemas produk olahan pangan hasil industri BUMDes.
Dihubungi terpisah, Kabid Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tabanan I Gusti Ayu Wiryati Ardiany, menjelaskan keberadaan rumah kemasan membantu produk IKM dalam hal desain dan disediakan alat berupa mesin sablon, sehingga hasil akhirnya menjadi sangat baik dan berkualitas dengan ciri khas hasil produksi IKM Kabupaten Tabanan.
Menurutnya, kemasan yang baik berperan penting dalam pemasaran produk IKM, karena dari sebuah kemasan akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli. “Upaya tersebut sejalan dengan program pemerintah yang mendorong kalangan pelaku usaha pangan industri rumah tangga (PIRT) agar mampu menghasilkan produk yang higienis dan aman dikonsumsi,” tandasnya. *des
Komentar