Money Literacy Perlu Dikenalkan Sejak Dini
Money Literacy
Prestasi Junior Indonesia
Zeal Student Company
Robert Gardiner
Citibank Indonesia
Keuangan
Tidak mudah mengelola keuangan menjadi masalah yang dialami banyak orang.
DENPASAR, NusaBali
Karena itu sedari dini diperlukan penanaman nilai-nilai dasar finansial sejak dini. “Money literacy memang harus dikenalkan pada anak-anak. Ini adalah tanggungjawab dari orangtua agar anak paham money literacy,” kata Roslina Verauli, psikolog anak dan keluarga saat berbicara di SDN 18 Pemecutan Denpasar, Senin (15/4).
Pada usia 2-3 tahun, kata Roslina, anak mampu memilih jenis uang yang ia suka untuk disimpan, antara uang kertas atau koin. Pada masa ini, anak belajar memilih dengan keputusan sederhana, sedangkan orangtua bertindak membantu memilihkan.
Selanjutnya, pada fase 6-8 tahun, urai Roslina, anak memiliki uang saku. Anak harus mulai bisa membagi uang dalam kategori, jajan, simpan dan sumbangan. Pada masa ini, imbuhnya, anak juga bisa diajak ke bank dan membuka rekening atas nama sendiri. “Di fase usia 9-12 tahun, adalah masa comparasion shoping. Anak bisa membanding-bandingkan pilihan maupun harga,” tutur Roslina.
Pengenalan maupun pembelajaran pengelolaan keuangan ini disebutnya penting agar di saat dewasa bukan hanya pandai mengelola keuangan, melainkan juga bisa memilih langkah yang tepoat dalam kehidupan.
“Sebuah penelitan menyebutkan adanya fakta tentang kesulitan keuangan. Sepertiga pekerja kesulitan masalah finansial, lalu sebanyak 53 persen tidak puas dengan pendapatan pribadi,” ujarnya merujuk riset Thomas Harmann.
Paparan di depan 100 wali murid ini adalah bagian edukasi yang digelar Citibank Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI). "Tujuan kami melakukan literasi keuangan agar para orang tua dapat lebih cerdas mengatur finansialnya dan mengajarkan anak-anak mereka agar gemar menabung pada era digital ini, " kata Director Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Elvera N Makki.
Sementara itu, Robert Gardiner selaku Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia mengatakan, pentingnya literasi keuangan kepada anak-anak sejak dini agar mereka memahami nilai-nilai dasar finansial, artinya mereka (siswa) harus cermat dalam mengelola uang saku yang diberikan orang tuanya dan membiasakan diri menabung sejak dini.
"Kami juga memberikan training kepada guru-guru agar bisa belajar ekonomi digital sejak dini. Tidak hanya itu di Indonesia juga banyak orang sudah memegang telpon pintar, sehingga program literasi keuangan digital ini sangat cocok diberikan kepada anak-anak di Indonesia, khususnya Bali," ujarnya.7mao
Komentar