6 Srikandi Lolos Kursi DPRD Bali
Luh Kadek Dwi Yustiawati, Perempuan Nusa Penida Pertama Tembus ke Provinsi
SEMARAPURA, NusaBali
Jika hasil perhitungan suara tidak berubah, Pileg 2019 akan menciptakan sejarah di mana untuk kali pertama 6 caleg Srikandi lolos kursi DPRD Bali 2019-2024. Termasuk di antaranya Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati SE, 27, caleg PDIP Dapil Klungkung yang lolos dengan raihan suara terbanyak di Gumi Serombotan. Kadek Dwi Yustiawati sendiri sekaligus menjadi wanita pertama asal kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung yang tembus kursi DPRD Bali.
Hitungan suara sementara berdasarkan form C1, Kadek Dwi Yustiawati lolos ke DPRD Bali Dapil Klungkung dengan raihan 23.410 suara. Srikandi PDIP asal Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida kelahiran 11 Desember 1992 ini mengungguli dua caleg lainnya yang lolos ke DPRD Bali Dapil, yakni Tjokorda Gde Agung (PDIP) yang meraih 9.470 suara dan I Ketut Juliarta (Gerindra) yang raih 7.308.
Selain Kadek Dwi Yustiawati, ada 5 caleg lagi dari Dapil berbeda yang dipre-dikasi lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019. Mereka masing-masing Ni Luh Yuniati (caleg new comer PDIP dari Dapil Gianyar yang lolos dengan 35.700 suara), I Gusti Ayu Aries Sujati (caleg new comer PDIP asal Dapil Buleleng yang notabene istri Bupati Putu Agus Suradnyana), Ni Kadek Darmini (caleg incumbent PDIP asal Dapil Karangasem yang raih 30.920 suara), I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS (caleg incumbent PDIP dari Dapil Jembrana), dan Ni Putu Yuli Artini (caleg incumbent Golkar dari Dapil Karangasem yang raih 15.617 suara).
Ini untuk kali pertama ada 6 perempuan tembus kursi DPRD Bali sejak Pemilu pertama era Reformasi 1999. Ini melampaui prestasi Srikandi dalam Pileg 2014, ketika meloloskan 5 politisi perempuan ke DPRD Bali. Mereka masing-masing Ni Putu Yuli Artini (Golkar Dapil Karangasem), Ni Made Sumiati (PDIP Dapil Karangasem), Ni Kadek Darmini (PDIP Dapil Karangasem), Uta-mi Dwi Suryadi (Demokrat Dapil Denpasar), dan Ni Made Arini (Hanura Dapil Buleleng).
Dalam perjalanannya, Made Sumiati mengundurkan diri karena maju tarung sebagai Calon Wakil Bupati Karangasem di Pilkada 2015. Namun, kemudian muncul I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi yang naik ke kursi DPRD Bali dari PDIP Dapil Jembrana dengan status PAW, menggantikan almarhum Ida Bagus Berawa yang meninggal dunia.
Dari 6 Srikandi yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019 ini, keberhasilan Kadek Dwi Yustiawti terbilang mengejutkan. Semula, tak ada yang memperkirakan Srikandi PDIP yang belum genap berusia 27 tahun ini akan lolos. Apalagi, di internal PDIP, dia bertarung menghadapi para senior, termasuk Wayan Sutena, yang sandang status caleg incumbent. Nyatanya, Sutena hanya mampu raih kisaran 7.075 suara, jauh di bawah Kadek Dwi yang mendulang 23.410 suara.
Suara sebanyak itu diperolah Kadek Dwi Yustiawati tersebar di selurtuh 4 kecamatan se-Kabupaten Klungkung. Rinciannya, terbanyak dari Nusa Penida mencapai 10.205 suara, disusul Kecamatan Banjarangkan (5.030 suara), Kecamatan Dawan (4.286 suara), dan Kecamatan Klungkung (3.888 suara). Kadek Dwi juga jauh mengungguli Srikamndi Golkar, Luh Komang Ayu Ningrum, yang meraup 11.002 suara namun gagal lolos ke DPRD Bali.
Kendati berhasil meraih suara terbanyak sementara di Dapil Klungkung, Kadek Dwi Yustiawati mengaku tetap menunggu hasil penghitungan dari KPU. “Tiyang belum berani menyebut tentang angka perolehan suara, karena masih menunggu rekapilutasi dalam pleno KPU,” ujar Kadek Dwi Yustiawati kepada NusaBali di Semarapura, Selasa (23/4) siang.
Kadek Dwi Yustiawati menyebutkan, dirinya terjun ke politik dan tarung Pileg 2019 bermodalkan pengalaman menjadi modeling. Sejak 2018, dia gabung ke Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI) Bali di bawah pimpinan Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. “Dari situ, saya dipinang partai (PDIP) untuk tarung Pileg 2019,” kenang Srikandi yang pernah menjadi ‘Putri Kampus Politeknik (Poltek) Negeri Bali’ ini.
Sebelum didaulat maju ke Pileg 2019, Kadek Dwi Yustiawati sudah lama terjun ke masyarakat melakukan aksi sosial bersama suaminya, I Ketut ‘Leo’ Wijaya, yang seorang pebisnis. Dengan modal tersebut, ketika turun mesima-krama dia diterima dengan baik dan postif oleh masyarakat.
Menurut Kadek Dwi Yustiawati, masyarakat percaya sudah mengathaui biografi dan rekam jejaknya selama ini. Selain itu, masyarakat juga menaruh harapan besar kepadanya, terutama untuk memperjuangkan aspirasi atas permasalahan di Nusa Penida dan Klungkung Daratan.
“Ke depannya tiyang juga akan support apa yang dibutuhkan perempuan itu sendiri. Saya akan total perjuangkan hak-hak perempuan, baik dalam bidang agama, adat, maupun pendidikan,” jelas anak dari pasangan I Gede Putu Sucipta SH dan Ni Nyoman Setiadnyani, yang kini menjabat sebagai Bendahara Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Klungkung ini. *wan,nar
Hitungan suara sementara berdasarkan form C1, Kadek Dwi Yustiawati lolos ke DPRD Bali Dapil Klungkung dengan raihan 23.410 suara. Srikandi PDIP asal Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida kelahiran 11 Desember 1992 ini mengungguli dua caleg lainnya yang lolos ke DPRD Bali Dapil, yakni Tjokorda Gde Agung (PDIP) yang meraih 9.470 suara dan I Ketut Juliarta (Gerindra) yang raih 7.308.
Selain Kadek Dwi Yustiawati, ada 5 caleg lagi dari Dapil berbeda yang dipre-dikasi lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019. Mereka masing-masing Ni Luh Yuniati (caleg new comer PDIP dari Dapil Gianyar yang lolos dengan 35.700 suara), I Gusti Ayu Aries Sujati (caleg new comer PDIP asal Dapil Buleleng yang notabene istri Bupati Putu Agus Suradnyana), Ni Kadek Darmini (caleg incumbent PDIP asal Dapil Karangasem yang raih 30.920 suara), I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS (caleg incumbent PDIP dari Dapil Jembrana), dan Ni Putu Yuli Artini (caleg incumbent Golkar dari Dapil Karangasem yang raih 15.617 suara).
Ini untuk kali pertama ada 6 perempuan tembus kursi DPRD Bali sejak Pemilu pertama era Reformasi 1999. Ini melampaui prestasi Srikandi dalam Pileg 2014, ketika meloloskan 5 politisi perempuan ke DPRD Bali. Mereka masing-masing Ni Putu Yuli Artini (Golkar Dapil Karangasem), Ni Made Sumiati (PDIP Dapil Karangasem), Ni Kadek Darmini (PDIP Dapil Karangasem), Uta-mi Dwi Suryadi (Demokrat Dapil Denpasar), dan Ni Made Arini (Hanura Dapil Buleleng).
Dalam perjalanannya, Made Sumiati mengundurkan diri karena maju tarung sebagai Calon Wakil Bupati Karangasem di Pilkada 2015. Namun, kemudian muncul I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi yang naik ke kursi DPRD Bali dari PDIP Dapil Jembrana dengan status PAW, menggantikan almarhum Ida Bagus Berawa yang meninggal dunia.
Dari 6 Srikandi yang lolos ke DPRD Bali hasil Pileg 2019 ini, keberhasilan Kadek Dwi Yustiawti terbilang mengejutkan. Semula, tak ada yang memperkirakan Srikandi PDIP yang belum genap berusia 27 tahun ini akan lolos. Apalagi, di internal PDIP, dia bertarung menghadapi para senior, termasuk Wayan Sutena, yang sandang status caleg incumbent. Nyatanya, Sutena hanya mampu raih kisaran 7.075 suara, jauh di bawah Kadek Dwi yang mendulang 23.410 suara.
Suara sebanyak itu diperolah Kadek Dwi Yustiawati tersebar di selurtuh 4 kecamatan se-Kabupaten Klungkung. Rinciannya, terbanyak dari Nusa Penida mencapai 10.205 suara, disusul Kecamatan Banjarangkan (5.030 suara), Kecamatan Dawan (4.286 suara), dan Kecamatan Klungkung (3.888 suara). Kadek Dwi juga jauh mengungguli Srikamndi Golkar, Luh Komang Ayu Ningrum, yang meraup 11.002 suara namun gagal lolos ke DPRD Bali.
Kendati berhasil meraih suara terbanyak sementara di Dapil Klungkung, Kadek Dwi Yustiawati mengaku tetap menunggu hasil penghitungan dari KPU. “Tiyang belum berani menyebut tentang angka perolehan suara, karena masih menunggu rekapilutasi dalam pleno KPU,” ujar Kadek Dwi Yustiawati kepada NusaBali di Semarapura, Selasa (23/4) siang.
Kadek Dwi Yustiawati menyebutkan, dirinya terjun ke politik dan tarung Pileg 2019 bermodalkan pengalaman menjadi modeling. Sejak 2018, dia gabung ke Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI) Bali di bawah pimpinan Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati. “Dari situ, saya dipinang partai (PDIP) untuk tarung Pileg 2019,” kenang Srikandi yang pernah menjadi ‘Putri Kampus Politeknik (Poltek) Negeri Bali’ ini.
Sebelum didaulat maju ke Pileg 2019, Kadek Dwi Yustiawati sudah lama terjun ke masyarakat melakukan aksi sosial bersama suaminya, I Ketut ‘Leo’ Wijaya, yang seorang pebisnis. Dengan modal tersebut, ketika turun mesima-krama dia diterima dengan baik dan postif oleh masyarakat.
Menurut Kadek Dwi Yustiawati, masyarakat percaya sudah mengathaui biografi dan rekam jejaknya selama ini. Selain itu, masyarakat juga menaruh harapan besar kepadanya, terutama untuk memperjuangkan aspirasi atas permasalahan di Nusa Penida dan Klungkung Daratan.
“Ke depannya tiyang juga akan support apa yang dibutuhkan perempuan itu sendiri. Saya akan total perjuangkan hak-hak perempuan, baik dalam bidang agama, adat, maupun pendidikan,” jelas anak dari pasangan I Gede Putu Sucipta SH dan Ni Nyoman Setiadnyani, yang kini menjabat sebagai Bendahara Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Klungkung ini. *wan,nar
Komentar