Pembangunan Gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala Capai 51 Persen
Gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala sudah tampak berdiri kokoh.
MANGUPURA, NusaBali
Kendati demikian, pengerjaan gedung balai budaya yang menelan anggaran mencapai Rp 317 miliar ini belum 100 persen selesai.
Berdasarkan data dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, progress pembangunan gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala sudah lebih dari 51 persen. Ditargetkan, gedung balai budaya rampung pada September 2019 mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Badung IGA Ngurah Arinda Trisnawati, mengatakan progress pembangunan gedung balai budaya sudah lebih dari 51 persen. “Iya, sekarang fisik bangunan sudah tampak dari luar, mana loby dan bagaimana model gedungnya. Walaupun memang belum 100 persen, karena ini baru 51 persen lebih,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/4).
Megaproyek ini dikerjakan sejak 2018. Pengerjaan dilakukan secara multy years sampai tahun 2019. Jadi, walau terjadi masalah keuangan di Badung, tetapi pembangunan gedung balai budaya tak terpengaruh. Pihaknya optimistis proyek tersebut akan rampung sesuai target pada September 2019 mendatang. “Yang jelas target kami September 2019 sudah selesai,” ucapnya.
Arinda mengatakan, pembangunan gedung balai budaya adalah salah satu proyek prioritas Bupati Nyoman Giri Prasta. Begitu juga pembangunan gedung RSD Mangusada, yakni gedung D, F, dan G, serta gedung SMA 2 Abiansemal dan SMA 2 Kuta Selatan.
Sekadar mengingatkan, Kabupaten Badung tengah membangun gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala dengan nilai Rp 317 miliar lebih. Sesuai perencanaan awal, gedung balai budaya bakal berdiri di lahan seluas 18 ribu meter persegi atau 1,8 hektare di kawasan Puspem Badung di Sempidi, Kecamatan Mengwi. Dengan konsep modern dan bertaraf internasional, nantinya diperkirakan dapat menampung sekitar 2.600 penonton.
Selain itu juga ada dilengkapi piranti pendukung lainnya seperti LED, sound system dan lighting yang berstandar internasional. Dengan begitu, tidak saja untuk pagelaran seni dan budaya, tapi juga untuk konser musik.
Wacana pembangunan gedung ini sebetulnya sudah muncul sejak era Bupati Badung AA Gde Agung. Namun baru pada era Bupati Nyoman Giri Prasta pembangunannya terealisasi. Pemkab Badung berharap, masyarakat, para seniman, dan sekaa teruna di Gumi Keris bisa memanfaatkan gedung balai budaya untuk berekspresi dan berkreasi. *asa
Berdasarkan data dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, progress pembangunan gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala sudah lebih dari 51 persen. Ditargetkan, gedung balai budaya rampung pada September 2019 mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Badung IGA Ngurah Arinda Trisnawati, mengatakan progress pembangunan gedung balai budaya sudah lebih dari 51 persen. “Iya, sekarang fisik bangunan sudah tampak dari luar, mana loby dan bagaimana model gedungnya. Walaupun memang belum 100 persen, karena ini baru 51 persen lebih,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (23/4).
Megaproyek ini dikerjakan sejak 2018. Pengerjaan dilakukan secara multy years sampai tahun 2019. Jadi, walau terjadi masalah keuangan di Badung, tetapi pembangunan gedung balai budaya tak terpengaruh. Pihaknya optimistis proyek tersebut akan rampung sesuai target pada September 2019 mendatang. “Yang jelas target kami September 2019 sudah selesai,” ucapnya.
Arinda mengatakan, pembangunan gedung balai budaya adalah salah satu proyek prioritas Bupati Nyoman Giri Prasta. Begitu juga pembangunan gedung RSD Mangusada, yakni gedung D, F, dan G, serta gedung SMA 2 Abiansemal dan SMA 2 Kuta Selatan.
Sekadar mengingatkan, Kabupaten Badung tengah membangun gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala dengan nilai Rp 317 miliar lebih. Sesuai perencanaan awal, gedung balai budaya bakal berdiri di lahan seluas 18 ribu meter persegi atau 1,8 hektare di kawasan Puspem Badung di Sempidi, Kecamatan Mengwi. Dengan konsep modern dan bertaraf internasional, nantinya diperkirakan dapat menampung sekitar 2.600 penonton.
Selain itu juga ada dilengkapi piranti pendukung lainnya seperti LED, sound system dan lighting yang berstandar internasional. Dengan begitu, tidak saja untuk pagelaran seni dan budaya, tapi juga untuk konser musik.
Wacana pembangunan gedung ini sebetulnya sudah muncul sejak era Bupati Badung AA Gde Agung. Namun baru pada era Bupati Nyoman Giri Prasta pembangunannya terealisasi. Pemkab Badung berharap, masyarakat, para seniman, dan sekaa teruna di Gumi Keris bisa memanfaatkan gedung balai budaya untuk berekspresi dan berkreasi. *asa
1
Komentar