Menkes Ingatkan Bahaya Bullying
Dalam mengisi kehidupan, Menteri Nila juga berpesan kepada pelajar untuk pandai-pandai mencari teman dan ‘berburu’ pengalaman.
DENPASAR, NusaBali
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Djuwita F Moeloek mengingatkan para pelajar di SMKN 5 Denpasar tentang bahayanya bullying atau perundungan di lingkungan sekolah. Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya Rabu (24/4) kemarin.
Menkes Nila Moeloek mengaku prihatin dengan kasus bullying yang masih sering terjadi di Indonesia. Menurutnya, anak sekolah perlu diedukasi tentang bullying, karena bahayanya cenderung bisa menggangu psikis pada anak. “Saya sangat prihatin melihat bullying yang terjadi di negara kita. Sebagai orangtua yang membesarkan kalian, tiba-tiba kena bullying, sedih sekali rasanya. Karena ketika sudah mulai bersekolah, otomatis tidak bisa menjaga 100 persen, karena sudah dititipkan ke sekolah. Di sisi lain, orangtua bertanggungjawab menjaga titipan Tuhan ini,” katanya di hadapan para pelajar.
Menteri Nila menambahkan, kadang dalam hidup ada batu sandungan. Ke depan permasalahan hidup akan semakin kompleks, namun harus tetap dihadapi. Dalam menjalani kehidupan, manusia perlu mengontrol emosi dan introspeksi diri. Dengan demikian, akan timbul sikap saling menghargai dan menghindari bullying. “Saya kira bullying itu bisa kita hindari dengan mengontrol emosi,” katanya.
Dalam mengisi kehidupan, Menteri Nila juga berpesan untuk pandai-pandai mencari teman dan ‘berburu’ pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, ia juga berpesan agar pelajar menjauhi narkoba, karena narkoba dapat memicu perilaku menjadi agresif. “Saya titip cari teman yang baik, yang pandai. Tapi bukan berarti meninggalkan teman kita yang kurang pintar. Maksudnya, kita berteman dengan orang pintar, kita dapat ilmu dari dia. Nah ilmu itu kita bagikan juga ke teman-teman yang kurang pintar,” pesannya.
Selain kunjungan ke SMKN 5 Denpasar, Menteri Nila juga melakukan sejumlah kunjungan kerja di Pulau Dewata, khususnya di Kota Denpasar, kemarin. Ia dibuat kagum dengan kreativitas masyarakat Bali, diantaranya mengapresiasi kreativitas Posyandu Mandala Kumara dalam mengelola daun kelor menjadi jeli, nugget, es cream dan sayur bening. Menurutnya hal tersebut bagus untuk mendorong perbaikan gizi pada anak. Di Indonesia masih banyak yang kekurangan gizi, padahal Indonesia sangat kaya raya dengan tumbuh-tumbuhan, bahkan di jalan banyak tumbuh-tumbuhan kelor.
Selain itu, saat tiba di Rumah Berdaya Denpasar, Menteri Nila juga dibuat kagum dengan pemberdayaan ODGJ. Ia mengapresiasi Rumah Berdaya Pemerintah Kota Denpasar karena menampung orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Dengan adanya Rumah Berdaya ini menurutnya menjadi solusi bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan dan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dalam menangani warganya yang mengalami gangguan kejiwaan. *ind
Menkes Nila Moeloek mengaku prihatin dengan kasus bullying yang masih sering terjadi di Indonesia. Menurutnya, anak sekolah perlu diedukasi tentang bullying, karena bahayanya cenderung bisa menggangu psikis pada anak. “Saya sangat prihatin melihat bullying yang terjadi di negara kita. Sebagai orangtua yang membesarkan kalian, tiba-tiba kena bullying, sedih sekali rasanya. Karena ketika sudah mulai bersekolah, otomatis tidak bisa menjaga 100 persen, karena sudah dititipkan ke sekolah. Di sisi lain, orangtua bertanggungjawab menjaga titipan Tuhan ini,” katanya di hadapan para pelajar.
Menteri Nila menambahkan, kadang dalam hidup ada batu sandungan. Ke depan permasalahan hidup akan semakin kompleks, namun harus tetap dihadapi. Dalam menjalani kehidupan, manusia perlu mengontrol emosi dan introspeksi diri. Dengan demikian, akan timbul sikap saling menghargai dan menghindari bullying. “Saya kira bullying itu bisa kita hindari dengan mengontrol emosi,” katanya.
Dalam mengisi kehidupan, Menteri Nila juga berpesan untuk pandai-pandai mencari teman dan ‘berburu’ pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, ia juga berpesan agar pelajar menjauhi narkoba, karena narkoba dapat memicu perilaku menjadi agresif. “Saya titip cari teman yang baik, yang pandai. Tapi bukan berarti meninggalkan teman kita yang kurang pintar. Maksudnya, kita berteman dengan orang pintar, kita dapat ilmu dari dia. Nah ilmu itu kita bagikan juga ke teman-teman yang kurang pintar,” pesannya.
Selain kunjungan ke SMKN 5 Denpasar, Menteri Nila juga melakukan sejumlah kunjungan kerja di Pulau Dewata, khususnya di Kota Denpasar, kemarin. Ia dibuat kagum dengan kreativitas masyarakat Bali, diantaranya mengapresiasi kreativitas Posyandu Mandala Kumara dalam mengelola daun kelor menjadi jeli, nugget, es cream dan sayur bening. Menurutnya hal tersebut bagus untuk mendorong perbaikan gizi pada anak. Di Indonesia masih banyak yang kekurangan gizi, padahal Indonesia sangat kaya raya dengan tumbuh-tumbuhan, bahkan di jalan banyak tumbuh-tumbuhan kelor.
Selain itu, saat tiba di Rumah Berdaya Denpasar, Menteri Nila juga dibuat kagum dengan pemberdayaan ODGJ. Ia mengapresiasi Rumah Berdaya Pemerintah Kota Denpasar karena menampung orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan. Dengan adanya Rumah Berdaya ini menurutnya menjadi solusi bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan dan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dalam menangani warganya yang mengalami gangguan kejiwaan. *ind
1
Komentar