Tersinggung, Kakak Tebas Leher Adik
Keributan antar–saudara kembali terjadi di Buleleng. Kali ini melibatkan dua saudara kandung Nyoman Sudana, 70, dan Ketut Arda, 60, warga Banjar Dinas Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Adik Sempat Derita Gangguan Jiwa
SINGARAJA, NusaBali
Gara-gara tersinggung mendengar kata-kata Ketut Arda, Nyoman Sudana emosi dan menebas leher adiknya dengan parang. Beruntung Ketut Arda masih selamat dan hingga Sabtu (28/5) malam masih dirawat di UGD RSUD Buleleng.
Keributan tersebut terjadi saat Arda yang masih tinggal satu natah dengan Sudana datang dari matuakan (minum tuak) di warung depan rumahnya. Saat itu, Sabtu (28/5) sekitar pukul 18.40 Wita, Arda dalam keadaan mabuk. Entah apa yang menjadi penyebab, tiba-tiba saja dia mengeluarkan kata-kata yang membuat Sudana tersinggung. Keduanya yang disebut-sebut tak pernah cocok/akur akhirnya terlibat cekcok mulut. Sudana yang terbawa emosi kemudian mengambil parang dan langsung menebaskannya ke arah Arda.
Arda yang dalam keadaan mabuk sempat melakukan perlawanan menggunakan tangan kanannya. Tetapi serangan dari Sudana tidak dapat dihindari, sehingga leher kirinya mengalami luka robek sepanjang sekitar 10 centimeter. Setelah itu Sudana juga tersungkur.
Tetangga korban yang mengetahui hal tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sawan.
Ardana pun dibawa ke RSUD oleh polisi. Sedangkan Sudana sempat dibawa ke bidan desa dan mendapatkan tiga jahitan di bagian kepala. Arda yang menghadapi kakaknya dengan tangan kosong mengalami luka robek di leher kiri dan telapak tangan kanan.
“Lukanya cukup dalam tapi tidak sampai mengenai arteri. Hanya perlu jahitan,” ujar salah sayu dokter piket UGD RSUD Buleleng, Sabtu malam kemarin.
Sedangkan menurut keponakan korban, Ketut Sukertiasa yang juga Kadus Banjar Dinas Beji, Desa Sangsit, bahwa kedua pamannya tersebut memang sebelumnya pernah terlibat cekcok beberapa kali. Hingga keduanya dimediasi oleh Polsek Sawan.
“Keduanya memang tidak pernah cocok, paman saya Arda juga pernah mengalami sakit jiwa,” ungkap Sukertiasa.
Ia juga mengaku bingung harus berbuat apa. Di satu sisi, keduanya (Sudana dan Arda) adalah keluarga, di sisi lain Sukertiasa harus bertanggungjawab menjaga keamanan wilayahnya.
Sementara Arda sedang berbaring dan menjalani perawatan dari tim medis, Sudana sudah diamankan dan dimintai keterangan Polsek Sawan.
Namun hingga Sabtu malam, Kapolsek Sawan AKP Made Mustiada belum dapat dikonfirmasi. Nomor handphone-nya tidak aktif. Sedangkan dikonfirmasi ke kantornya, yang bersangkutan tidak ada. Anggota lain pun tidak mau memberikan keterangan. 7 k23
Komentar