Telur Penyu di Penangkaran Penimbangan Menetas
Dua sarang telur penyu yang ditemukan dan ditangkar di bak penangkaran penyu Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mulai menetas sepekan terakhir.
SINGARAJA, NusaBali
Kini bayi penyu (tukik) itu masih ditangkarkan sambil menunggu usianya cukup untuk dilepaskan ke habitatnya. Ada sebanyak 166 ekor tukik dari dua sarang yang akan dilepasliarkan ke laut lepas. Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari, I Gede Wiadnyana, Kamis (25/4) kemarin mengatakan dua sarang telur penyu yang menetas itu adalah sarang telur yang ditemukan pada tanggal 22 dan 27 Februari lalu. Dua sarang penyu yang ditemukan di sekitar Pantai Penimbangan sebelah Timur Pura Segara lalu dipindahkan ke bak penangkaran.
Sebanyak 83 butir telur yang ditemukan pada tanggal 22 Februari lalu telah menetas pada Jumat (19/4). Sedangkan satu sarang yang ditemukan pada tanggal 27 Februari juga sudah menetas selang dua hari pada Mingu (21/4) kemarin. “Dari temuan sraang telur penyu bulan Februari dan Maret ada lima sarang, dua di antaranya sudah menetas dan tiga lainnya masih menunggu waktu yang tepat,” kata Wiadnyana.
Ia mengatakan, penyu yang bertelur di Pantai Penimbangan secara intens kembali ditemukan nelayan setempat sejak empat tahun yang lalu. Hingga akhirnya nelayan setempat membangun tempat penangkaran telur penyu untuk melindungi dari kepunahan hewan langka tersebut. Penyu yang bertelur di Pantai Penimbangan disebut Wiadnyana sebagian besar adalah penyu jenis Lekang, yang puncak bertelurnya di bulan Mei.
“Yang lima ini memang mendahului dan datang lebih awal, tetapi biasanya yang paling banyak itu bulan Mei. Ya mudah-mudahan tahun ini banyak yang kembali untuk bertelur,” kata dia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ditemukan belasan sarang telur penyu yang kemudian ditangkarkan dan dilepas kembali setelah menetas.
Sementara itu Pokmaswas Penimbangan Lestari saat ini sedang mencarikan hari baik pelepasan tukik kembali ke habitatnya. Pelepas liaran tukik baru akan dilakukan minimal berusia dua minggu setelah menetas dari telur. *k23
Kini bayi penyu (tukik) itu masih ditangkarkan sambil menunggu usianya cukup untuk dilepaskan ke habitatnya. Ada sebanyak 166 ekor tukik dari dua sarang yang akan dilepasliarkan ke laut lepas. Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari, I Gede Wiadnyana, Kamis (25/4) kemarin mengatakan dua sarang telur penyu yang menetas itu adalah sarang telur yang ditemukan pada tanggal 22 dan 27 Februari lalu. Dua sarang penyu yang ditemukan di sekitar Pantai Penimbangan sebelah Timur Pura Segara lalu dipindahkan ke bak penangkaran.
Sebanyak 83 butir telur yang ditemukan pada tanggal 22 Februari lalu telah menetas pada Jumat (19/4). Sedangkan satu sarang yang ditemukan pada tanggal 27 Februari juga sudah menetas selang dua hari pada Mingu (21/4) kemarin. “Dari temuan sraang telur penyu bulan Februari dan Maret ada lima sarang, dua di antaranya sudah menetas dan tiga lainnya masih menunggu waktu yang tepat,” kata Wiadnyana.
Ia mengatakan, penyu yang bertelur di Pantai Penimbangan secara intens kembali ditemukan nelayan setempat sejak empat tahun yang lalu. Hingga akhirnya nelayan setempat membangun tempat penangkaran telur penyu untuk melindungi dari kepunahan hewan langka tersebut. Penyu yang bertelur di Pantai Penimbangan disebut Wiadnyana sebagian besar adalah penyu jenis Lekang, yang puncak bertelurnya di bulan Mei.
“Yang lima ini memang mendahului dan datang lebih awal, tetapi biasanya yang paling banyak itu bulan Mei. Ya mudah-mudahan tahun ini banyak yang kembali untuk bertelur,” kata dia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ditemukan belasan sarang telur penyu yang kemudian ditangkarkan dan dilepas kembali setelah menetas.
Sementara itu Pokmaswas Penimbangan Lestari saat ini sedang mencarikan hari baik pelepasan tukik kembali ke habitatnya. Pelepas liaran tukik baru akan dilakukan minimal berusia dua minggu setelah menetas dari telur. *k23
Komentar