Disbud Gelar Lomba Nyastra

Lomba diikuti peserta tingkat SD, SMP, dan SMA. Plt Kabid Dokumentasi Kebudayaan Dinas Kebudayaan Gianyar Cokorda Dalem Krisnadi W mengatakan Bahasa Bali sebagai bahasa ibu saat ini mungkin tidak terlalu diminati sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Anak-anak  cenderung diperkenalkan dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama, bahkan jika mampu berbahasa Inggris sejak dini dianggap hebat. "Sebagai upaya membangkitkan kecintaan terhadap Bahasa Bali kami gelar lomba nyastra ini," ujarnya.

Lomba selama du hari hingga Jumat (26/4) ini bekerjasama dengan Widya Sabha Dharmagitha Kabupaten Gianyar dan penyuluh Bahasa Bali di Gianyar. Juri Masatua Bali tingkat SD yakni Dek Agus Pasek Sudianta, Mangku Sujana, dan Putu Suparini. Lomba Macecimpedan tingkat SD dengan juri I Gusti Agus Susasa, AA Gde Rai Sudadnya, I Wayan Pustika, dan Mangku Ketut Mara. Lomba Ngrupak (menulis aksara Bali di lontar) tingkat SMP dengan dewan juri Ni Made Widhi Astuti, IB Suarsa, dan I Komang Sudiasa.

Jumat (26/4) ini dilombakan Ngawacen Lontar untuk tingkat SMA/SLTA dengan dewan juri IB Putra Pudaharta, Ni Wayan Sariani, dan IB Manobhawa. Sedangkan untuk Lomba Menulis Cerpen Bali Modern tingkat SMA/SLTA dengan dewan juri Komang Sudiasa, I Made Winarta dan Ngakan Ketut Kembar.*nvi