Tahun Depan, SMPN Se-Jembrana Ditarget UNBK Secara Mandiri
Meski seluruh SMP di Kabupaten Jembrana sudah dapat menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ini, tetapi masih ada beberapa SMP negeri yang menggelar UNBK dengan menumpang ke sejumlah SMA/SMK.
NEGARA, NusaBali
Namun untuk UN tahun 2020 mendatang, Bupati Jembrana I Putu Artha menargetkan semua SMP negeri di Jembrana dapat menggelar UNBK secara mandiri di masing-masing sekolah.
Hal itu ditegaskan Bupati Artha saat memantau UNBK SMP, Kamis (25/4). Pada kesempatan itu, Bupati Artha memantau UNBK SMPN 2 Mendoyo yang sudah bisa dilaksanakan secara mandiri di sekolah setempat, dan UNBK SMPN 1 Pekutatan yang menumpang di SMA 1 Pekutatan. “Saya sudah minta OPD terkait (Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Jembrana) untuk mempersiapkan prasarana bagi sekolah untuk pelaksanaan UNBK di masing-masing sekolah,” ucap Bupati Artha.
Sejatinya, memang tidak ada masalah ketika pelaksanaan UNBK SMP menumpang ke sekolah lain yang terdekat. Tetapi, dia menilai tetap akan lebih baik jika UNBK bisa digelar secara mandiri di sekolah masing-masing. Selain komputer, untuk melaksanakan UNBK secara mandiri, juga ada kebutuhan jaringan internet. Mengenai jaringan internet itu bisa diusulkan ke Gubernur Bali I Wayan Koster, yang juga memiliki program pemasangan fasilitas internet gratis. “Harapannya, tahun depan semua melaksanakan UNBK secara mandiri,” ujarnya.
Selain menargetkan UNBK secara mandiri di seluruh SMP negeri se-Jembrana pada tahun 2020 nanti, Bupati Artha juga meminta kepada OPD terkait, dan para kepala sekolah (Kasek) SMP, agar terus memantau para anak-anak didiknya. Bagaimana agar anak-anak yang akan lulus SMP ini, harus dipastikan melanjutkan ke tingkat SMA sederajat. “Kami minta para kepala sekolah mendata ke mana tujuan anak-anak didiknya. Jangan sampai ada yang putus sekolah, apapun alasannya. Jika ada yang putus sekolah karena alasan ekonomi, OPD terkait harus bergerak memberikan bantuan,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini, mengatakan pada tahun 2019 ini ada empat SMPN yang belum siap melaksanakan UNBK secara mandiri. Keempat sekolah tersebut adalah SMPN 5 Melaya, SMPN 4 Negara, SMPN 1 Mendoyo, dan SMPN 1 Pekutatan. Pada tahun 2020 mendatang, dia dapat memastikan semua SMPN di Jembrana, sudah bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri. “Kami sudah menganggarkan 288 unit komputer, yang nantinya akan direalisasikan awal tahun 2020. Selain untuk UNBK, bantuan komputer itu bisa dipergunakan untuk proses belajar,” ujarnya. *ode
Hal itu ditegaskan Bupati Artha saat memantau UNBK SMP, Kamis (25/4). Pada kesempatan itu, Bupati Artha memantau UNBK SMPN 2 Mendoyo yang sudah bisa dilaksanakan secara mandiri di sekolah setempat, dan UNBK SMPN 1 Pekutatan yang menumpang di SMA 1 Pekutatan. “Saya sudah minta OPD terkait (Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Jembrana) untuk mempersiapkan prasarana bagi sekolah untuk pelaksanaan UNBK di masing-masing sekolah,” ucap Bupati Artha.
Sejatinya, memang tidak ada masalah ketika pelaksanaan UNBK SMP menumpang ke sekolah lain yang terdekat. Tetapi, dia menilai tetap akan lebih baik jika UNBK bisa digelar secara mandiri di sekolah masing-masing. Selain komputer, untuk melaksanakan UNBK secara mandiri, juga ada kebutuhan jaringan internet. Mengenai jaringan internet itu bisa diusulkan ke Gubernur Bali I Wayan Koster, yang juga memiliki program pemasangan fasilitas internet gratis. “Harapannya, tahun depan semua melaksanakan UNBK secara mandiri,” ujarnya.
Selain menargetkan UNBK secara mandiri di seluruh SMP negeri se-Jembrana pada tahun 2020 nanti, Bupati Artha juga meminta kepada OPD terkait, dan para kepala sekolah (Kasek) SMP, agar terus memantau para anak-anak didiknya. Bagaimana agar anak-anak yang akan lulus SMP ini, harus dipastikan melanjutkan ke tingkat SMA sederajat. “Kami minta para kepala sekolah mendata ke mana tujuan anak-anak didiknya. Jangan sampai ada yang putus sekolah, apapun alasannya. Jika ada yang putus sekolah karena alasan ekonomi, OPD terkait harus bergerak memberikan bantuan,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini, mengatakan pada tahun 2019 ini ada empat SMPN yang belum siap melaksanakan UNBK secara mandiri. Keempat sekolah tersebut adalah SMPN 5 Melaya, SMPN 4 Negara, SMPN 1 Mendoyo, dan SMPN 1 Pekutatan. Pada tahun 2020 mendatang, dia dapat memastikan semua SMPN di Jembrana, sudah bisa menyelenggarakan UNBK secara mandiri. “Kami sudah menganggarkan 288 unit komputer, yang nantinya akan direalisasikan awal tahun 2020. Selain untuk UNBK, bantuan komputer itu bisa dipergunakan untuk proses belajar,” ujarnya. *ode
Komentar