200 Personel Polres Buleleng Kawal Rekapitulasi Penghitungan Suara
Sebanyak dua ratus orang personel Polres Buleleng masih berkutat mengamankan tahapan Pemilu 2019.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka pun masih ditugaskan mengamankan titik tempat rekapitulasi penghitungan suara di masing-masing Panitia Pelaksana Kecamatan (PPK) di sejumlah tempat penting lainnya hingga 5 April mendatang.
Kapolres Buleleng AKBP Suratno ditemui Jumat (26/4) kemarin menjelaskan, hingga saat ini jumlah personel yang masih melakukan pengamanan tahapan pemilu sebanyak 200 orang. Mereka dibagi di sembilan PPK di Buleleng, Kantor KPUD, gudang KPUD dan juga Kantor Bawaslu Kabupaten.
“Sesuai dengan rencana PAM yang sudah disusun, semua tahapan pasti kami lakukan pengamanan, khusus rekapitulasi penghitungan suara masih ada 200 orang personiel,” kata AKBP Suratno.
Pihaknya pun mengatakan sejauh ini situasi di Buleleng pasca pencoblosan masih sangat kondusif, sehingga tak ada penebalan pasukan yang dilakukan Polres Buleleng. Termasuk pelibatan anggota Brimod Polda Bali yang sempat di-BKO-kan ke Buleleng, sudah ditarik.
Menurutnya semua personel yang dilibatkan sudah bertugas sesuai dengan perencanaan ploting di masing-masing wilayah. “Tidak usah ada Brimob, karena situasi kondusif, bila perlu polisi sama pecalang saja,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait riak-riak kecil yang sempat muncul pasca pencoblosan yang dilakukan oleh sejumlah oknum masyarakat dimintanya untuk meredam diri. Termasuk aksi demo sejumlah oknum masyarakat di kantor Bawaslu Buleleng, terkait dugaan money politic. Ia pun meminta masyarakat lebih cermat dalam memahami situasi dan jangan sampai diperalat oleh seseorang untuk tujuan tertentu.
“Kalau soal demo itu ya kita imbau masyarakat untuk tetap cerdas melihat situasi jangan mau diperalat, kalau memang ada unsur pelanggaran biarkan yang berwenang bertindak,” tegas dia. *k23
Kapolres Buleleng AKBP Suratno ditemui Jumat (26/4) kemarin menjelaskan, hingga saat ini jumlah personel yang masih melakukan pengamanan tahapan pemilu sebanyak 200 orang. Mereka dibagi di sembilan PPK di Buleleng, Kantor KPUD, gudang KPUD dan juga Kantor Bawaslu Kabupaten.
“Sesuai dengan rencana PAM yang sudah disusun, semua tahapan pasti kami lakukan pengamanan, khusus rekapitulasi penghitungan suara masih ada 200 orang personiel,” kata AKBP Suratno.
Pihaknya pun mengatakan sejauh ini situasi di Buleleng pasca pencoblosan masih sangat kondusif, sehingga tak ada penebalan pasukan yang dilakukan Polres Buleleng. Termasuk pelibatan anggota Brimod Polda Bali yang sempat di-BKO-kan ke Buleleng, sudah ditarik.
Menurutnya semua personel yang dilibatkan sudah bertugas sesuai dengan perencanaan ploting di masing-masing wilayah. “Tidak usah ada Brimob, karena situasi kondusif, bila perlu polisi sama pecalang saja,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait riak-riak kecil yang sempat muncul pasca pencoblosan yang dilakukan oleh sejumlah oknum masyarakat dimintanya untuk meredam diri. Termasuk aksi demo sejumlah oknum masyarakat di kantor Bawaslu Buleleng, terkait dugaan money politic. Ia pun meminta masyarakat lebih cermat dalam memahami situasi dan jangan sampai diperalat oleh seseorang untuk tujuan tertentu.
“Kalau soal demo itu ya kita imbau masyarakat untuk tetap cerdas melihat situasi jangan mau diperalat, kalau memang ada unsur pelanggaran biarkan yang berwenang bertindak,” tegas dia. *k23
1
Komentar