Kader Demokrat Curhat ke Sesepuh
Curhatan kader-kader Demokrat juga menyentil di Kantor-Kantor Demokrat malah pasif saat rekapitulasi suara.
Ridet: Suara Anjlok, Semua Kader Wajib Tanggungjawab
DENPASAR, NusaBali
Setelah sesepuh Partai Demokrat Bali, Dewa Gede Bagus Badra, bersuara keras meminta Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, bertanggungjawab atas capaian Partai Demokrat di Pileg 2019, membuat Dewa Badra banjir laporan dari kader di bawah atas kondisi partai. Kader mengatakan prihatin dengan pengelolaan partai dari atas sampai ke tingkat di bawah yang harus ada perbaikan.
Dalam surat terbuka sejumlah kader kepada Dewa Badra, Sabtu (27/4) menyebutkan ketika Partai Demokrat menghadapi Pileg 2019 tidak ada gerakan organisasi. Hampir dari seluruh daerah mengalami hal serupa, sehingga berpengaruh terhadap anjloknya raihan Partai Demokrat.
Di Buleleng misalnya, dana saksi baru dibagikan pada pukul 23.00 Wita atau beberapa jam menjelang pelaksanaan pemilu serentak 17 April 2019. Sementara saksi yang disiapkan sangat minim.
“Hampir 60 persen TPS tidak dikawal saksi Demokrat,” ujar salah satu kader kepada Dewa Badra dalam surat terbukanya.
Curhatan kader-kader Demokrat juga menyentil di Kantor-Kantor Demokrat malah pasif saat rekapitulasi suara. Karena musim Pileg saat semua partai siaga dengan saksi dan sistem rekap di kantor-kantor partai, Demokrat malah terkesan pasif. “Tidak ada aktivitas, kantor tutup,” ujar kader dalam suratnya kepada Dewa Badra. Dewa Badra secara terpisah, Sabtu (27/4) mengatakan tidak menyalahkan para kader curhat dengan surat tersebut.
“Ya memang begitu adanya. Makanya karena kondisinya memprihatinkan begitu saya diminta angkat bicara,” ujar Dewa Badra. Dewa Badra mengatakan kalau DPD Demokrat Bali tidak mau mengakui gagal dan bertanggungjawab, di DPC Demokrat Badung sudah siap bertanggungjawab. “Ketua DPC Demokrat Badung Pak Made Sunarta secara jantan mengatakan bertanggungjawab atas hilangnya kursi Demokrat di Badung,” ujar mantan politisi asal Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang saat ini menjabat Ketua Dewan Kehormatan DPD Demokrat Bali ini.
Sementara Ketua OKK DPD Demokrat Bali, I Ketut Ridet dikonfirmasi NusaBali, Sabtu kemarin mengatakan anjloknya suara Demokrat karena dipengaruhi oleh Jokowi effect. Kasus Demokrat anjlok di Bali semua bertanggungjawab. “Bukan satu-satu lah, harus dipahami kita hadapi lawan berat di Bali. Jangan saling menyalahkan. Ya mulatsarira semuanya,” ujar politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini.
DPD Demokrat Bali sangat susah payah verifikasi parpol. Meloloskan Demokrat ikut pemilu 2019. “Caleg Demokrat juga punya bansos/hibah. Tetapi siapa bisa bendung Jokowi effect? Siapa sangka sekelas Caleg I Gusti Bagus Alit Putra, sekelas Pak Tamba di Jembrana, sekelas Pak Wayan Adnyana di Tabanan bisa kalah. Yang bicara itu tanya, apakah pernah pasang bendera apa nggak. Intinya bagi kami semua kader bertanggungjawab dari pusat, dari DPR RI, DPRD Bali sampai DPRD Kabupaten,” ujar Ridet. *nat
Komentar