nusabali

Eka Putra Nurcahyadi 'Peraih' Suara Terbanyak

  • www.nusabali.com-eka-putra-nurcahyadi-peraih-suara-terbanyak

Perebutan Kursi DPRD Kabupaten/Kota Se-Bali dalam Pileg 2019

TABANAN, NusaBali

Caleg incumbent PDIP, I Putu Eka Putra Nurcahyadi, raih suara terbanyak untuk kursi DPRD Tabanan hasil Pileg 2019. Dengan perolehan 15.172 suara ini, Eka Putra Nurcahyadi bahkan kemungkinan besar akan kukuhkan diri sebagai caleg peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD Kabupaten/Kota.

Berdasarkan perhitungan sementara, Eka Putra Nurcahyadi telah mengoleksi 15.172 suara sekaligus lolos sebagai peraih suara terbanyak untuk kursi DPRD Tabanan dari Dapil IV (Kecamatan Marga-Kediri). Eka Putra lolos bersama 7 caleg PDIP lainnya di Dapil IV, yakni I Made Edy Wirawan (9.696 suara), I Wayan Sudiana (7.096 suara), I Made Suarta (5.706 suara), AA Sagung Ani Ariani (4.063 suara),  I Gusti Ngurah Mayun (3.856 suara), Putu Yuni Widyanyani (3.711 suara), dan ni Luh Wayan Dewi Marheni (2.347 suara).

Perlu dicatat, dari 11 kursi yang diperebutkan di Dapil IV, PDIP hanya menyisakan 3 kursi untuk partai lain, yang masing-masing direbut I Wayan Gindera (incumbent milik Golkar/dengan raihan2.016 suara), Ni Nengah Sri Labantari (incumbent milik Gerindra/raih 1.834 suara), dan Ida Ayu Ketut Candrawati (new comner dari NasDem/raih 2.232 suara).

Perolehan suara Eka Putra Nurcahyadi mengungguli I Made Dirga, caleg PDIP lainnya untuk kursi DPRD Tabanan Dapil I (Kecamatan Tabanan-Kerambitan). Made Dirga meraih predikat suara terbanyak di Dapil I denganm torehan sementara kisaran 12.000 suara. Made Dirga merupakan caleg peraih suara terbanyak DPRD Tabanan saat Pileg 2014 dan sekaligus peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD Kabupaten/Kota saat itu.

Perolehan Eka Putra juga unggul atas dua caleg PDIP yang meraih predikat suara terbanyak di Dapil lainnya. Pertama, Nyoman Arnawa, caleg PDIP yang raih predikat tertinggi dengan 11.300 suara di Dapil III (Kecamatan Penebel-Baturiti). Ketiga, Made Suardika, caleg PDIP yang raih predikat tertinggi dengan 9.446 suara di Dapil II (Selemadeg Raya-Pupuan).

Sukses Eka Putra ini sekaligus menyempurnakan keberhasilan PDP dalam tarung Pileg 2019. Bayangkan, PDIP sapu 31 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan yang diperebutkan. PDIP hanya menyiskaan 8 kursi untu partai lainnya. Ini naik tajam dari semula dominasi 22 kursi yang diraih PDIP dalam Pileg 2014.

Perolehan suara Eka Putra lebih tinggi ketimbang Made Dirga yang sabet predikat peraih suara tertinggi se-Bali untuk kursi DPRD Kabupaten/Kota se-Bali dalam Pileg 2014 lalu. Kala itu, Made Dirga membukukan 12.354 suara, sementara Eka Putra hanya kebagian 10.323 suara di Pileg 2014 lalu.

Bukan hanya itu, dalam Pileg 2019 ini Eka Putra raih suara fantastis ketika berstatus sebagai caleg incumbent dengan usia termuda. Politisi PDIP asal Banjar Umadiwang, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga, Tabanan ini baru genap menginjak usia 36 tahun pada 25 Februari  2019 lalu.

Kepada NusaBali, Eka Putra mengaku bersyukur dengan perolehan suaranya yang tembus angka 15.172. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras timnya dan PDIP selama masa simakrama. "Terima kasih kepada seluruh tim dalam memanaskan mesin partai, sehingga astungkara saya mampu memperoleh apa yang diinginkan," ujar Eka Putra di Tabanan, Minggu kemarin.

Menurut Eka Putra, perolehan suara terbanyak direngkuh di 30 banjar binaan kawasan Kecamatan Marga. "Pada 30 banjar binaan saya itu, partisipasi pemilih rata-rata mencapai di atas 95 persen saat coblosan Pileg 2019," jelas Eka Putra, yang menjabat Ketua Komisi I DPRD Tabanan 2014-2019.

Eka Putra mengaku tidak ada strategi khusus untuk memperoleh suara fantastis di atas 15.000 tersebut. Namun, dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan sebagai wakil rakyat. Di antaranya, fokus mendampingi banjar-banjar dan sering melakukan tatap muka selama pereiode 2004-2019, serta mendampingi kader partai tingkat Ranting dan Anak Ranting.

Terpenting lagi, kata Eka Putra, pihaknya memaksimalkan peran pemuda dan kaum milenial ikut terlibat langsung berkampanye kreatif di media sosial. Selain itu, kaum milenial juga dilibatkan dor to dor untuk simulasi memaksimalkan kehadiran pemilih. "Kami juga gencar mengkampanyekan anti money politics, meskipun ada indikasi seperti itu. Beruntung, masyarakat cerdas," kata Eka Putra, yang notabene keponakan dari I Ketut Purnaya, caleg incumbent terpilih PDIP untuk kursi DPRD Bali Dapil Tabanan.

Kendati memperoleh 15.172 suara dan lolos kursi DPRD Tabanan bersama 7 caleg PDIP lainnya dari Dapil Dapil IV (Marga-Kedir), namun Eka Putra tidak mau jumawa. Menurut Eka Putra, predikat mayoritas yang direngkuh PDIP di DPRD Tabanan hasil Pileg 2019, tentu ada baik buruknya. “Saya berharap kader PDIP jangan jumawa dalam zona nyaman, karena predikat mayoritas ini justru menjadi tantangan baru untuk mampu secara maksimal bekerja menjalankan program pro rakyat," tegas Eka Putra.

Bukan hanya itu. Sebagai kaum Marhaen, PDIP harus tetap menjad partai rakyat kecil, tidak boleh merasa jadi penguasa. Mereka wajib selalu berbaur di tengah masyarakat untuk mendengar, mengawal, dan menjaga aspirasi rakyat yang bukan saja pendukung PDIP. Namun semua masyarakat Tabanan. "Kita juga harus membangun partner dengan kawan fraksi lainya untuk mendukung program pro rakyat," katanya.

Eka Putra mengatakan, selama 5 tahun duduk di DPRD Tabanan 2014-2019 lalu, dirasakan masih ada beberapa hambatan masalah regulasi yang tidak bisa memaksimalkan program Pemkab Tabanan. Terlebih, program inovatif yang sudah digagas berdasarkan kearifan lokal.

Menurut Eka Putra, hambatan itu satu per satu harus dituntaskan di periode berikutnya, agar Tabanan Serasi bisa terwujud. "Saya juga berharap nantinya tidak ada kader yang terpecah karena posisi jabatan yang dianggap strategis. Kami yakin partai pasti akan menugaskan dengan tepat kader sesuai pertimbangan yang." *des

Komentar