11 Guru Senior Bali ke Lomba Nasional
Pada sesi final, para guru ini akan mempresentasikan karya tulis di Hotel Millenium Sirih Jakarta, 29 April-3 Mei.
Final Lomba Best Practice Tingkat Nasional 2019 Sambut Hardiknas
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 11 guru senior dari Bali maju ke final Lomba Best Practice Tingkat Nasional 2019 dari berbagai tingkatan. Empat guru di antaranya berasal dari Karangasem dan 7 guru lainnya dari beberapa kabupaten/kota se Bali. Lomba tersebut digelar Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019.
Pada sesi final, mereka akan mempresentasikan karya tulis di Hotel Millenium Sirih Jakarta, 29 April-3 Mei. Nomor-nomor final dari kelompok Kasek dan Pengawas SD, SMP/SMK dan Widya Iswara. Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengatakan dari Karangasem meloloskan empat guru senior, yakni I Wayan Putra, Kasek SDN 12 Karangasem, Ni Made Suartini, Kasek SDN 2 Culik, Kecamatan Abang, Ni Made Sumerti, pengawas SD Disdikpora Kecamatan Abang dan Ketut Suparjana, Kasek SMPN 2 Rendang.
“Finalis tersebut setelah naskahnya lolos dalam penilaian tahap awal, diundang mengikuti tahapan penilaian berikutnya dengan mempresentasikan karya tulis di hadapan dewan juri,” ujar Gusti Kartika kepada NusaBali, Minggu (28/4).
Gusti Kartika menyebutkan, presentasi dilakukan finalis dalam bentuk powerpoint, peserta juga diperkenankan membawa brosur, surat tugas seizin dari atasan, menyerahkan biodata, dan membawa pakaian tradisional.
Tercatat yang masuk final se-Indonesia sebanyak 31 kasek SD, 33 kasek SMP, 17 kasek SMA, 21 kasek SMK, 21 pengawas SD, 14 pengawas SMP, 23 pengawas SMA/SMK dan 12 widya iswara.
Finalis lainnya yang lolos dari Bali, yakni Ni Luh Made Ratna Agustini Kasek SMAN 1 Mengwi Badung, I Putu Eka Wilantra Kasek SMAN 1 Singaraja, I Nyoman Tingkat Kasek SMAN 1 Kuta Selatan, I Made Rasta Kasek SMKN 1 Sawan Buleleng, I Gusti Agung Oka Yadnya pengawas SMP Disdikpora Buleleng, I Wayan Surata dan Ni Made Suciani dari Widya Iswara Provinsi Bali.
"Kami berharap finalis dari Karangasem ada yang jadi juara sebagai kado Hari Pendidikan Nasional di tahun 2019," harap Gusti Kartika. Sementara Ni Made Sumerti, pengawas SD Disdikpora Kecamatan Abang yang berkali-kali ke final lomba tingkat nasional, kali ini berupaya menjadi yang terbaik. "Saya berusaha menjadi yang terbaik, mudah-mudahan tahun ini keberuntungan berpihak kepada saya," kata istri dari I Made Regeg ini.
Di bagian lain, Kasek SMPN 2 Rendang, Ketut Suparjana mengaku telah siap mempresentasikan karya tulisnya tentang Cerita Bukas (buku bekas) Mampu Meningkatkan Prestasi Siswa.
"Jadi dengan memanfaatkan buku bekas selama ini menumpuk menimbulkan bau, kotor dan tidak sehat, ditata di bale Bali, sehingga menarik perhatian siswa untuk dibawa dengan harapan mampu meningkatkan prestasi siswa," jelas Suparjana. *k16
1
Komentar