14 Caleg Incumbent di Gianyar Tumbang
Sedikitnya 14 dari 40 anggota DPRD Gianyar menyandang gelar incumbent atau kembali nyaleg di DPRD Gianyar pada Pemilu, 17 April 2019.
GIANYAR, NusaBali
Namun sayang, 14 caleg tersebut dipastikan tumbang dalam perebutan kembali kursi DPRD Gianyar. Mereka merupakan caleg Gerindra 4 orang, Hanura 3 orang,
Golkar 3 orang, NasDem 2 orang, Demokrat dan PKPI masing-masing 1 orang. DPRD Gianyar juga akan kehilangan Fraksi Gabungan Hanura-NasDem yang punya 5 kursi (3 Hanura, 2 NasDem) di Pileg 2014 lalu.
Dari hasil perhitungan suara sementara Pileg Gianyar 2019 di Gianyar, Minggu (28/4), 14 kursi caleg incumbent tersebut akan direbut oleh caleg-caleg new comer dari PDIP. Dari hasil Pileg tersebut, PDIP berhasil merebut 26 kursi dari 40 kursi DPRD Gianyar. Dari 26 kursi ini, 12 kursi direbut caleg incumbent PDIP.
Pada Pileg 2014, PDIP hanya merebut 16 kursi dari 40 kursi DPRD Gianyar. Untuk Pileg 2019 ini, dua anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar, yakni Ni Luh Yuniati dan AA Gede Agung Wira Mantara nyaleg dan lolos ke DPRD Bali. Dari hasil Pileg 2019, maka komposisi anggota DPRD Gianyar periode 2019-2024 terdiri dari PDIP 26, Demokrat 5, Golkar 5, Gerindra 3, dan PKPI 1.
Ketua DPC Partai Hanura Gianyar, Made Suryanto mengaku heran dengan hangusnya tiga atau seluruhnya kursi Hanura di DPRD Gianyar. Semestinya secara logika, lanjut dia, karena Hanura berkoalisi memenangkan Capres/cawapres Jokowi-Ma’ruf, kursi Hanura setidaknya bertahan atau bertambah.
“Tapi ini kok hasilnya begini. Aruh, jeg ten nyidaang ngomong napi niki (aruh, benar-benar tak bisa ngomong apa saya ini, red),” jelas politisi asal Kelurahan Samplangan, Gianyar ini. Dia mengakui, hilangnya semua kursi Hanura pada Pileg 2019 tak hanya di Gianyar. Hal sama juga terjadi di Kabupaten Badung dan Tabanan.
Setelah melihat hasil Pileg ini, sebut Suryanto, jajaran DPD Hanura Bali akan mengajak jajaran DPC Hanura se Bali ke DPP Hanura di Jakarta. Namun waktunya belum dipastikan. “Barusan (kemarin sore, red), saya dapat info tentang rencana keberangkatan ke Jakarta ini dari DPD Hanura Bali,” jelasnya.
Dia mengaku, satu hal penting yang akan jadi pertanyaan jajaran Hanura Bali ke DPP adalah soal koalisi Hanura dalam mendukung Jokowi. Karena koalisi ini tak berpengaruh positif untuk Hanura. “Namanya koalisi, harusnya saling mengisi,” ujarnya.
Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati, mengatakan bersyukur dalam paradigma Pemilu dengan Jokowi efeknya, kursi Demokrat masih bertahan lima kursi di DPRD Gianyar. Namun dia tetap menginginkan ada evaluasi serius terutama adanya kegagalan satu caleg incumbent Demokrat, AA Gde Bawa Hartawan di Dapil Gianyar. “Syukurnya ada satu new comer, Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang lolos. Padahal sejak awal kami prediksi, Demokrat bisa tambah satu atau dua kursi di DPRD Gianyar, dari lima kursi milik Demokrat,” jelasnya. *lsa
Golkar 3 orang, NasDem 2 orang, Demokrat dan PKPI masing-masing 1 orang. DPRD Gianyar juga akan kehilangan Fraksi Gabungan Hanura-NasDem yang punya 5 kursi (3 Hanura, 2 NasDem) di Pileg 2014 lalu.
Dari hasil perhitungan suara sementara Pileg Gianyar 2019 di Gianyar, Minggu (28/4), 14 kursi caleg incumbent tersebut akan direbut oleh caleg-caleg new comer dari PDIP. Dari hasil Pileg tersebut, PDIP berhasil merebut 26 kursi dari 40 kursi DPRD Gianyar. Dari 26 kursi ini, 12 kursi direbut caleg incumbent PDIP.
Pada Pileg 2014, PDIP hanya merebut 16 kursi dari 40 kursi DPRD Gianyar. Untuk Pileg 2019 ini, dua anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar, yakni Ni Luh Yuniati dan AA Gede Agung Wira Mantara nyaleg dan lolos ke DPRD Bali. Dari hasil Pileg 2019, maka komposisi anggota DPRD Gianyar periode 2019-2024 terdiri dari PDIP 26, Demokrat 5, Golkar 5, Gerindra 3, dan PKPI 1.
Ketua DPC Partai Hanura Gianyar, Made Suryanto mengaku heran dengan hangusnya tiga atau seluruhnya kursi Hanura di DPRD Gianyar. Semestinya secara logika, lanjut dia, karena Hanura berkoalisi memenangkan Capres/cawapres Jokowi-Ma’ruf, kursi Hanura setidaknya bertahan atau bertambah.
“Tapi ini kok hasilnya begini. Aruh, jeg ten nyidaang ngomong napi niki (aruh, benar-benar tak bisa ngomong apa saya ini, red),” jelas politisi asal Kelurahan Samplangan, Gianyar ini. Dia mengakui, hilangnya semua kursi Hanura pada Pileg 2019 tak hanya di Gianyar. Hal sama juga terjadi di Kabupaten Badung dan Tabanan.
Setelah melihat hasil Pileg ini, sebut Suryanto, jajaran DPD Hanura Bali akan mengajak jajaran DPC Hanura se Bali ke DPP Hanura di Jakarta. Namun waktunya belum dipastikan. “Barusan (kemarin sore, red), saya dapat info tentang rencana keberangkatan ke Jakarta ini dari DPD Hanura Bali,” jelasnya.
Dia mengaku, satu hal penting yang akan jadi pertanyaan jajaran Hanura Bali ke DPP adalah soal koalisi Hanura dalam mendukung Jokowi. Karena koalisi ini tak berpengaruh positif untuk Hanura. “Namanya koalisi, harusnya saling mengisi,” ujarnya.
Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati, mengatakan bersyukur dalam paradigma Pemilu dengan Jokowi efeknya, kursi Demokrat masih bertahan lima kursi di DPRD Gianyar. Namun dia tetap menginginkan ada evaluasi serius terutama adanya kegagalan satu caleg incumbent Demokrat, AA Gde Bawa Hartawan di Dapil Gianyar. “Syukurnya ada satu new comer, Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang lolos. Padahal sejak awal kami prediksi, Demokrat bisa tambah satu atau dua kursi di DPRD Gianyar, dari lima kursi milik Demokrat,” jelasnya. *lsa
Komentar