Lomba Cipta Kreasi Menu
Meriahkan HUT Ke-248 Kota Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP) Gianyar menggelar Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Non Beras dan Non Terigu di areal CFD Gianyar, Taman Kota Gianyar, Minggu (28/4). Lomba serangkaian peringatan HUT ke-248 Kota Gianyar ini untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan pokok beras.
Lomba dibuka oleh Sekdakab Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya didampingi Wakil Ketua DPRD Gianyar I Ketut Jata. Kata Wisnu Wijaya, saat ini masyarakat sangat ketergantungan dengan bahan pokok beras sebagai sumber karbohidrat utama. Padahal ada banyak bahan pangan lainnya, seperti jagung, ketela dan umbi-umbian lainnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
Kepala DKPKP Gianyar Ir IGA Dewi Hariani menjelaskan, lomba ini diikuti anggota PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di masing-masing kecamatan. Menu yang ditampilkan yakni menu makan pagi, makan siang dalam bentuk lunch boks (kotak bekal), dan makan malam untuk satu keluarga. “Mengapa kami menekankan adanya perbedaan usia dalam keluarga, tujuannya adalah agar seorang ibu bisa memahami kebutuhan nutrisi masing-masing keluarga itu berbeda, tidak boleh disamakan,” tegas Dewi Hariani.
Untuk lomba cipta menu ini, ia menghadirkan para juri yakni Made Lugra dan chef Cakra dari Indonesia Chef Association (ICA) Gianyar, dari Poltekkes dan unsur TP PKK Kabupaten Gianyar. Selain lomba cipta menu ada juga pameran hasil-hasil pangan lokal oleh KWT masing-masing kecamatan.
Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra menyampaikan, lomba ini sangat penting bagi ibu-ibu rumah tangga. Karena ini menantang kreativitas dalam berkreasi menu sehari hari. Ia menegaskan karena lomba ini temanya non beras dan non terigu, kita juga harus tahu bahwa bukan hanya beras sebagai satu-satunya sumber karbohidrat, masih ada yang lain dan tak kalah kandungan karbohidratnya seperti jagung, ketela, ubi ungu dan lain lainnya. Ia sangat kagum dengan kreativitas ibu-ibu di Gianyar. Buktinya pada lomba cipta menu tingkat provinsi dari tahun ke tahun Gianyar hampir selalu masuk 3 besar bahkan pernah mewakili Bali ke tingkat nasional dalam lomba yang sama. *lsa
Lomba dibuka oleh Sekdakab Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya didampingi Wakil Ketua DPRD Gianyar I Ketut Jata. Kata Wisnu Wijaya, saat ini masyarakat sangat ketergantungan dengan bahan pokok beras sebagai sumber karbohidrat utama. Padahal ada banyak bahan pangan lainnya, seperti jagung, ketela dan umbi-umbian lainnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
Kepala DKPKP Gianyar Ir IGA Dewi Hariani menjelaskan, lomba ini diikuti anggota PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) di masing-masing kecamatan. Menu yang ditampilkan yakni menu makan pagi, makan siang dalam bentuk lunch boks (kotak bekal), dan makan malam untuk satu keluarga. “Mengapa kami menekankan adanya perbedaan usia dalam keluarga, tujuannya adalah agar seorang ibu bisa memahami kebutuhan nutrisi masing-masing keluarga itu berbeda, tidak boleh disamakan,” tegas Dewi Hariani.
Untuk lomba cipta menu ini, ia menghadirkan para juri yakni Made Lugra dan chef Cakra dari Indonesia Chef Association (ICA) Gianyar, dari Poltekkes dan unsur TP PKK Kabupaten Gianyar. Selain lomba cipta menu ada juga pameran hasil-hasil pangan lokal oleh KWT masing-masing kecamatan.
Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Surya Adnyani Mahayastra menyampaikan, lomba ini sangat penting bagi ibu-ibu rumah tangga. Karena ini menantang kreativitas dalam berkreasi menu sehari hari. Ia menegaskan karena lomba ini temanya non beras dan non terigu, kita juga harus tahu bahwa bukan hanya beras sebagai satu-satunya sumber karbohidrat, masih ada yang lain dan tak kalah kandungan karbohidratnya seperti jagung, ketela, ubi ungu dan lain lainnya. Ia sangat kagum dengan kreativitas ibu-ibu di Gianyar. Buktinya pada lomba cipta menu tingkat provinsi dari tahun ke tahun Gianyar hampir selalu masuk 3 besar bahkan pernah mewakili Bali ke tingkat nasional dalam lomba yang sama. *lsa
1
Komentar