Pura Prajapati Kediri Hangus Terbakar
Bale Kulkul di Pura Prajapati Desa Pakraman Kediri, Kecamatan Kediri, Tabanan terbakar, Minggu (29/5) siang.
Dipicu Percikan Api dari Sisa Pembakaran Ngaben
TABANAN, NusaBali
Sumber api diduga berasal dari percikan bunga api pembakaran bade dalam upacara ngaben yang digelar di Setra Desa Pakraman Ke di ri yang belokasi di sebelah selatan Pura Prajapati.
Musibah terbakarnya Bale Kulkul di Pura Prajapati Desa Pakraman Kediri ini ter jadi Minggu siang sekitar pukul 14.30 Wita. Ketika kebakaran terjadi, prosesi pe ngabenan dari keluarga Bendesa Pakraman Kediri, AA NMgurah Panji, di setra su dah berakhir. Seorang krama, I Made Goge, 49, kala itu masih berada di setra un tuk membuka tenda pengabenan. Sedangkan keluarga besar Bendesa AA Ngurah Panji sedang melanjutkan prosesi ritual ngayut abu jenazah ke segara (laut) siang itu.
Tiba-tiba, saksi Made Goge melihat kepulan asap di atap Bale Kulkul Pura Praja pa ti setinggi 8 meter. Saksi Made Goge pun langsung minta tolong, termasuk mencari Kelian Adat Ba n jar Sema, Desa Pakraman Kediri, I Made Sunarta, untuk memberitahukan musibah kebekaran Bale Kulkul ini. Warga sekitar pun turun ke lokasi musibah untuk ber-usaha memadamkan api secara manual. Namun, upaya mereka tidak memuahkan api, karena Bale Kulkul di mana api berkobar cukup tinggi.
Beruntuk, tidak lama berselang, 3 unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi TKP untuk memadamkan api. Bahkan, Kepala UPT Pemadam Kebakaran BPBD Tabanan, I Ketut Suardi, terjun langsung memimpin anggotanya untuk memadam kan api. Petugas pemadam ber usaha memadaman api di atap Bale Kulkul dengan tupuan kendaraan derek. Akhir nya, api bisa dipadamkan dalam tempi 1 jam. Api juga bisa dilokalisasi, tidak me-nyebar ke bangunan suci lainnya di Pura Prajapati.
“Kami mengerahkan 3 unit mobil Damkar yang menghabiskan 12 tanki air. Api sangat sulit dipadamkan, karena selain Bale Kulkul beratap ijuk dan posisinya cu kup tinggi, angin juga kencang. Anggota harus berjibaku naik menggunakan derek, biar api cepat padam," ungkap Ketut Suardi.
Sedangkan Kapolsek Kediri, Kompol I Putu Suprama, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran Bale Kulkul di Pura Prajapati Desa Pak ra man Kediri, Minggu siang. dari hasil penyelidikan sementara, api diduga kuat bersumber dari percikan bunga api saat pembakaran bade dan sarana upakara nga ben lainnya di setra. “Tapi, untuk memastikannya, kami masih melakukan penda laman,” jelas Kapolsek Putu Suprama.
Sementara itu, Bendesa Pakraman Kediri, AA Ngurah Panji, mengakui saat keba kar an terjadi Minggu siang pukul 14.30 Wita, dirinya bersama keluarga tengah mengikuti prosesi ritual nganyut ke segara. "Begitu terima telepon dari Kelian Adat (Made Sumarta), saya langsung menelepon petugas pemadam kebakaran," ungkap Ngurah Mayun saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Senada dengan Kapolsek Putu Suprama, Ngurah Agung pun menduga kuat api yang membakar Bale Kulkul Pura Prajapati bersumber dari percikan bunga api pembakaran sarana pengabenan yang diterbangkan angin. "Dugaannya seperti itu. Saya tanya ke penyarikan, disebutkanj tidak ada proses persembahyangan sebe lumnnya," jelas Ngurah Agung saat dikonfirmasi terpisah.
Terkait musibah terbakarnya Bale Kulkul di Pura Prajapati Desa Pakraman Kediri, menurut Ngurah Agung, pihaknya segera akan melaksanakan paruman (rapat adat). Dalam paruman itu akan dibahan terkait upacara yang mesti dilakukan pasca musi bah. Untuk upacara awal, akan dilaksanakn ritual guru piduka (bermakna permo honan maaf).
“Setelah itu, nanti dilakukan perbaikan Bale Kulkul. Setelah selesai perbaikan, ba rulah akan dilaksanakan upacara Pecaruan Agung. Namun, jadwalnya belum dite tapkan, karena harus gelar paruman dulu,” beber Ngurah Agung. 7 cr61
Komentar