Satu Kursi PKPI Jadi Penentu Fraksi di DPRD Gianyar
Hasil perhitungan suara sementara Pileg, 17 April 2019 di Gianyar, menggambarkan 40 kursi DPRD Gianyar dipastikan akan direbut oleh lima partai, yakni PDIP 26 kursi, Demokrat 5, Golkar 5, Gerindra 3, dan PKPI 1 kursi.
GIANYAR, NusaBali
Meskipun hanya satu kursi, kursi PKPI akan menjadi penentu dari jumlah fraksi di lembaga dewan setempat.
Informasi di DPRD Gianyar, Senin (29/4), satu kursi PKPI melalui caleg incumbent PKPI, Ngakan Ketut Putra, jadi sangat ‘seksi’. Dia akan menentukan apakah jumlah fraksi di DPRD Gianyar akan jadi empat fraksi atau hanya tiga. Karena dalam tata tertib (Tatib) DPRD Gianyar, jumlah anggota setiap fraksi minimal empat orang, atau tak melebihi jumlah komisi di DPRD, yakni empat. Dari ketentuan ini, maka baru tiga partai, yakni PDIP, Demokrat, dan Golkar yang berhak untuk membentuk masing-masing fraksi tersendiri, karena tiga partai ini telah beranggotakan minimal empat anggota.
Sedangkan Gerindra dengan tiga kursi harus merangkul satu anggota dari PKPI agar punya empat anggota untuk menjadi satu fraksi gabungan. “Terutama untuk Gerindra yang baru punya tiga kursi, satu kursi ini amat mahal bagi Gerindra untuk membuat satu fraksi lagi,” ujar beberapa sumber di DPRD Gianyar, Senin (29/4). Dihubungi terpisah, Ketua DPC Gerindra Gianyar, I Wayan Tagel Arjana, mengaku Gerindra sangat ingin punya fraksi meski satu anggotanya lagi gabungan dari PKPI. Namun hingga, Senin malam kemarin, politisi asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini mengaku belum sempat berkomunikasi dengan Ngakan Ketut Putra baik selaku Ketua DPK PKPI Gianyar atau caleg PKPI incumbent yang lolos pada Pileg, 17 April lalu. Menurut hemat Tagel Arjana, satu kursi PKPI sebaiknya bergabung membentuk satu fraksi bersama tiga anggota dari Gerindra.
“Dengan bergabung di fraksi yang hanya beranggotakan empat anggota ini, niscaya perjuangan di lembaga dewan ini akan lebih intensif,” ujar ketua partai yang gagal lolos ke DPRD Bali pada Pileg 17 April lalu ini. Tagel Arjana menambahkan tawaran kepada PKPI untuk bergabung dalam satu fraksi dengan Gerindra tentu dengan kompensasi pasti. Antara lain, Ngakan Putra akan dipercaya menjabat Ketua Fraksi Gabungan Gerindra-PKPI selama dua setengah dari masa periode di DPRD.
Setengah masa periode lagi akan diberikan kepada anggota Gerindra yang suaranya tertinggi. Ia mengaku sesegera mungkin akan bertemu Ngakan Putra untuk membicarakan rencana pembentukan fraksi gabungan tersebut. Dengan punya fraksi tersendiri, lanjut Tagel, perjuangan di lembaga dewan akan lebih bernilai ketimbang hanya jadi pendukung di fraksi yang jumlah anggotanya mapan atau lebih banyak.
“Kami inginkan fraksi gabungan ini menjadi penyeimbang. Kami bersama PKPI sama-sama saling membutuhkan,” jelasnya. Dihubungi malam kemarin, Ngakan Ketut Putra mengatakan, belum memikirkan ke fraksi yang mana dirinya akan bergabung setelah duduk di DPRD Gianyar periode 2019-2024 nanti. Alasannya, belakangan ini dirinya lebih memilih berkonsentrasi menunggu keputusan KPU Gianyar terkait hasil Pileg. “Bagi saya, strategi dan upaya memperjuangkan aspirasi masyarakat ini kan jauh lebih penting ketimbang magarang (berebut, Red) jabatan,” jelasnya.
Sementara itu, saat mengumumkan keberhasilan merebut 26 kursi di DPRD Gianyar di Sekretariat DPC PDIP Gianyar, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, beberapa waktu lalu, Ketua DPC PDIP Gianyar Made Mahayastra mengatakan dengan 26 kursi, maka PDIP selain bisa membentuk fraksi sendiri, juga bisa menentukan keputusan persidangan selalu kuorum. “Maka dari itu, kalau ada anggota dari partai lain ingin bergabung ke PDIP, maka sifatnya hanya mendukung,” jelasnya. *lsa
Informasi di DPRD Gianyar, Senin (29/4), satu kursi PKPI melalui caleg incumbent PKPI, Ngakan Ketut Putra, jadi sangat ‘seksi’. Dia akan menentukan apakah jumlah fraksi di DPRD Gianyar akan jadi empat fraksi atau hanya tiga. Karena dalam tata tertib (Tatib) DPRD Gianyar, jumlah anggota setiap fraksi minimal empat orang, atau tak melebihi jumlah komisi di DPRD, yakni empat. Dari ketentuan ini, maka baru tiga partai, yakni PDIP, Demokrat, dan Golkar yang berhak untuk membentuk masing-masing fraksi tersendiri, karena tiga partai ini telah beranggotakan minimal empat anggota.
Sedangkan Gerindra dengan tiga kursi harus merangkul satu anggota dari PKPI agar punya empat anggota untuk menjadi satu fraksi gabungan. “Terutama untuk Gerindra yang baru punya tiga kursi, satu kursi ini amat mahal bagi Gerindra untuk membuat satu fraksi lagi,” ujar beberapa sumber di DPRD Gianyar, Senin (29/4). Dihubungi terpisah, Ketua DPC Gerindra Gianyar, I Wayan Tagel Arjana, mengaku Gerindra sangat ingin punya fraksi meski satu anggotanya lagi gabungan dari PKPI. Namun hingga, Senin malam kemarin, politisi asal Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini mengaku belum sempat berkomunikasi dengan Ngakan Ketut Putra baik selaku Ketua DPK PKPI Gianyar atau caleg PKPI incumbent yang lolos pada Pileg, 17 April lalu. Menurut hemat Tagel Arjana, satu kursi PKPI sebaiknya bergabung membentuk satu fraksi bersama tiga anggota dari Gerindra.
“Dengan bergabung di fraksi yang hanya beranggotakan empat anggota ini, niscaya perjuangan di lembaga dewan ini akan lebih intensif,” ujar ketua partai yang gagal lolos ke DPRD Bali pada Pileg 17 April lalu ini. Tagel Arjana menambahkan tawaran kepada PKPI untuk bergabung dalam satu fraksi dengan Gerindra tentu dengan kompensasi pasti. Antara lain, Ngakan Putra akan dipercaya menjabat Ketua Fraksi Gabungan Gerindra-PKPI selama dua setengah dari masa periode di DPRD.
Setengah masa periode lagi akan diberikan kepada anggota Gerindra yang suaranya tertinggi. Ia mengaku sesegera mungkin akan bertemu Ngakan Putra untuk membicarakan rencana pembentukan fraksi gabungan tersebut. Dengan punya fraksi tersendiri, lanjut Tagel, perjuangan di lembaga dewan akan lebih bernilai ketimbang hanya jadi pendukung di fraksi yang jumlah anggotanya mapan atau lebih banyak.
“Kami inginkan fraksi gabungan ini menjadi penyeimbang. Kami bersama PKPI sama-sama saling membutuhkan,” jelasnya. Dihubungi malam kemarin, Ngakan Ketut Putra mengatakan, belum memikirkan ke fraksi yang mana dirinya akan bergabung setelah duduk di DPRD Gianyar periode 2019-2024 nanti. Alasannya, belakangan ini dirinya lebih memilih berkonsentrasi menunggu keputusan KPU Gianyar terkait hasil Pileg. “Bagi saya, strategi dan upaya memperjuangkan aspirasi masyarakat ini kan jauh lebih penting ketimbang magarang (berebut, Red) jabatan,” jelasnya.
Sementara itu, saat mengumumkan keberhasilan merebut 26 kursi di DPRD Gianyar di Sekretariat DPC PDIP Gianyar, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, beberapa waktu lalu, Ketua DPC PDIP Gianyar Made Mahayastra mengatakan dengan 26 kursi, maka PDIP selain bisa membentuk fraksi sendiri, juga bisa menentukan keputusan persidangan selalu kuorum. “Maka dari itu, kalau ada anggota dari partai lain ingin bergabung ke PDIP, maka sifatnya hanya mendukung,” jelasnya. *lsa
Komentar