Kapolda Ajak Masyarakat Untuk Tertib Lalu Lintas
Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengajak masyarakat Bali untuk tertib berlalulintas.
DENPASAR, NusaBali
Hal ini disampaikan oleh Golose saat menggelar apel Operasi Keselamatan Agung 2019 di halaman depan Mapolda Bali, Senin (29/4) pukul 08.00 Wita.
Dimulainya Operasi Keselamatan Agung 2019 ini ditandai dengan penyematan pita di pundak perwakilan anggota polisi Satuan Lantas, LLAJR. Jenderal bintang dua di pundak ini mengungkapkan tren kecelakaan lalu lintas di Bali sudah menurun, namun masih dinilai tinggi. Kecelakaan paling tinggi adalah pengendara sepeda motor. Utamanya para remaja. Diharapkan dengan digelarnya Operasi Keselamatan Agung ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat.
“Saya mengajak masyarakat untuk tertib lalu lintas. Kalau pakai udeng, udengnya di simpan helmnya dipakai. Jangan helmnya disimpan udengnya dipakai. Operasi Keselamatan ini masuk dalam commander Wish saya selaku Kapolda Bali. Bali sebagai halaman depan Indonesia harus tertib lalu lintas,” harap Golose.
Dalam setahun terakhir ungkap Golose angka kecelakaan dan korban meninggal dunia akibat kecelakan lalu lintas di Bali terus menurun. Kecelakaan itu lebih karena ketidakpatuhan berlalulintas. Oleh sebab itu, target kali ini adalah menurunkan angka kecelakaan, angka kematian, korban luka berat, dan luka ringan bagi pengendara.
“Saya berharap agar dengan rutin melakukan operasi, kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib lalu lintas terus tumbuh. Kita harus tertib karena kita dilihat banyak orang. Bali ini adalah etalase Indonesia. Kita tunjukan bahwa kita ini orang tertib,” tutur Golose didampingi oleh Dir Lantas Polda Bali, Kobes AA Gede Sudana.
Golose membandingkan jumlah kecelakaan di tahun 2017 dengan tahun 2018 terjadi penuruan. Korban meninggal dunia di tahun 2017 sebanyak 17 orang dari 88 Lakalantas. Di tahun 2018 korban meninggal menurun menjadi 14 orang dari 72 Lakalantas. Korban luka berat tahun 2017 sebanyak 21 orang namun tahun 2018 menurun menjadi 3 orang. “Untuk mencapai tujuan maka trend tilang meningkat pesat untuk memberikan edukasi dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” tandasnya. *pol
Dimulainya Operasi Keselamatan Agung 2019 ini ditandai dengan penyematan pita di pundak perwakilan anggota polisi Satuan Lantas, LLAJR. Jenderal bintang dua di pundak ini mengungkapkan tren kecelakaan lalu lintas di Bali sudah menurun, namun masih dinilai tinggi. Kecelakaan paling tinggi adalah pengendara sepeda motor. Utamanya para remaja. Diharapkan dengan digelarnya Operasi Keselamatan Agung ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat.
“Saya mengajak masyarakat untuk tertib lalu lintas. Kalau pakai udeng, udengnya di simpan helmnya dipakai. Jangan helmnya disimpan udengnya dipakai. Operasi Keselamatan ini masuk dalam commander Wish saya selaku Kapolda Bali. Bali sebagai halaman depan Indonesia harus tertib lalu lintas,” harap Golose.
Dalam setahun terakhir ungkap Golose angka kecelakaan dan korban meninggal dunia akibat kecelakan lalu lintas di Bali terus menurun. Kecelakaan itu lebih karena ketidakpatuhan berlalulintas. Oleh sebab itu, target kali ini adalah menurunkan angka kecelakaan, angka kematian, korban luka berat, dan luka ringan bagi pengendara.
“Saya berharap agar dengan rutin melakukan operasi, kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib lalu lintas terus tumbuh. Kita harus tertib karena kita dilihat banyak orang. Bali ini adalah etalase Indonesia. Kita tunjukan bahwa kita ini orang tertib,” tutur Golose didampingi oleh Dir Lantas Polda Bali, Kobes AA Gede Sudana.
Golose membandingkan jumlah kecelakaan di tahun 2017 dengan tahun 2018 terjadi penuruan. Korban meninggal dunia di tahun 2017 sebanyak 17 orang dari 88 Lakalantas. Di tahun 2018 korban meninggal menurun menjadi 14 orang dari 72 Lakalantas. Korban luka berat tahun 2017 sebanyak 21 orang namun tahun 2018 menurun menjadi 3 orang. “Untuk mencapai tujuan maka trend tilang meningkat pesat untuk memberikan edukasi dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” tandasnya. *pol
1
Komentar