Razia HP Siswa, Temukan Video Dewasa
Goes to School Polwan Polda Peringati Hari Kartini
DENPASAR, NusaBali
Dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Karti Polwan Polda Bali melakukan kunjungan (Goes to School ) ke salah satu sekolah di Denpasar. Dalam kunjungan itu para polwan ini melakukan sosialisasi hoax atau berita bohong. Di samping itu para polwan yang dipimpin oleh Kompol Ni Made Mindriwati melakukan sidak kepada para siswa dan siswi.
Para polwan ini mengecek satu persatu isi HP dari para siswa yang datang mengikuti sosialisasi. Sidak ini berkaitan dengan viralnya video dewasa yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar salah satu sekolah di Denpasar. Video mesum yang dilakukan di dalam mobil itu belakangan ini dinilai meresahkan.
Betapa terkejutnya dua orang dari siswa pada sekolah yang dikunjungi itu kedapatan menyimpan viedo dewasa yang tengah ramai diperbincangkan belakangan. Kedua siswa ini mengaku mendapatkan video tak senonoh itu didapatkan dari teman.
“Kami datang ke sekolah itu dalam rangka Hari Kartini. Kami juga melakukan sidak. Nah, ternyata ada dua orang siswa dan siswi menyimpan viedo dewasa yang belakangan ramai diperbincangkan. Sebenarnya kami mau langsung dibina di sekolah, namun gurunya minta untuk dibina di kantor polisi,” tutur Kasubdit V Kejahatan Siber Dit Reskrimsus Polda Bali, Kompol I Gusti Ayu Suinaci yang hadir langsung dalam sidak kemarin.
Terkait dengan temuan itu, Kompol Suinaci berharap kepada orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya. Hal yang sama pula diharapakan dilakukan oleh guru-guru di sekolah. Ini demi menjaga masa depan generasi yang lebih baik. Jadi, poin dari sidak ini untuk memberikan pengertian kepada siswa untuk tidak terjerumus dalam masalah yang sama.
“Video yang beredar kemarin itu cukup ramai dibicarakan. Ini akan berdampak pada anak-anak remaja terutama para pelajar. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini. Untuk kedua siswa itu nanti kami akan memberikan arahan dan pembinaan agar tak terjerumus dalam hal negatif,” lanjut Kompol Suinaci.
Sementara terkait pengembangan pengusutan terhadap video dewasa yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar di Denpasar itu, Kompol Suinaci memilih untuk tak berkomentar. “Mohon maaf ya ini sangat sensitif. Persoalannya ini anak-anak. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” tandasnya. *pol
Para polwan ini mengecek satu persatu isi HP dari para siswa yang datang mengikuti sosialisasi. Sidak ini berkaitan dengan viralnya video dewasa yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar salah satu sekolah di Denpasar. Video mesum yang dilakukan di dalam mobil itu belakangan ini dinilai meresahkan.
Betapa terkejutnya dua orang dari siswa pada sekolah yang dikunjungi itu kedapatan menyimpan viedo dewasa yang tengah ramai diperbincangkan belakangan. Kedua siswa ini mengaku mendapatkan video tak senonoh itu didapatkan dari teman.
“Kami datang ke sekolah itu dalam rangka Hari Kartini. Kami juga melakukan sidak. Nah, ternyata ada dua orang siswa dan siswi menyimpan viedo dewasa yang belakangan ramai diperbincangkan. Sebenarnya kami mau langsung dibina di sekolah, namun gurunya minta untuk dibina di kantor polisi,” tutur Kasubdit V Kejahatan Siber Dit Reskrimsus Polda Bali, Kompol I Gusti Ayu Suinaci yang hadir langsung dalam sidak kemarin.
Terkait dengan temuan itu, Kompol Suinaci berharap kepada orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya. Hal yang sama pula diharapakan dilakukan oleh guru-guru di sekolah. Ini demi menjaga masa depan generasi yang lebih baik. Jadi, poin dari sidak ini untuk memberikan pengertian kepada siswa untuk tidak terjerumus dalam masalah yang sama.
“Video yang beredar kemarin itu cukup ramai dibicarakan. Ini akan berdampak pada anak-anak remaja terutama para pelajar. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini. Untuk kedua siswa itu nanti kami akan memberikan arahan dan pembinaan agar tak terjerumus dalam hal negatif,” lanjut Kompol Suinaci.
Sementara terkait pengembangan pengusutan terhadap video dewasa yang diduga dilakukan oleh pasangan pelajar di Denpasar itu, Kompol Suinaci memilih untuk tak berkomentar. “Mohon maaf ya ini sangat sensitif. Persoalannya ini anak-anak. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” tandasnya. *pol
Komentar