Selama 2018, 512 Orang Warga Tabanan Bekerja di Luar Negeri
Sepanjang tahun 2018, tercatat sebanyak 512 warga Tabanan bekerja di luar negeri atau sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).
TABANAN, NusaBali
Dari jumlah tersebut, mayoritas bekerja di bidang jasa spa. Kemudian disusul bekerja di kapal pesiar. Sementara tingkat pengangguran di Kabupaten Tabanan tergolong kecil, hanya di persentase 1,78 persen.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenaga Kerjaan Kabupaten Tabanan I Putu Santika, menjelaskan sesuai data di tahun 2018 warga yang bekerja di luar negeri sebanyak 512 orang. Sedangkan di tahun 2019 belum ada data dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI). “Jadi data terbaru ada di tahun 2018,” imbuh Santika, Senin (29/4).
Dikatakannya, dari jumlah itu sebagian besar bekerja di bidang spa. Negara tujuan adalah Turki, China/Tiongkok, dan Rusia. Kemudian disusul di kapal pesiar. “Mereka yang ke luar negeri ada yang baru dan ada yang sudah berkali-kali,” kata Santika.
Dan berdasarkan data selama lima tahun, masyarakat Tabanan yang bekerja ke luar negeri sangat fluktuatif. Seperti di tahun 2013 terdata sebanyak 1.790 orang, tahun 2014 menurun di angka 860 orang, tahun 2015 sebanyak 743 orang, tahun 2016 tercatat 488 orang, dan tahun 2017 sebanyak 675 jiwa.
Sementara mengenai jumlah pengangguran, Santika mengaku untuk tahun 2019 ini persentasenya di angka 1,78 persen berdasarkan dari data statistik Tabanan. Dan jumlah persentase itu menurun dibandingkan tahun 2018, angka penangguran mencapai 2,25 persen. “Ini persentase yang tergolong kecil,” tutur Santika.
Menurut Santika masih tercatat pengangguran yang memiliki pendidikan terakhir S1 (sarjana). Ini karena jurusannya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. de
Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenaga Kerjaan Kabupaten Tabanan I Putu Santika, menjelaskan sesuai data di tahun 2018 warga yang bekerja di luar negeri sebanyak 512 orang. Sedangkan di tahun 2019 belum ada data dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI). “Jadi data terbaru ada di tahun 2018,” imbuh Santika, Senin (29/4).
Dikatakannya, dari jumlah itu sebagian besar bekerja di bidang spa. Negara tujuan adalah Turki, China/Tiongkok, dan Rusia. Kemudian disusul di kapal pesiar. “Mereka yang ke luar negeri ada yang baru dan ada yang sudah berkali-kali,” kata Santika.
Dan berdasarkan data selama lima tahun, masyarakat Tabanan yang bekerja ke luar negeri sangat fluktuatif. Seperti di tahun 2013 terdata sebanyak 1.790 orang, tahun 2014 menurun di angka 860 orang, tahun 2015 sebanyak 743 orang, tahun 2016 tercatat 488 orang, dan tahun 2017 sebanyak 675 jiwa.
Sementara mengenai jumlah pengangguran, Santika mengaku untuk tahun 2019 ini persentasenya di angka 1,78 persen berdasarkan dari data statistik Tabanan. Dan jumlah persentase itu menurun dibandingkan tahun 2018, angka penangguran mencapai 2,25 persen. “Ini persentase yang tergolong kecil,” tutur Santika.
Menurut Santika masih tercatat pengangguran yang memiliki pendidikan terakhir S1 (sarjana). Ini karena jurusannya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. de
Komentar