Bentuk BSTA, Ibu BTN Nabung Sampah
Kaum ibu di BTN Taman Asri, Jalan Sudirman Amlapura membentuk BSTA (Bank Sampah Unit BTN Taman Asri).
AMLAPURA, NusaBali
Tujuannya memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar terbiasa memilah dan menabung sampah. Pertemuan pertama, Senin (29/4) ibu-ibu rumah tangga langsung membawa beragam jenis sampah anorganik, kemudian ditimbang dan nominalnya masuk rekening.
Ketua Bank Sampah Bali Kumara Ni Made Laba Dwikarini yang menggagas BSTA. Hingga terbentuk kepengurusan BSTA yakni Ketua Ni Putu Sujianingsih, Sekretaris Ni Komang Juliani, Bendahara Ni Luh Eka Arini, Koordinator Penimbangan Jro Kadek Rustini, dan Koordinator Pemilahan dan Sosialisasi Nyonya Prima Anafirayani. Terbentuknya BSTA berawal dari arisan ibu-ibu penghuni BTN Taman Asri, Jumat (5/4). Berlanjut sosialasi ke warga dengan mendatangi rumah-rumah warga untuk sosialisasikan pentingnya mengumpulkan sampah plastik, sampah kertas, karton, kaleng, dan sejenisnya.
Laba Dwikarini mengatakan sebelum mendapatkan sampah yang diinginkan, terlebih dahulu warga wajib melakukan pemilahan agar sampah bisa dikelompokkan sesuai jenisnya. Usai sosialisasi, maka dari pihak Bank Sampah Bali Kumara memberikan pelatihan, tata cara pelayanan kepada ibu-ibu yang nantinya datang membawa sampah. Tujuan utamanya agar warga terbiasa memilah sampah. “Makanya BTN Taman Asri kami jadi percontohan,” kata Laba Dwikarini.
Pengurus BSTA katanya mesti tegas kepada warga. Jika ada warga yang membawa sampah belum dipilah supaya tidak diterima. Jika ada warga membawa sampah botol plastik yang kotor agar dibersihkan terlebih dahulu. “Jual beli sampah di BTN Taman Asri kami jadwalkan sebulan sekali,” tuturnya. Sementara Sekretaris BSTA, Ni Komang Juliani, mengatakan pertemuan itu bukan saja untuk menjual sampah dan hasil penjualannya masuk rekening, juga bisa berinteraksi sosial dengan ibu-ibu di lingkungan BTN Taman Asri.
Juliani mencontohkan, sampah botol plastik yang dibawanya semua bersih karena asli sampah dari rumahnya sendiri. “Saya tidak mengambil sampah di luar rumah, ini hasil dari sampah lingkungan rumah sendiri, makanya botol plastik kami bawa semua bersih,” katanya. Tercatat 27 ibu rumah tangga di hari pertama datang membawa sampah. Rencananya ke depan, semua ibu-ibu diberdayakan agar membawa sampah yang telah dipilah. *k16
Ketua Bank Sampah Bali Kumara Ni Made Laba Dwikarini yang menggagas BSTA. Hingga terbentuk kepengurusan BSTA yakni Ketua Ni Putu Sujianingsih, Sekretaris Ni Komang Juliani, Bendahara Ni Luh Eka Arini, Koordinator Penimbangan Jro Kadek Rustini, dan Koordinator Pemilahan dan Sosialisasi Nyonya Prima Anafirayani. Terbentuknya BSTA berawal dari arisan ibu-ibu penghuni BTN Taman Asri, Jumat (5/4). Berlanjut sosialasi ke warga dengan mendatangi rumah-rumah warga untuk sosialisasikan pentingnya mengumpulkan sampah plastik, sampah kertas, karton, kaleng, dan sejenisnya.
Laba Dwikarini mengatakan sebelum mendapatkan sampah yang diinginkan, terlebih dahulu warga wajib melakukan pemilahan agar sampah bisa dikelompokkan sesuai jenisnya. Usai sosialisasi, maka dari pihak Bank Sampah Bali Kumara memberikan pelatihan, tata cara pelayanan kepada ibu-ibu yang nantinya datang membawa sampah. Tujuan utamanya agar warga terbiasa memilah sampah. “Makanya BTN Taman Asri kami jadi percontohan,” kata Laba Dwikarini.
Pengurus BSTA katanya mesti tegas kepada warga. Jika ada warga yang membawa sampah belum dipilah supaya tidak diterima. Jika ada warga membawa sampah botol plastik yang kotor agar dibersihkan terlebih dahulu. “Jual beli sampah di BTN Taman Asri kami jadwalkan sebulan sekali,” tuturnya. Sementara Sekretaris BSTA, Ni Komang Juliani, mengatakan pertemuan itu bukan saja untuk menjual sampah dan hasil penjualannya masuk rekening, juga bisa berinteraksi sosial dengan ibu-ibu di lingkungan BTN Taman Asri.
Juliani mencontohkan, sampah botol plastik yang dibawanya semua bersih karena asli sampah dari rumahnya sendiri. “Saya tidak mengambil sampah di luar rumah, ini hasil dari sampah lingkungan rumah sendiri, makanya botol plastik kami bawa semua bersih,” katanya. Tercatat 27 ibu rumah tangga di hari pertama datang membawa sampah. Rencananya ke depan, semua ibu-ibu diberdayakan agar membawa sampah yang telah dipilah. *k16
1
Komentar