Paparan Abu Vulkanik Gunung Agung Tidak Pengaruhi Tanaman Wortel
Erupsi Gunung Agung beberapa pekan lalu hingga abu vulkanik sampai ke Tabanan, rupanya tidak mempengaruhi hasil tanam petani di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Seperti halnya hasil panen wortel khususnya di Banjar Abang, Desa Batusesa, Kecamatan Baturiti, sangat normal. Abu tak mempengaruhi hasil tanam lantaran paparan abunya tipis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wayan Darmadi selaku pengepul wortel. Meskipun sempat terpapar abu vulkanik di wilayah Kecamatan Baturiti tidak sampai mempengaruhi hasil tanam wortel para petani. “Abunya sampai di Baturiti tetapi tidak tebal, sangat tipis,” ucapnya, Rabu (1/5).
Kata dia hasil tanam wortel para petani di lahan seluas setengah hektare kali ini sangat bagus. Meskipun menanam jenis wortel lokal pertumbuhannya tidak sampai membuat rugi. Bahkan banyak wortel tumbuh mulus dan tidak mengkerut. “Tahun ini pertumbuhannya bagus, belum ada rusak,” ungkapnya.
Menurut Darmadi pertumbuhan wortel akan terganggu apabila sering diterpa hujan dan perawatannya dilakukan tidak maksimal. “Paling banyak terganggu saat musim hujan, biasanya daun wortel cepat busuk yang menyebabkan wortel tidak tumbuh bagus,” jelasnya.
Darmadi mengaku sebagai pengepul biasanya membeli wortel di petani paling banyak satu ton dan paling sedikit dua kwintal. Dia membeli seharga Rp 6.000 per kilogram untuk yang wortel ukuran besar, dan Rp 4.000 per kg untuk wortel yang ukuran kecil. “Saya biasanya jual ke Singaraja (Kabupaten Buleleng) dan Pasar Induk Baturiti (Tabanan),” akunya.
Ditambahkan Darmadi selain wortel yang tidak diganggu paparan abu vulkanik, daun bawang juga tumbuh subur. Karena khusus di Banjar Abang, Desa Batusesa ini sebagai besar masyarakat menanam daun bawang. “Semua tidak ada yang terganggu, karena paparanya tipis,” tandasnya. *des
Hal tersebut diungkapkan oleh Wayan Darmadi selaku pengepul wortel. Meskipun sempat terpapar abu vulkanik di wilayah Kecamatan Baturiti tidak sampai mempengaruhi hasil tanam wortel para petani. “Abunya sampai di Baturiti tetapi tidak tebal, sangat tipis,” ucapnya, Rabu (1/5).
Kata dia hasil tanam wortel para petani di lahan seluas setengah hektare kali ini sangat bagus. Meskipun menanam jenis wortel lokal pertumbuhannya tidak sampai membuat rugi. Bahkan banyak wortel tumbuh mulus dan tidak mengkerut. “Tahun ini pertumbuhannya bagus, belum ada rusak,” ungkapnya.
Menurut Darmadi pertumbuhan wortel akan terganggu apabila sering diterpa hujan dan perawatannya dilakukan tidak maksimal. “Paling banyak terganggu saat musim hujan, biasanya daun wortel cepat busuk yang menyebabkan wortel tidak tumbuh bagus,” jelasnya.
Darmadi mengaku sebagai pengepul biasanya membeli wortel di petani paling banyak satu ton dan paling sedikit dua kwintal. Dia membeli seharga Rp 6.000 per kilogram untuk yang wortel ukuran besar, dan Rp 4.000 per kg untuk wortel yang ukuran kecil. “Saya biasanya jual ke Singaraja (Kabupaten Buleleng) dan Pasar Induk Baturiti (Tabanan),” akunya.
Ditambahkan Darmadi selain wortel yang tidak diganggu paparan abu vulkanik, daun bawang juga tumbuh subur. Karena khusus di Banjar Abang, Desa Batusesa ini sebagai besar masyarakat menanam daun bawang. “Semua tidak ada yang terganggu, karena paparanya tipis,” tandasnya. *des
1
Komentar