Badung Geber Program Vaksinasi Kanker Serviks
Pemkab Badung akan kembali menggelar vaksinasi kanker serviks.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam tiga tahun terakhir, vaksinasi kanker serviks telah menyasar pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA. Bahkan, karyawati di lingkungan Pemkab Badung juga divaksin untuk mencegah kanker serviks.
“Tahun 2016 kami telah melakukan vaksinasi kanker serviks kepada 6.787 orang, tahun 2017 sebanyak 11.459 orang, dan tahun 2018 sebanyak 11.704 orang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr Gede Putra Suteja, Rabu (1/5).
Seluruh biaya sepenuhnya menjadi ditanggung oleh pemerintah. “Untuk tahun 2019 ini, kami juga programkan vaksinasi yang sasarannya tetap kalangan pelajar. Tapi saya tidak hafal berapa jumlahnya,” kata dr Suteja.
Di samping itu, lanjutnya, dari awal Pemkab Badung juga telah melakukan beberapa kegiatan seperti deteksi dini kanker serviks, deteksi dini kanker payudara.
Sementara, Kabid P2P Diskes Badung dr Putu Sunadiati menyatakan kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak di dunia yang menyerang leher rahim, yang merupakan bagian reproduksi wanita, disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). “Di Indonesia, insiden kanker serviks mencapai 23,4 per 100.000 penduduk dengan kematian 13,9 per 100.000 yang lebih tinggi dibandingkan dengan data global yaitu 13,1 per 100.000,” ungkapnya.
Dikatakan, pada 2006 WHO telah memperkenalkan program pencegahan kanker serviks dengan memberikan rekomendasi serta melakukan vaksinasi HPV di usia 9-13 tahun dan juga melakukan deteksi dini pada perempuan usia 30-49 tahun. Di Kabupaten Badung pelaksanaan imunisasi HPV telah masuk ke dalam program unggulan sejak 2012, dimana imunisasi HPV diberikan secara gratis kepada pelajar putri. *asa
“Tahun 2016 kami telah melakukan vaksinasi kanker serviks kepada 6.787 orang, tahun 2017 sebanyak 11.459 orang, dan tahun 2018 sebanyak 11.704 orang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr Gede Putra Suteja, Rabu (1/5).
Seluruh biaya sepenuhnya menjadi ditanggung oleh pemerintah. “Untuk tahun 2019 ini, kami juga programkan vaksinasi yang sasarannya tetap kalangan pelajar. Tapi saya tidak hafal berapa jumlahnya,” kata dr Suteja.
Di samping itu, lanjutnya, dari awal Pemkab Badung juga telah melakukan beberapa kegiatan seperti deteksi dini kanker serviks, deteksi dini kanker payudara.
Sementara, Kabid P2P Diskes Badung dr Putu Sunadiati menyatakan kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak di dunia yang menyerang leher rahim, yang merupakan bagian reproduksi wanita, disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). “Di Indonesia, insiden kanker serviks mencapai 23,4 per 100.000 penduduk dengan kematian 13,9 per 100.000 yang lebih tinggi dibandingkan dengan data global yaitu 13,1 per 100.000,” ungkapnya.
Dikatakan, pada 2006 WHO telah memperkenalkan program pencegahan kanker serviks dengan memberikan rekomendasi serta melakukan vaksinasi HPV di usia 9-13 tahun dan juga melakukan deteksi dini pada perempuan usia 30-49 tahun. Di Kabupaten Badung pelaksanaan imunisasi HPV telah masuk ke dalam program unggulan sejak 2012, dimana imunisasi HPV diberikan secara gratis kepada pelajar putri. *asa
1
Komentar