Hardiknas Jadi Momentum Kembangkan Pendidikan Karakter
Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 merupakan salah satu momentum untuk mengembangkan pendidikan yang lebih berkarakter dengan membangun integritas moral dan jati diri.
DENPASAR, NusaBali
"Hal itu sebagai bagian dari upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing," kata Gubernur Koster usai memimpin apel Peringatan Hardiknas 2019, di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Kamis (2/5).
Apalagi, menurut dia, membangun SDM Bali yang unggul, sangat berkaitan dengan upaya merealisasikan visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Dengan demikian, SDM di Pulau Dewata tidak saja memiliki kualitas profesional, tetapi juga berintegritas dan berdaya saing.
Koster menambahkan, pihaknya saat ini pun terus melaksanakan tahapan pelaksanaan Wajib Belajar 12 tahun. "Sekarang tahapannya sudah mulai membangun sekolah baru, menambah ruangan baru sampai memenuhi kebutuhan sesuai dengan lulusan anak-anak SMP kita yang harus ditampung untuk masuk ke SMA, SMK atau yang sederajat," ujar gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy dalam sambutannya yang dibacakan Gubernur Bali mengatakan hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah memengaruhi manusia dari cara hidup, bekerja, dan belajar. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat memengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik sehingga peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat.
Mendikbud menambahkan, saat ini peserta didik didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Generasi ini lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru.
"Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan," ucap Muhadjir. Apel peringatan Hardiknas kali ini nampak berbeda karena semua peserta menggunakan busana adat Bali sesuai dengan ketentuan Pergub No 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. *sur, ant
Apalagi, menurut dia, membangun SDM Bali yang unggul, sangat berkaitan dengan upaya merealisasikan visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Dengan demikian, SDM di Pulau Dewata tidak saja memiliki kualitas profesional, tetapi juga berintegritas dan berdaya saing.
Koster menambahkan, pihaknya saat ini pun terus melaksanakan tahapan pelaksanaan Wajib Belajar 12 tahun. "Sekarang tahapannya sudah mulai membangun sekolah baru, menambah ruangan baru sampai memenuhi kebutuhan sesuai dengan lulusan anak-anak SMP kita yang harus ditampung untuk masuk ke SMA, SMK atau yang sederajat," ujar gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy dalam sambutannya yang dibacakan Gubernur Bali mengatakan hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah memengaruhi manusia dari cara hidup, bekerja, dan belajar. Menurutnya, perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat memengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik sehingga peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa di tengah perubahan global yang bergerak cepat.
Mendikbud menambahkan, saat ini peserta didik didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Generasi ini lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru.
"Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan," ucap Muhadjir. Apel peringatan Hardiknas kali ini nampak berbeda karena semua peserta menggunakan busana adat Bali sesuai dengan ketentuan Pergub No 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. *sur, ant
Komentar