Bolos, 13 Pelajar Diamankan
13 pelajar terdiri dari 10 siswa SMK dan tiga siswi SMP, itu diserahkan ke sekolah masing-masing untuk diberikan pembinaan.
NEGARA, NusaBali
Jajaran Satpol PP Jembrana mengamankan 13 pelajar yang kedapatan bolos sekolah, saat nongkrong di sebuah warung di Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (3/5) sekitar pukul 09.00 Wita. Selain didata identitasnya, 13 pelajar terdiri dari 10 siswa SMK dan tiga siswi SMP, itu diserahkan ke sekolah masing-masing untuk diberikan pembinaan.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) pada Satpol PP Jembrana I Kadek Agus Arianta mengatakan, sidak ke sebuah warung itu, merupakan tindak lanjuti dari laporan warga. Di mana, warung yang berada di jalan desa itu, diduga kerap dijadikan tempat berkumpul pelajar ketika jam sekolah, dan dikhawatirkan melakukan hal-hal negatif. “Saat turun, ternyata memang benar banyak pelajar di sana. Mereka semua bolos,” ujarnya.
Saat turun melakukan penggerebekan di warung tersebut, kata Agus Arianta, juga ada beberapa pelajar yang berhasil kabur menuju areal perkebunan warga. Namun beberapa tas dan sepatu milik sejumlah pelajar yang berhasil kabur itu, ditinggalkan di lokasi, dan turut diamankan ke Kantor Satpol PP. “Selain 13 pelajar ini, ada yang berhasil kabur. Tetapi barang-barang mereka kami amankan. Tadi kami juga sudah minta agar anak-anak yang kami berhasil jaring, mengabarkan kepada teman-temannya, siapa yang merasa miliki tas dan sepatu ini, agar datang ke Kantor. Tetapi sementara belum ada datang, dan masih kami sita,” ucapnya.
Menurut Agus, tiga siswi SMP yang terjaring dalam sidak tersebut, juga sempat berusaha mengelabui petugas dengan mengaku sebagai pelajar SMA. Bahkan, salah satu dari 3 siswi yang bersekolah di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Mendoyo, dan diketahui memang tidak menggunakan pakaian sekolah, itu sempat mengaku sebagai keponakan pemilik warung. “Mereka ini, memang sengaja bolos, dan sudah mempersiapkan baju ganti. Setelah memeriksa beberapa isi tas di lokasi, dan ketemu seragam SMP, akhirnya mereka mengaku masih SMP,” ungkapnya.
13 pelajar yang diangkut ke Satpol PP Jembrana, sempat didata identitasnya, termasuk dikoordinasikan ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, agar menghubungi masing-masing kepala sekolah para siswa-siswi tersebut. Sebelum diserahkan untuk diberikan pembinaan ke masing-masing sekolah, mereka juga sempat diberikan pembinaan awal dari Satpol PP bersama pihak Disdikpora Jembrana, agar tidak mengulangi kembali perbuatan mereka. “Selanjutnya kami serahkan ke sekolah masing-masing. Pemilik warung yang dijadikan tempat berkumpul anak-anak itu, juga akan kami panggil Selasa (7/5), untuk diberikan pembinaan,” pungkas Agus Arianta. *ode
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) pada Satpol PP Jembrana I Kadek Agus Arianta mengatakan, sidak ke sebuah warung itu, merupakan tindak lanjuti dari laporan warga. Di mana, warung yang berada di jalan desa itu, diduga kerap dijadikan tempat berkumpul pelajar ketika jam sekolah, dan dikhawatirkan melakukan hal-hal negatif. “Saat turun, ternyata memang benar banyak pelajar di sana. Mereka semua bolos,” ujarnya.
Saat turun melakukan penggerebekan di warung tersebut, kata Agus Arianta, juga ada beberapa pelajar yang berhasil kabur menuju areal perkebunan warga. Namun beberapa tas dan sepatu milik sejumlah pelajar yang berhasil kabur itu, ditinggalkan di lokasi, dan turut diamankan ke Kantor Satpol PP. “Selain 13 pelajar ini, ada yang berhasil kabur. Tetapi barang-barang mereka kami amankan. Tadi kami juga sudah minta agar anak-anak yang kami berhasil jaring, mengabarkan kepada teman-temannya, siapa yang merasa miliki tas dan sepatu ini, agar datang ke Kantor. Tetapi sementara belum ada datang, dan masih kami sita,” ucapnya.
Menurut Agus, tiga siswi SMP yang terjaring dalam sidak tersebut, juga sempat berusaha mengelabui petugas dengan mengaku sebagai pelajar SMA. Bahkan, salah satu dari 3 siswi yang bersekolah di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Mendoyo, dan diketahui memang tidak menggunakan pakaian sekolah, itu sempat mengaku sebagai keponakan pemilik warung. “Mereka ini, memang sengaja bolos, dan sudah mempersiapkan baju ganti. Setelah memeriksa beberapa isi tas di lokasi, dan ketemu seragam SMP, akhirnya mereka mengaku masih SMP,” ungkapnya.
13 pelajar yang diangkut ke Satpol PP Jembrana, sempat didata identitasnya, termasuk dikoordinasikan ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, agar menghubungi masing-masing kepala sekolah para siswa-siswi tersebut. Sebelum diserahkan untuk diberikan pembinaan ke masing-masing sekolah, mereka juga sempat diberikan pembinaan awal dari Satpol PP bersama pihak Disdikpora Jembrana, agar tidak mengulangi kembali perbuatan mereka. “Selanjutnya kami serahkan ke sekolah masing-masing. Pemilik warung yang dijadikan tempat berkumpul anak-anak itu, juga akan kami panggil Selasa (7/5), untuk diberikan pembinaan,” pungkas Agus Arianta. *ode
1
Komentar