PDIP Dipastikan Jawara, Demokrat Curi 1 Kursi
KPU Tuntaskan Rekapitulasi di 56 Kecamatan
DENPASAR, NusaBali
KPU Bali menuntaskan input data rekapitulasi 56 kecamatan dari 57 kecamatan di 9 kabupaten/kota hasil pemungutan suara Pileg/Pilpres 2019. Hasilnya PDI Perjuangan dipastikan menjadi jawara dalam perebutan kursi DPR RI di Dapil Provinsi Bali dengan mengunci 6 kursi. Sementara Golkar mengamankan 2 kursi DPR RI. Sementara 1 kursi dipastikan direbut Demokrat setelah dalam penghitungan 56 kecamatan suara Demokrat jauh meninggalkan pesaing beratnya Partai Gerindra dan Partai NasDem.
Dari penghitungan suara Pileg 2019 ini, Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan yang dihubungi NusaBali, Sabtu (4/5), mengatakan sementara proses penghitungan menyisakan 1 kecamatan lagi. Namun dari sisa 1 kecamatan tidak banyak perubahan data suara.
“Yang belum masuk datanya Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Pleno kecamatan sudah selesai, hanya saja data yang masuk ke KPU Bali sedang diinput. Tinggal 1 kecamatan lagi. Jadi tetap bersabar. Kita akan umumkan kepada teman-teman media dengan update data setiap hari,” kata mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli, ini.
Data yang dihimpun NusaBali dari rekapitulasi 56 kecamatan se-Bali, Sabtu siang kemarin, PDIP mengukuhkan diri sebagai partai tak terkalahkan di Bali sejak 1999 silam. Hasil perolehan suara PDIP hasil Pileg 2019, hingga kemarin mencapai 1.232.291 suara. Jumlah tersebut signifikan kenaikannya dari Pileg 2014, yang mencapai 872.885 suara. Dari perolehan suara tersebut PDIP bakal dipastikan menguasai 6 kursi dari 9 kursi yang diperebutkan di Dapil Bali.
Sementara Partai Golkar dari hasil Pileg 2019 ini berhasil merebut 378.492 suara, sehingga berada diposisi runner up. Dengan raihan suara tersebut Partai Golkar dipastikan mengunci perolehan 2 kursi DPR RI Dapil Bali. Sementara Partai Demokrat berada di urutan ketiga dengan perolehan 118.112 suara. Partai Demokrat dipastikan berhasil menyabet 1 kursi. Sebelumnya dengan perjalanan perhitungan suara yang tertatih-tatih, Demokrat sempat dikuntit Partai Gerindra dan Partai NasDem. Namun di perhitungan 56 kecamatan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini melesat memastikan tempat ketiga dalam perolehan suara DPR RI. Demokrat masih tergolong bisa menyelamatkan mukanya dari Bali di Senayan, setelah di sejumlah level legislatif kursinya amblas disapu PDI Perjuangan. Pada Pileg 2014 Demokrat berhasil merebut 2 kursi DPR RI.
Sementara Partai Gerindra menempati urutan keempat dengan memperoleh 108.566 suara. Gerindra dipastikan bakal kehilangan kursi DPR RI yang diperoleh pada Pileg 2014. Satu-satunya kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2014 direbut Ida Bagus Putu Sukarta, politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali.
Sementara di posisi lima besar, perolehan suara ditempati Partai NasDem dengan memperoleh 101.382 suara. NasDem yang sebelumnya menarget 1 kursi DPR RI terpaksa mengubur impian. Dalam perhitungan awal, suara NasDem sempat menyalip suara Partai Gerindra. Namun dalam penghitungan 56 kecamatan, NasDem tertinggal jauh dari Gerindra. Dipastikan NasDem tidak bisa mengejar lagi, dengan sisa penghitungan 1 kecamatan lagi.
Lidartawan berharap seluruh elemen masyarakat, peserta pemilu tetap menunggu mekanisme pleno penetapan suara secara berjenjang. Mulai dari pleno kabupaten/kota yang akan dilaksanakan pada 5–6 Mei 2019. Dilanjutkan dengan pleno Provinsi Bali pada 10–11 Mei 2019.
“Nanti terakhir diplenokan di Jakarta (KPU RI) pada 22 Mei 2019. Kami di KPU Bali hanya memplenokan perolehan suara. Untuk penetapan pemenang atau caleg yang memperoleh kursi DPR RI, DPD RI, dan pemenang Pilpres adalah KPU RI,” tegas Lidartawan.
Dengan hasil 56 kecamatan ini sejumlah partai politik menyatakan tetap menunggu pleno di KPU Bali. Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih dikonfirmasi soal perolehan suara Partai Golkar, Sabtu kemarin mengatakan optimistis. “Suara kita lumayan mengalami kenaikan dibanding Pileg 2014. Dari 325 ribu, bisa menembus 370 ribu. Kami optimistis 2 kursi DPR RI. Tetapi tetap kami tunggu pleno KPU Bali,” kata politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, yang memastikan lolos 4 periode ke DPR RI sejak 2004 hingga 2019.
Sementara Wasekjen DPP Demokrat Putu Supadma Rudana secara terpisah mengatakan optimistis bisa merebut 1 kursi DPR RI. “Sementara ini proses sedang berjalan. Tetapi sudah ada gambaran awal, kami bisa dapat 1 kursi DPR RI Dapil Bali,” tegas anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, ini.
Demokrat juga memiliki data dari C1 yang dikantongi jajaran saksi Partai Demokrat. “Data sementara dari KPU Bali masih kami cocokkan dengan data C1 kami. Hasilnya tidak jauh berbeda. Tetapi kita harus tetap menghormati pleno di lembaga penyelenggara pemilu (KPU, Red),” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali.
Sebaliknya Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Putu Sukarta dikonfirmasi NusaBali, mengatakan pihak Partai Gerindra siap menerima apapun hasil perhitungan suara di Provinsi Bali. Baik hasil Pilpres dan Pileg. “Apapun hasilnya kami legowo. Kalau ada kesalahan input data itu manusiawi. Nanti tetap kita menunggu pleno di KPU saja,” ujar anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali ini.
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster belum bisa dimintai komentar. Saat dihubungi melalui ponselnya, belum dijawab. *nat
Dari penghitungan suara Pileg 2019 ini, Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan yang dihubungi NusaBali, Sabtu (4/5), mengatakan sementara proses penghitungan menyisakan 1 kecamatan lagi. Namun dari sisa 1 kecamatan tidak banyak perubahan data suara.
“Yang belum masuk datanya Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Pleno kecamatan sudah selesai, hanya saja data yang masuk ke KPU Bali sedang diinput. Tinggal 1 kecamatan lagi. Jadi tetap bersabar. Kita akan umumkan kepada teman-teman media dengan update data setiap hari,” kata mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli, ini.
Data yang dihimpun NusaBali dari rekapitulasi 56 kecamatan se-Bali, Sabtu siang kemarin, PDIP mengukuhkan diri sebagai partai tak terkalahkan di Bali sejak 1999 silam. Hasil perolehan suara PDIP hasil Pileg 2019, hingga kemarin mencapai 1.232.291 suara. Jumlah tersebut signifikan kenaikannya dari Pileg 2014, yang mencapai 872.885 suara. Dari perolehan suara tersebut PDIP bakal dipastikan menguasai 6 kursi dari 9 kursi yang diperebutkan di Dapil Bali.
Sementara Partai Golkar dari hasil Pileg 2019 ini berhasil merebut 378.492 suara, sehingga berada diposisi runner up. Dengan raihan suara tersebut Partai Golkar dipastikan mengunci perolehan 2 kursi DPR RI Dapil Bali. Sementara Partai Demokrat berada di urutan ketiga dengan perolehan 118.112 suara. Partai Demokrat dipastikan berhasil menyabet 1 kursi. Sebelumnya dengan perjalanan perhitungan suara yang tertatih-tatih, Demokrat sempat dikuntit Partai Gerindra dan Partai NasDem. Namun di perhitungan 56 kecamatan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini melesat memastikan tempat ketiga dalam perolehan suara DPR RI. Demokrat masih tergolong bisa menyelamatkan mukanya dari Bali di Senayan, setelah di sejumlah level legislatif kursinya amblas disapu PDI Perjuangan. Pada Pileg 2014 Demokrat berhasil merebut 2 kursi DPR RI.
Sementara Partai Gerindra menempati urutan keempat dengan memperoleh 108.566 suara. Gerindra dipastikan bakal kehilangan kursi DPR RI yang diperoleh pada Pileg 2014. Satu-satunya kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2014 direbut Ida Bagus Putu Sukarta, politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang saat ini menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali.
Sementara di posisi lima besar, perolehan suara ditempati Partai NasDem dengan memperoleh 101.382 suara. NasDem yang sebelumnya menarget 1 kursi DPR RI terpaksa mengubur impian. Dalam perhitungan awal, suara NasDem sempat menyalip suara Partai Gerindra. Namun dalam penghitungan 56 kecamatan, NasDem tertinggal jauh dari Gerindra. Dipastikan NasDem tidak bisa mengejar lagi, dengan sisa penghitungan 1 kecamatan lagi.
Lidartawan berharap seluruh elemen masyarakat, peserta pemilu tetap menunggu mekanisme pleno penetapan suara secara berjenjang. Mulai dari pleno kabupaten/kota yang akan dilaksanakan pada 5–6 Mei 2019. Dilanjutkan dengan pleno Provinsi Bali pada 10–11 Mei 2019.
“Nanti terakhir diplenokan di Jakarta (KPU RI) pada 22 Mei 2019. Kami di KPU Bali hanya memplenokan perolehan suara. Untuk penetapan pemenang atau caleg yang memperoleh kursi DPR RI, DPD RI, dan pemenang Pilpres adalah KPU RI,” tegas Lidartawan.
Dengan hasil 56 kecamatan ini sejumlah partai politik menyatakan tetap menunggu pleno di KPU Bali. Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih dikonfirmasi soal perolehan suara Partai Golkar, Sabtu kemarin mengatakan optimistis. “Suara kita lumayan mengalami kenaikan dibanding Pileg 2014. Dari 325 ribu, bisa menembus 370 ribu. Kami optimistis 2 kursi DPR RI. Tetapi tetap kami tunggu pleno KPU Bali,” kata politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, yang memastikan lolos 4 periode ke DPR RI sejak 2004 hingga 2019.
Sementara Wasekjen DPP Demokrat Putu Supadma Rudana secara terpisah mengatakan optimistis bisa merebut 1 kursi DPR RI. “Sementara ini proses sedang berjalan. Tetapi sudah ada gambaran awal, kami bisa dapat 1 kursi DPR RI Dapil Bali,” tegas anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, ini.
Demokrat juga memiliki data dari C1 yang dikantongi jajaran saksi Partai Demokrat. “Data sementara dari KPU Bali masih kami cocokkan dengan data C1 kami. Hasilnya tidak jauh berbeda. Tetapi kita harus tetap menghormati pleno di lembaga penyelenggara pemilu (KPU, Red),” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali.
Sebaliknya Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali Ida Bagus Putu Sukarta dikonfirmasi NusaBali, mengatakan pihak Partai Gerindra siap menerima apapun hasil perhitungan suara di Provinsi Bali. Baik hasil Pilpres dan Pileg. “Apapun hasilnya kami legowo. Kalau ada kesalahan input data itu manusiawi. Nanti tetap kita menunggu pleno di KPU saja,” ujar anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali ini.
Sementara Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Wayan Koster belum bisa dimintai komentar. Saat dihubungi melalui ponselnya, belum dijawab. *nat
Komentar