Pedagang Diimbau Tidak Percaya Calo
Rencana pemindahan pedagang kain dan aksesoris dari Pasar Kidul ke Pasar Loka Crana diduga dimanfaatkan oknum calo untuk mencari keuntungan.
BANGLI, NusaBali
Warga yang tidak memiliki tempat jualan ditawari jasa dan dijanjikan mendapat tempat di Pasar Loka Crana Bangli. Sebagai pelicin warga dimintai uang Rp 3 juta. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli, I Nengah Sudibia, mengimbau masyarakat tidak percaya pada calo.
Salah seorang warga di Lingkungan Kelurahan Kawan mengaku sempat ditawari bantuan untuk mendapatkan los di Pasar Loka Crana. “Namun dimintai uang pelican Rp 3 juta,” ungkap warga yang namanya tak mau dikorankan ini, Minggu (5/5). Ia mengaku siap bayar asalkan pasti mendapatkan tempat berjualan di Pasar Loka Crana. Terpisah, Kepala Disperindag Bangli, I Nengah Sudibia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya iming-iming calo.
Nengah Sudibia mengatakan untuk los di Pasar Loka Crana diutamakan bagi pedagang kain, aksesoris, dan kerajinan yang sudah memiliki tempat di Pasar Kidul. “Pedagang di Pasar Kidul ini kan rencananya dipindahkan, jadi prioritas bagi pedagang lama. Jika ada los masih tersisa tentunya bisa diberikan bagi pedagang baru yang berkomitmen jualan. Bukan mencari tempat untuk disewakan kembali,” tegasnya.
Nengah Sudibia tidak memungkiri jika rencana pemindahan atau penempatan pedagang di Pasar Loka Crana menjadi celah bagi oknum yang ingin mencari keuntungan. Ia meminta masyarakat melakukan sesuatunya sesuai prosedur. Jika ingin berjualan hendaknya mendaftarkan diri, bukan melalui calo. “Sudah ada beberapa orang mendatangi kami untuk mendaftar. Kami sampaikan yang menjadi prioritas adalah pedagang lama,” tegasnya.
Mengenai adanya pedagang menolak pindah, Disperindag akan kembali melakukan sosialisasi bagi para pedagang. “Jelas ada pro kontra. Jika nantinya masih ada pedagang yang enggan pindah, kami sampaikan kepada pimpinan. Harapan kami semua sepakat untuk pindah dan Pasar Loka Crana bisa segera dioperasikan,” harapnya. Disperindag juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait Terminal Loka Crana Bangli. *esa
Salah seorang warga di Lingkungan Kelurahan Kawan mengaku sempat ditawari bantuan untuk mendapatkan los di Pasar Loka Crana. “Namun dimintai uang pelican Rp 3 juta,” ungkap warga yang namanya tak mau dikorankan ini, Minggu (5/5). Ia mengaku siap bayar asalkan pasti mendapatkan tempat berjualan di Pasar Loka Crana. Terpisah, Kepala Disperindag Bangli, I Nengah Sudibia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya iming-iming calo.
Nengah Sudibia mengatakan untuk los di Pasar Loka Crana diutamakan bagi pedagang kain, aksesoris, dan kerajinan yang sudah memiliki tempat di Pasar Kidul. “Pedagang di Pasar Kidul ini kan rencananya dipindahkan, jadi prioritas bagi pedagang lama. Jika ada los masih tersisa tentunya bisa diberikan bagi pedagang baru yang berkomitmen jualan. Bukan mencari tempat untuk disewakan kembali,” tegasnya.
Nengah Sudibia tidak memungkiri jika rencana pemindahan atau penempatan pedagang di Pasar Loka Crana menjadi celah bagi oknum yang ingin mencari keuntungan. Ia meminta masyarakat melakukan sesuatunya sesuai prosedur. Jika ingin berjualan hendaknya mendaftarkan diri, bukan melalui calo. “Sudah ada beberapa orang mendatangi kami untuk mendaftar. Kami sampaikan yang menjadi prioritas adalah pedagang lama,” tegasnya.
Mengenai adanya pedagang menolak pindah, Disperindag akan kembali melakukan sosialisasi bagi para pedagang. “Jelas ada pro kontra. Jika nantinya masih ada pedagang yang enggan pindah, kami sampaikan kepada pimpinan. Harapan kami semua sepakat untuk pindah dan Pasar Loka Crana bisa segera dioperasikan,” harapnya. Disperindag juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait Terminal Loka Crana Bangli. *esa
1
Komentar