Takjil di 'Kampung Jawa' Aman Dikonsumsi
Memasuki hari pertama puasa Ramadhan 1440H, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar bersama lintas sektor terkait melakukan sidak parcel di supermarket dan sidak takjil (makanan berbuka puasa) di ‘Kampung Jawa’ Dusun Wanasari, Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara, Senin (6/5) sore.
DENPASAR, NusaBali
“Kami langsung membawa mobil laboratorium keliling. Ada empat bahan berbahaya yang kita fokuskan untuk diawasi, yakni formalin, borax, rhodamin B, dan metanil yellow. Kami meguji 21 sampel terdiri dari pepes ikan, bakso, tahu, kerupuk, gula, es bijik, es mutiara, peyek udang. Sampel-sampel ini kita curigai menggunakan bahan-bahan berbahaya. Namun setelah diuji, semua memenuhi syarat dan aman dikonsumsi,” ungkap Kepala BBPOM di Denpasar, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni Apt, di sela-sela sidak takjil kemarin sore.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum sekaligus Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya yang ikut sidak mengajak masyarakat Kota Denpasar melalui pembinaan BBPOM di Denpasar dan lintas sektor selama ini agar meniadakan pemanfaatan bahan tambahan makanan yang selama ini memang tidak direkomendasikan. “Pola pengambilan sampel ini adalah pola edukasi. Kami mengapresiasi masyarakat di sini sudah menyajikan makanan yang terbebas dari bahan tambahan makanan. Tentu pemantauan tidak hari ini saja, melainkan reguler terus melakukan pemantauan makanan,” katanya.
Di sisi lain, ia mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sesuai dengan Peraturan Walikota Denpasar tentang penggunaan pembungkus plastik sekali pakai. Selama pengawasan kemarin, masyarakat masih menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan. “Saya amati tadi masih ada penyaji-penyaji makanan yang menggunakan kemasan plastik. Lewat pemantauan bersama ini, kami anggap pola edukasi bersama ke masyarakat,” pungkasnya. *ind
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum sekaligus Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya yang ikut sidak mengajak masyarakat Kota Denpasar melalui pembinaan BBPOM di Denpasar dan lintas sektor selama ini agar meniadakan pemanfaatan bahan tambahan makanan yang selama ini memang tidak direkomendasikan. “Pola pengambilan sampel ini adalah pola edukasi. Kami mengapresiasi masyarakat di sini sudah menyajikan makanan yang terbebas dari bahan tambahan makanan. Tentu pemantauan tidak hari ini saja, melainkan reguler terus melakukan pemantauan makanan,” katanya.
Di sisi lain, ia mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sesuai dengan Peraturan Walikota Denpasar tentang penggunaan pembungkus plastik sekali pakai. Selama pengawasan kemarin, masyarakat masih menggunakan plastik sebagai pembungkus makanan. “Saya amati tadi masih ada penyaji-penyaji makanan yang menggunakan kemasan plastik. Lewat pemantauan bersama ini, kami anggap pola edukasi bersama ke masyarakat,” pungkasnya. *ind
Komentar